AirAsia Indonesia minta penerapan open sky 2015 ditunda
Merdeka.com - Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 bakal memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan industri penerbangan tanah air. Penerapan pasar terbuka ASEAN akan membuka pintu seluas-luasnya bagi maskapai penerbangan asing beroperasi di Indonesia.
Pesawat milik maskapai penerbangan luar negeri bebas mengudara di Indonesia. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan bisnis maskapai penerbangan nasional.
Presiden Direktur PT AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko meminta pemerintah mengkaji ulang rencana itu. Jika diterapkan, maskapai penerbangan nasional akan kalah bersaing dengan maskapai penerbangan negara lain.
"Konteksnya semakin terbatasnya slot timenya, kita mau tambah 2 pesawat, yang lain tambah 5 atau 6 pesawat. Yang saya tanyakan itu kita mau terbang kemana? Karena sudah penuh, Jakarta penuh, Bali penuh, Surabaya mendekati penuh, Yogya juga penuh," ujar dia di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (08/12).
AirAsia minta pemerintah memberikan ruang pada maskapai penerbangan nasional untuk tumbuh sebelum menerapkan open sky tahun depan. Sebenarnya AirAsia mendukung rencana itu, asalkan maskapai penerbangan nasional sudah siap.
"Ini kan jadi PR juga untuk pemerintah. Kita juga menyambut baik rencana ini tetapi pemerintah juga harus memperhatikan maskapai nasional terutama di infrastruktur. Kita juga bisa tumbuh dan bersaing dengan maskapai internasional," pungkas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi
Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.
Baca SelengkapnyaTiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah
Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaPenampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaNaik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023
Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bantah Kenaikan Harga Beras Akibat Bansos Pangan, Ini Alasannya
Program bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaResmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaMaskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai
Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca Selengkapnya