ABM Investama akan bangun infrastruktur tambang batu bara
Merdeka.com - PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya, Grup Reswara, tengah membangun infrastruktur untuk tambang batu bara di Aceh dengan kapasitas produksi mencapai 20 juta ton setiap tahunnya. Pembangunan tersebut rencananya dapat selesai pada Oktober 2013.
Direktur PT Reswara Minergi Hartama, Adrian E Sjamsul, mengatakan saat ini pembangunan infrastruktur masih dalam proses. Pihaknya, telah mengalokasikan dana USD 125 juta untuk melakukan proyek tersebut. Pembiayaan tersebut berasal dari pinjaman bank sebesar USD 90 juta dan sisanya dari hasil pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tahun 2011.
"Saat ini masih 60 persen pembangunan, sehingga akan selesai pada kuartal IV-2013. Kami menargetkan mampu memproduksi hingga 1 juta ton. Tetapi untuk tahun depan kita targetkan hingga 7 juta ton. Untuk besar kapasitas produksinya sendiri bisa mencapai 20 juta ton per tahun," ujar dia di Graha Bimasena, The Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (14/3).
Dia menambahkan, saat ini tambang batu bara Aceh milik ABMM tersebut sudah diminati oleh perusahaan semen asal Prancis yang berlokasi di Aceh, Lavarge Semen Indonesia. Untuk kontrak pertama ABMM akan menjual ke pihak Lavarge dengan produksi 15.000 ton per bulan.
"Karena kebutuhan mereka melebihi dari itu, maka tahun ini kami sementara dibantu oleh perusahaan tambang milik Pemerintah Daerah di Meulaboh, Aceh," jelasnya.
Menurut dia, tidak hanya akan melakukan kerja sama dengan pihak Lavarge saja, melainkan akan ke banyak pihak luar dengan potensi penjualan yang cukup baik seperti India, Srilanka dan Thailand serta salah satu pabrik pupuk domestik.
"Saat ini kami sedang memilih buyer yang pas, sebagian dari mereka ingin mengambil dalam jumlah besar," tambahnya.
Hingga saat ini pembeli dari produksi ABMM antara lain adalah China, India, Thailand, Filiphina, dan juga beberapa daerah di Nusantara. Selain di Aceh, ABMM juga sebelumnya telah memiliki satu tambang batu bara yang terletak di Kalimantan Selatan dengan kapasitas produksi mencapai 5 juta ton per tahun.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaKepercayaan mengelola sumber daya alam seperti batu bara, harus disertai dengan langkah-langkah pelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini memberikan akselerasi untuk memulai dan meningkatkan aset pertambangan batu bara yang dimiliki oleh Petrindo dan Cokal.
Baca Selengkapnya