Airin Minta Pembangunan MRT Tangsel Jadi Proyek Strategis Nasional
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan akan membangun Moda Raya Terpadu (MRT) di Tangerang Selatan (Tangsel) sebagai bentuk integrasi konektivitas antara Jakarta dengan Tangerang. Sebagai tahap awal, Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) telah diterapkan di Tangsel untuk mempercepat pembangunan tersebut.
Agar pembangunan lebih cepat, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyatakan akan mendorong pembangunan MRT ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kita lagi berusaha masuk ke dalam PSN. Kalau sudah masuk ke PSN nanti ada percepatan. Sepengalaman kami nanti akan ada asistensi dari Bappenas dan Kementerian serta Lembaga terkait," ujar Airin saat ditemui di sela diskusi panel yang diadakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Jakarta, Selasa (4/2).
Pendanaan pembangunan MRT ini akan menggunakan skema Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memang akan menggencarkan partisipasi perusahaan swasta untuk turut membiayai pembangunan infrastruktur transportasi.
Soal kapan pembangunan ini bisa masuk PSN, Airin menyatakan hal tersebut tergantung dari Kemenhub sendiri. Pun siapa saja perusahaan yang diincar untuk pendanaan, Airin belum dapat bercerita banyak karena eksekusinya masih di tahap awal.
"Ini kan baru pra FS yang dibuat PT MRT lalu diberikan ke BPJT. Nanti akan ada tahapan-tahapan lainnya," imbuhnya.
Adapun, urusan perencanaan pembangunan akan diserahkan kepada Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) yang juga belum ditentukan apakah Pemprov DKI Jakarta atau Pemprov Banten. Sementara, titik pembangunan MRT bisa meliputi beberapa daerah dan belum bisa disebutkan dengan rinci. Anggarannya juga sedang didiskusikan dengan pihak terkait.
"Nanti titiknya dari Lebak Bulus, nanti masuk ke Ciputat, lalu masuk ke Pamulang, kemudian ke Puspitek lalu ke Rawabuntu. Ini masih bisa berubah," kata Airin.
Ajak Swasta Investasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sedang gencar mendorong partisipasi perusahaan swasta melalui Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk membangun Moda Raya Terpadu (MRT). Sebab, pemerintah butuh dana Rp800 miliar hingga Rp1 triliun per kilometer (km).
Hal tersebut dilakukan karena pembangunan MRT akan membebani pemerintah jika tidak ditopang oleh swasta. Untuk 1 kilometer lintasan MRT saja, pemerintah butuh dana Rp800 miliar hingga Rp1 triliun.
"Kalau MRT itu butuh kira-kira 1 Km-nya Rp800 (miliar) sampai Rp1 triliun. Di Tangerang Selatan saja jalurnya ada 20 km, berarti butuh Rp20 triliun," kata Budi di Jakarta, Selasa (4/2).
Pemerintah berencana untuk membangun MRT ke Tangerang Selatan, meskipun baru tahap awal. Nantinya, pembangunan ini akan menghubungkan Jakarta dengan Tangerang, pun akan menjadi pijakan awal integrasi konektivitas antara Jakarta dengan kota-kota penyangga di sekitarnya.
Saat ini, program Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) telah diterapkan untuk mempercepat rencana pembangunan tersebut. "Untuk pembangunan di Tangerang Selatan, RITJ-nya sudah masuk, tinggal pendanaannya saja," imbuhnya.
Dia mengatakan, pola pendanaan PPP atau KPBU sudah diterapkan di beberapa daerah, sehingga bukan tidak mungkin pendanaan MRT dan LRT akan dilakukan dengan pola pendanaan serupa. "Sudah kita inisiasi di beberapa tempat, contohnya bandar udara di Labuan Bajo, kereta api di Sulawesi Selatan dan sebagainya," jelasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaBegini Strategi Bakal Dilakukan Menteri AHY Selesaikan Kasus Sengketa Tanah di Indonesia
Penyelesaian sengketa lahan jadi salah satu program yang bakal diakselerasi oleh Kementerian ATR/BPN, dalam kurun waktu sisa 8 bulan masa kabinet tersisa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aset Senilai Rp4 Miliar Milik Pertamina di Tangerang Selatan Kini Tak Lagi Dikuasai Mafia Tanah
Aset milik Pertamina itu berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaAirlangga Tegaskan Komitmen Golkar Lanjutkan Program Jokowi, Termasuk Proyek Tanggul Raksasa
Partai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca SelengkapnyaJanji Anies-Cak Imin Bakal Lanjutkan Pembangunan Tol Trans Jawa sampai Banyuwangi
"Salah satunya, Tol Trans jawa yang pembangunannya dituntaskan sampai Banyuwangi," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki Tak Dampingi Jokowi Resmikan Tol di Sumatera Utara, Ini Penjelasan Kementerian PUPR
Dalam jajaran pejabat yang hadir, tidak ada sosok Basuki Hadimuljono dalam pada upacara peresmian dua ruas jalan tol dengan nilai proyek sebesar Rp4,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Semringah, Realisasi Investasi 2023 Tembus Rp1.418 Triliun
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca Selengkapnya