Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Sukhoi di antara Boeing dan Airbus

Ada Sukhoi di antara Boeing dan Airbus sukhoi superjet 100. merdeka.com/superjetinternational.com

Merdeka.com - Persaingan industri penerbangan di dalam negeri akhir-akhir ini semakin ketat. Gambaran ini ditandai dengan maraknya aksi belanja pesawat untuk memenuhi tingginya kebutuhan penerbangan komersil.

Di tingkat dunia, persaingan peran pesawat terbang antara Airbus dan Boeing sudah terjadi sejak tahun 1990-an. Sepanjang periode 2003-2009, Airbus memiliki jumlah pengiriman pesawat yang tinggi sebanyak 3.810 unit. Namun masih sedikit dibandingkan dengan jumlah keseluruhan pengiriman pesawat Boeing sebanyak 3.950 unit.

Maskapai penerbangan nasional maupun asing yang beroperasi di dalam negeri, masing-masing memiliki jagoan untuk jenis armadanya yang akan menguasai langit Indonesia. Persaingan pesawat jenis Boeing dan Airbus mendominasi pasar industri penerbangan dalam negeri.

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia membeli 18 pesawat boeing jenis CRJ 1000 NextGen dengan Bombardier Aerospace, perusahaan pesawat asal Kanada. Dari 18 pesawat Bombardier seri CRJ 1000 NextGen, lima diantaranya akan diterima Garuda Indonesia mulai Bulan Oktober hingga Desember 2012.

Pada tahun ini juga, Garuda Indonesia akan menerima 4 pesawat B737-800NG dan 1 A330-200 pada bulan Februari. Dengan demikian, jumlah armada Garuda Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 105 pesawat dengan rata-rata usia 5,8 tahun. Maskapai penerbangan pelat merah ini juga telah melakukan perjanjian pembelian 11 pesawat airbus A330-300 senilai USD 2,5 miliar dengan perusahaan pesawat Airbus Inggris.

Yang tidak kalah mengejutkan adalah aksi maskapai penerbangan Lion Air. Tahun ini, Lion Air akan mendatangkan 39 unit pesawat. Maskapai milik Malaysia tersebut juga telah membuat kesepakatan dengan perusahaan asal Amerika Serikat untuk membeli 230 unit pesawat Boeing senilai Rp 195 triliun.Kesepakatan ini disebut-sebut sebagai pembelian terbesar sepanjang sejarah Boeing.

Pesawat itu terdiri atas 201 jenis 737 Maxz dan 29 next generation 737-900 ERs yang akan datang mulai 2017 hingga 2025. Lion sendiri telah memesan pesawat Boeing sebanyak 178 pesawat sejak 2007-2017, sehingga total yang akan dimiliki Lion hingga 2025 sebanyak 408 pesawat Boeing.Jumlah ini melebihi pesawat yang dimiliki maskapai terbesar saat ini, Garuda Indonesia. Bahkan, Lion juga berencana membeli 10 pesawat jenis Airbus A330 untuk penerbangan jarak jauh.

Di tengah persaingan ketat antara Boeing dan Airbus untuk merebut pasar pembelian pesawat di Indonesia, muncul industri pesawat asal Rusia, Sukhoi Civil Aircraft Corporation yang selama ini terkenal ahli dalam pembuatan pesawat tempur Sukhoi.

Perwakilan PT Trimarga Rekatama Marsa (purn) Sunaryo mengatakan, banyak perusahaan maskapai penerbangan Indonesia dan negara lain yang kepincut membeli pesawat jenis Sukhoi Superjet 100 yang khusus dibuat untuk kebutuhan penerbangan komersil.

"Saat Farnborough Air Show di Singapura tahun 2010, ada beberapa yang tertarik. Ada juga yang sudah menyatakan komitmen membeli," ujar Sunaryo kepada merdeka.com, Kamis (10/5). Namun, pihaknya tidak menyebutkan berapa jumlah pesawat Sukhoi Superjet 100 yang dipesan oleh maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.

Hanya saja, salah satu maskapai yang sudah memesan pesawat jenis tersebut adalah PT Sky Aviation. Sunaryo mengatakan, sejauh ini baru PT Sky Aviation yang sudah dipastikan membeli 12 pesawat jenis Sukhoi Superjet 100. Kontrak pembelian antara PT SKy Aviation dan Sukhoi Civil Aircraft Corporation dilakukan pada pertengahan Agustus 2011.

Dia mengklaim, salah satu faktor yang membuat maskapai penerbangan sangat tertarik membeli pesawat buatan Rusia ini adalah kualitas mesin yang sudah teruji baik. "Kalau dari kualitas, buatan Rusia diakui. Hal ini yang membuat mereka tertarik membeli," katanya.

Selain Sky Aviation, beberapa operator penerbangan di Indonesia seperti Batavia Air, Pelita Air, Aviastar, Kartika Airlines, dan Sriwijaya Air dikabarkan bakal membeli pesawat berkapasitas 100 penumpang tersebut. PT Kartika Airlines mengumumkan pemesanan 30 unit Sukhoi Super Jet 100 senilai USD 840 juta pada 20 Juli 2010 di ajang Farnborough Air Show 2010. Kartika akan menggunakan Sukhoi untuk melayani rute-rute potensial baru yang belum dilayani maskapai lain.

Sukhoi Super Jet 100 merupakan pesawat berjelajah regional berkapasitas 100 tempat duduk yang didesain dan diproduksi Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) yang bekerja sama dengan Alinea Aeronautica. SCAC merupakan salah satu unit dari United Aviation Corporation yang memproduksi pesawat sipil. Sementara Sukhoi unit militernya sudah sangat terkenal dengan pesawat tempur yang memiliki kemampuan bermanuver. Indonesia telah memiliki beberapa pesawat tempur produksi Sukhoi.

Pesawat Sukhoi Superjet 100 telah berhasil menjalani penerbangan perdananya pada Mei 2008. Pesawat ini mempunyai kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 keceptan suara (Mach 0.81) dan mencapai ketinggian 40.000 feet. Sukhoi SUperjet 100 dapat beroperasi (Take off landing) di bandara yang memiliki panjang landasan 1731 meter (versi basic range) dan sampai 2052 meter (versi long range).

Berdasarkan penelusuran merdeka.com, Sukhoi SUperjet 100 telah meraih sertifikat tipe (Type Certification) dari Otoritas Sertifikasi Rusia (Russian Certification Authority) pada Februari 2011 dan dikabarkan telah mengantongi sertifikasi dari Otoritas Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada Februari 2012.

PT Sky Aviation sendiri merupakan salah satu unit Group Petroneks Energy yang merupakan perusahaan penerbangan yang relatif baru. Sky Aviation telah mengantongi izin AOC 135-144 dari Kementerian Perhubungan pada 14 Mei 2009 dan Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal pada 8 Maret 2010.

Armada pesawat yang dimiliki saat ini 2 (dua) Grand Caravan berkapasitas 9 penumpang dan 3 Fokker F-50 berkapasitas 50 penumpang dan 2 Cirrus SR20 dan SR22 berkapasitas 3 penumpang. Selain melintasi rute-rute penerbangan baru yang menghubungkan beberapa kabupaten. Sky Aviation juga mulai berkiprah di domestik angkutan jemaah haji tahun 2011, yaitu angkutan jemaah haji Kabupaten Rengat (800 jemaah) ke embarkasi Batam.

(mdk/oer)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Wajah Pesawat Penumpang Pertama Buatan China, Siap Saingi Airbus dan Boeing
FOTO: Wajah Pesawat Penumpang Pertama Buatan China, Siap Saingi Airbus dan Boeing

Pembuatan pesawat komersial C919 ini merupakan upaya China mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Baca Selengkapnya
6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi
6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi

Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.

Baca Selengkapnya
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi

Kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'
Ini Alasan Jet Tempur F-15 Digelari 'Si Pembunuh MiG'

Menhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.

Baca Selengkapnya
Pesaswat Boeing 737 Max 9 Dilarang Terbang Buntut Copotnya Jendela Setelah Take Off
Pesaswat Boeing 737 Max 9 Dilarang Terbang Buntut Copotnya Jendela Setelah Take Off

Harga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.

Baca Selengkapnya
Potret Haji Isam Pakai Kaos Oblong Beli Pesawat Boeing Seharga Rp1,56 Triliun
Potret Haji Isam Pakai Kaos Oblong Beli Pesawat Boeing Seharga Rp1,56 Triliun

Keunggulan pesawat yang dibeli Haji Isam yaitu terpasang mesin canggih, adanya peningkatan aerodinamis.

Baca Selengkapnya
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun

Kekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.

Baca Selengkapnya
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong

Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.

Baca Selengkapnya