Airlangga: Konflik AS-China Masalah Klasik, Tak Berpengaruh ke Ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan berbuah ketegangan politik baru. Hubungan AS dan China pun kembali memanas. Geopolitik ini diperkirakan bisa berdampak lebih buruk bagi Indonesia ketimbang konflik Ukraina dan Rusia.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai konflik tersebut sebagai perseteruan klasik antara AS dan China. Dia melihat China tengah berupaya menjadi negara nomor satu menggantikan AS.
"Ini kita lihat sebagai tantangan negara nomor dua menjadi nomor satu, dan itu sudah relatif klasik," kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, (5/8).
Airlangga mengatakan hingga kini perseteruan tersebut belum berdampak langsung bagi Indonesia. Mengingat ketegangan ini masih berupa narasi-narasi saja.
"Saya yakin sampai saat ini relatif dengan situasi belum menyeret ke mana-mana. Jadi ini narasi temperatur saja naik turun," katanya.
Perang Dagang
Dia menjelaskan konflik China dan AS ini tidak terlepas dari perang dagang tentang nilai tambah. Mengingat Taiwan merupakan produsen utama dari produk semi konduktor.
"Kita ketahui bahwa Taiwan ini salah satu produsen atau nadinya dari digital dengan produksi semikonduktor," kata dia.
Produk semikonduktor ini digunakan untuk mendukung digitalisasi. Tentunya ini sangat penting bagi China karena bisa memengaruhi sektor perdagangan China hingga 10 persen.
"Semikonduktor Taiwan ini juga digunakan di China dan akan mempengaruhi 10 persen dari pada perdagangan China," katanya.
Sehingga kata Airlangga kepentingan negara-negara Eropa Barat terhadap produk semikonduktor ini tidak terdeskripsi. Sebab produk ini menjadi komoditas yang sangat penting di era digitalisasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut Jokowi dan Soeharto menjadi dua presiden terbaik Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga optimis Prabowo menguasai debat karena berkaitan dengan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengklaim Indonesia mengalami cuaca ekstream yang mengakibatkan kehidupan masyarakat terganggu
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca Selengkapnya