AEI: Pemilihan direksi BEI, fit and proper test saja tak cukup
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia Isaka Yoga mengatakan persyaratan dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) masih normatif. Makanya, dia menilai, tak semua paket calon direksi BEI 2015-2018 yang ada saat ini memenuhi syarat untuk memimpin otoritas pasar modal tersebut.
"Harus hati-hati memilih pimpinan BEI. Jangan sampai membeli kucing dalam karung," katanya di Jakarta, Kamis (23/4)
Menurutnya, OJK sudah seharusnya memperketat persyaratan calon direksi BEI. Mengingat, tantangan global harus dihadapi BEI kian berat.
"Rasanya fit and proper test saja tidak cukup," ujarnya. "Saya pikir, masuk akal jika OJK memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut, karena memang pertumbuhan jumlah emiten di pasar modal Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Juga untuk jumlah investor di pasar modal."
Menurutnya, direksi BEI harus memiliki pengalaman mumpuni di pasar modal, jaringan luas, dan kemampuan marketing baik.
"Yakinlah, kalau Direksi BEI memiliki kriteria demikian, otomatis mereka juga akan mempunyai kapabilitas untuk tugas-tugas berat yang menantang di depan."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaDPR Setujui 7 Anggota LPSK Periode 2024-2029, Berikut Daftarnya
Setelah melalui proses fit and proper test, terpilihlah tujuh calon anggota LPSK.
Baca SelengkapnyaTKI Ilegal Picu Membludaknya Daftar Pemilih Khusus Pemilu 2024 di Jeddah
Hal itu diketahui saat proses rapat pleno rekapitulasi suara nasional berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat (1/3).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilih Pemula Wajib Tahu, Ini Tahapan Mencoblos di TPS
Pemungutan suara pileg, termasuk pemilu anggota DPD RI, bersamaan dengan Pilpres 2024 digelar serentak pada 14 Februari mulai pukul 07.00-13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKemenag Ajak Pemilih Pemula Doa Bersama dan Deklarasi Pemilu Damai, Baik dan Jujur
Menag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaAiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024
Aiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMasuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III Sebut Pengganti Firli Bahuri Harus Lewat Pansel Sesuai UU KPK
Menurutnya, perlu digarisbawahi bahwa pada saat para calon tak terpilih tersebut mengikuti proses pemilihan.
Baca SelengkapnyaRekrutmen Petugas Kesehatan Haji 2024 Gratis, Laporkan ke Nomor Ini Jika Ada Pungli
Proses rekrutmen telah dibuka secara online sejak 18 Desember 2023 lalu dan berakhir pada 31 Desember 2023 melalui website https://daftarin.kemkes.go.id.
Baca Selengkapnya