Ahli perencanaan ingatkan pemerintah soal lonjakan urbanisasi

Merdeka.com - Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) meminta pemerintah untuk waspada terhadap lonjakan urbanisasi. Indonesia akan memasuki puncak era urbanisasi sekaligus masa tingginya produktivitas penduduk.

"Lebih dari 30 kota menengah Indonesia akan tumbuh di atas 1 juta penduduk, dan resiko tidak terpenuhinya kebutuhan warga semakin menuntut perhatian semua pemangku kepentingan," kata Ketua Umum IAP Bernardus Djonoputro dalam pertemuan ke 24, Eastern Regional Organization For Planning and Human Settlemen (EAROPH) di Jakarta, Senin (11/8).

Dia memperingatkan pemerintah, dalam mendukung pembangunan kota, tugas pemerintah bukan hanya penyediaan infrastruktur, melainkan kualitas hidup yang membuat kota menjadi nyaman.

"Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih tidak hanya pada penyediaan infrastruktur tetapi juga kepada pembangunan quality of life yang dilihat dari kenyamanan kotanya," katanya.

Eastern Regional Organization for Planning and Himan Settelments (EAROPH) adalah organisasi mukti sektoral non pemerintah yang terafiliasi PBB. Lembaga ini didirikan untuk mendorong pertukaran wawasan dan pengalaman di antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

Negara anggotanya antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, New Zealand, Indonesia, India, Hong kong, Filipina, Bangladesh dan Thailand.  Acara ini, mengagendakan beberapa kegiatan yakni towards smart and resilient cities. Selain itu, diluncurkan Indonesia Most Livable City Index 2014 yang dilansir oleh Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP).

Dalam pertemuan EAROPH, sedikitnya 30 walikota dan bupati dalam kaukus para walikota yang dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dan wakilnya Walikota Makassar Ramadan Purwanto, berkumpul untuk membicarakan masalah perkotaan bersama dengan perwakilan beberapa negara.