Merdeka.com - Pemerintah provinsi DKI Jakarta didesak untuk segera menerbitkan peraturan daerah yang melarang toko ritel modern menjual minuman keras alias miras. Ketiadaan aturan membuat miras masih bebas diperjualbelikan di ibu kota.

"Bahkan anak SMP sekalipun sudah bisa membeli miras. Beberapa daerah yang sudah punya perda miras seperti Bandung, Depok dan Balikpapan, minimarket dan kios-kios di daerah tersebut tidak berani lagi menjual miras, karena ada sanksi denda hingga pidana jika melanggar," kata Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) Fahira Idris, dalam siaran pers, Senin (14/07).

Fahira mengatakan, pihaknya menagih janji Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan mengeluarkan surat keputusan melarang minimarket di Jakarta menjual miras. Sambil menunggu, GeNAM bersama 150 ormas di Jakarta bakal terus menyosialisasikan bahaya miras kepada remaja dan masyarakat, serta menginisiasi lahirnya kampung-kampung antimiras.

 “Kita berharap Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta punya inisiatif membuat Perda Miras untuk melindungi anak-anak Jakarta dari bahaya miras yang dampaknya begitu luar biasa merusak,” tegas Fahira.

Menurutnya, peredaran miras di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan survei online yang dilakukan GeNAM di 48 kabupaten/kota di Indonesia pada 2013, sebanyak 80 persen dari 1.102 responden menyatakan, miras masih dijual bebas di toko dan minimarket.  Akibatnya, sebanyak 95 responden menyebut miras sudah dikonsumsi oleh remaja.

"Responden menginginkan ada tindakan tegas terutama dari pemerintah untuk mengatasi kondisi ini."