Merdeka.com - PT Adhi Karya mengaku sangat optimis proyek monorail yang digarap konsorsium BUMN tidak akan merugi seperti halnya yang terjadi di Malaysia. Daya angkut besar dari perbatasan Jakarta diyakini akan menutupi sepinya penumpang di dalam kota.

Tahap 1, jalur monorail garapan perusahaan pelat merah ini adalah Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, serta Cawang-Kuningan.

"Itu kita kan dari Bekasi Timur dan dari Cibubur sampai nanti ke Kuningan. Ini lebih murah daripada bawa mobil," ucap Corporate Secretary Adhi Karya, Amrozi di Jakarta, Senin (11/3)

Menurutnya, tiket Adhi Karya yang dijual Rp 15.000 dan Rp 10.000 jauh lebih murah jika dibandingkan biaya yang dikeluarkan masyarakat yang membawa mobil pribadi. Dia juga meyakini, tiket monorailnya masih lebih murah dibandingkan tiket TransJakarta untuk jalur yang sama.

"Kalau dari Bekasi Timur ke Kuningan bawa mobil bisa mencapai Rp 100.000 kalau naik monorail Rp 15.000. Dan kita ambil dari pojok pojok Jakarta," tegasnya.

Sebelumnya, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan Gubernur DKI Joko Widodo terkait rencana pembangunan monorail di ibu kota. Djoko menyarankan Jokowi mengambil pelajaran dari monorail yang beroperasi di Kuala Lumpur, untuk menghindari kerugian.

Djoko khawatir monorail yang akan dibangun mengalami kerugian di sebagian rutenya, terutama rute di dalam kota. Untuk di dalam kota seperti Cawang-Kuningan, masyarakat akan lebih memilih naik Transjakarta karena harga tiketnya lebih murah.

Dalam rencana awal, tiket monorail Cawang-Kuningan akan dipatok dengan harga Rp 10.000. Sedangkan kalau naik TransJakarta hanya Rp 3.500.

"Kejadian ini (merugi di tengah kota) terjadi di KL. Monorail yang hanya di tengah kota apakah ada penumpang sebanyak target mereka. Jakarta banyak yang menggunakan busway. Gubernur DKI harus membicarakan matang-matang dengan swasta," ucap Djoko kepada merdeka.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.