Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada walkout, BUMI akhirnya dapat izin 'gali lubang tutup lubang'

Ada walkout, BUMI akhirnya dapat izin 'gali lubang tutup lubang' Gedung Bakrie. REUTERS

Merdeka.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya mendapat persetujuan pemegang saham buat melakukan pelepasan saham tambahan (Rights Issue) pada September 2014 mendatang. Dengan demikian, tambang batu bara milik keluarga Bakrie optimis dapat lepas dari jeratan utang dan kerugian operasional yang terus menghantui selama tiga tahun terakhir.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan sejak pukul 15.00 WIB, Senin (30/6) di Jakarta, molor nyaris lima jam akibat jumlah pemegang saham yang hadir sempat tidak kuorum sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 

RUPSLB itu baru berjalan pukul 19.50 WIB, dengan jumlah pemegang saham berhak memberikan suara mencapai 56,3 persen. Peserta RUPSLB lantas menyetujui aksi korporasi untuk membayar utang tersebut.

"Lebih dari 99 persen pemegang saham menyetujui opsi Rights Issue," kata salah satu peserta RUPSLB enggan disebut namanya kepada wartawan.

Salah satu pemegang saham bernama M. Saladdin (50) menyebutkan suasana RUPSLB amat tegang. Ada beberapa pemegang saham mempertanyakan alasan BUMI menerbitkan saham baru seri B cuma untuk menutup utang.

Akibat sikap ngotot segelintir orang itu, sampai ada insiden walkout pada pukul 20.45 WIB. Tapi tidak sampai lima orang meninggalkan ruangan RUPSLB. "Mereka itu ngotot dan bikin ramai,"ungkap Saladdin.

Sebagai salah satu pemegang saham yang menyetujui rights issue, Saladdin memahami alasan BUMI ngotot harus melepas saham baru. "Memang buat bayar utang, ya bagaimana lagi. Memang harga batu bara jadi USD 70 dari awalnya USD 85 per ton."

Kendati kuorum secara kasat mata tidak terpenuhi, RUPSLB BUMI molor juga disebabkan direksi menanti pernyataan efektif OJK . Beleid itu dibutuhkan notaris untuk mengesahkan kemungkinan dilakukan pengubahan anggaran dasar perseroan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menegaskan pihaknya sudah mengirim lampu hijau jelang RUPSLB dimulai. "Sudah diberikan malam ini," ungkapnya.

Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menolak berkomentar mengenai teknis rights issue yang disetujui RUPSLB. Dia juga tak mengklarifikasi insiden walkout sebagian pemegang saham.

Komisaris Independen BUMI Anton Setianto Soedarsono menilai rights issue akan sangat membantu perseroan. Dia optimis, suntikan modal baru buat menambal beban utang akan menggenjot kinerja tambang spesialis batu bara ini. "Tren harga komoditas juga membaik kok," ujarnya.

BUMI dalam prospektus mengklaim skema 'gali lubang tutup lubang' ini dapat meraup Rp 8 triliun dana segar pada September 2014. Rencananya, saham yang dilepas mencapai 32,2 miliar lembar, atau setara 55,7 persen saham yang ada sekarang, dengan harga Rp 250 per lembar.

Dari total dana yang didapat, USD 600 juta sudah dialokasikan untuk melunasi utang. Terutama kepada China Investment Corporation (CIC) sebesar USD 150 juta, disusul USD 150 juta kepada Castleford Investment Holdings Ltd.

BUMI adalah perusahaan tambang di jaringan konglomerat Aburizal Bakrie yang tak kunjung sehat selepas harga batu bara di pasar internasional anjlok pada 2012. Tahun lalu, perseroan menanggung kerugian bersih USD 660,1 juta.

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Kisah Bos Buah Pasar Minggu: Berawal Jualan di Tampah hingga Punya 2 Kios Beromzet Ratusan Juta
Kisah Bos Buah Pasar Minggu: Berawal Jualan di Tampah hingga Punya 2 Kios Beromzet Ratusan Juta

Mimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.

Baca Selengkapnya
RUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
RUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya

Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Dulu Bekerja Sebagai Satpam, Pria Ini Kini Sukses Jual Sabun Cair Beromzet Rp50 juta
Dulu Bekerja Sebagai Satpam, Pria Ini Kini Sukses Jual Sabun Cair Beromzet Rp50 juta

Seorang mantan karyawan bank swasta di Gresik memutuskan untuk resign dan berjualan sabun di rumahnya, kini sukses raih omzet puluhan juta selama satu bulan.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Bakal Dalami Sumbangan Prabowo ke MDS Coop, Ganjar: Yang Melanggar Mesti Ditindak
Bawaslu Bakal Dalami Sumbangan Prabowo ke MDS Coop, Ganjar: Yang Melanggar Mesti Ditindak

Ganjar menilai, jika ada pelanggaran dalam pemberian sumbangan tersebut, maka Bawaslu musti menindak dengan tegas.

Baca Selengkapnya