Ada Pemesanan Kolektif, Bank Indonesia Tak Tambah Stok Uang Baru Rp75.000
Merdeka.com - Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan Bank Indonesia tidak menambah stok uang baru Rp75.000 meskipun ada sistem pemesanan secara kolektif. Dia menegaskan, sistem kolektif hanya mempercepat penyebaran dan perluasan Uang Peringatan Khusus (UPK).
"Kita tidak menambah UPK yang sudah ada. Kita memang sudah mencetak 75 juta tapi kita ingin mempercepat saja proses pengedaran UPK dengan cara kolektif. Apakah mengurangi jatah? Tidak, bahwa kita sekarang fokus bagaimana UPK dapat diterima masyarakat dan diterima masyarakat," ujarnya, Jakarta, Senin (24/8).
Dia mengatakan, saat ini uang baru peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-75 tersebut baru beredar di masyarakat sebanyak 0,04 persen. Untuk itu, kesempatan memperoleh uang edisi khusus tersebut masih terbuka cukup lebar.
"Dengan penukaran kolektif ini adalah bagian dari percepatan dan perluasan pengedaran UPK yang memang sudah kita rencanakan untuk kita edarkan kepada masyarakat. Ini merespon animo masyarakat yang demikian besar untuk UPK ini. Kita tidak menambah UPK yang sudah ada," jelasnya.
Adapun pemesanan secara kolektif dilakukan mulai 25 Agustus 2020 pukul 07.00 WIB. Masyarakat yang berminat melakukan pemesanan bisa mengakses formulir di aplikasi pintar.go.id. "Jadi tidak ada penambahan. Hingga kini, 0,04 persen yang sudah beredar, penukaran kolektif mulai besok 25 Agustus mulai jam 7 pagi melalui aplikasi pintar," paparnya.
Dikeluarkan Setiap 25 Tahun
Marlison menambahkan, Bank Indonesia tidak akan mengeluarkan uang edisi khusus seperti UPK 75. Sebab, uang edisi khusus tersebut hanya dikeluarkan setiap 25 tahun sekali sesuai dengan perjalanan bangsa Indonesia.
"Uang Rp75.000 dalam rangka peringatan kemerdekaan. Sesuai ketentuan uang Rupiah khusus. Ini dikeluarkan dalam peringatan tertentu. Ini setiap 25 tahun sekali. Tahun ini 75 tahun maka Rp75.000," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaKejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya