Ada Virus Corona, Ekonomi Global Diprediksi Tumbuh 2,7 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) kembali melakukan revisi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020. Perubahan tersebut dilakukan lantaran efek virus corona terhadap perekonomian baik di skala global maupun nasional semakin terasa.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan menurun hingga 2,7 persen, turun dibanding hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Februari 2020 lalu, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini berada pada kisaran 3.0-3,1 persen.
"Tapi memang nampaknya pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan lebih rendah dari 3 persen. Mungkin 2,8 sampai 2,7 persen, karena memang ada gangguan global supply chain dan gangguan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika (Serikat)," jelasnya dalam acara Forum Diskusi Infobank di Pullman Hotel, Jakarta, Rabu (11/3).
Sedangkan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dia menyebutkan pemerintah masih bisa mempertahankannya di kisaran 5,0-5,4 persen. Angka tersebut masih sama seperti hasil RDG pada Februari lalu.
Menindaki situasi ini, pemerintah akan bergotong royong untuk melakukan collective action. Dia mengajak pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk sama-sama bergerak menangkal corona dan itu membangun kepercayaan diri bahwa Indonesia mampu mengatasinya.
"Kita harus looking for new source economy growth. Jangan hanya andalkan CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit mentah). Kalau dulu jualan nikel sekarang harus hilirisasi," imbuhnya.
"So many yang bisa kita eksplor. Pariwisata, UMKM, maritim. We have to learn," dia menandaskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya