80 Persen gas produksi EMP dipasok buat pembangkit PLN
Merdeka.com - PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu-Korinci Baru Limited menegaskan sekitar 80 persen produksi gas perusahaannya akan disalurkan untuk kebutuhan listrik di Provinsi Riau. "Sebagian kecil untuk dijual ke perusahaan," kata Kepala Humas EMP Heru Hardono seperti dilansir antara, Minggu (20/7).
Produksi gas di lapangan Pelalawan, mencapai 42,8 juta meter standar kaki kubik (MMSCF). Perseroan mengalokasikan gas sebesar 3 MMSCF pada PT Tuah Sekata, perusahaan daerah Pemkab Pelalawan, untuk memasok pembangkit listrik Langgam Power. Namun, pembangkit listrik baru bisa menyerap sekitar 2,2 sampai 2,4 MMSCFD.
Suplai gas terbesar digunakan untuk memenuhi kontrak dengan PT PLN untuk pembangkit listrik di Kota Pekanbaru, Riau. EMP Bentu-Korinci yang saat itu masih bernama Kalila Energy, terikat kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PLN untuk memasok gas sebanyak 30 MMSCFD untuk pembangkit listrik Teluk Lembu, Pekanbaru sejak tahun 2005. "Hanya sebagian kecil gas perusahaan dijual ke swasta untuk keperluan lain yakni ke PT Riau Andalan Pulp and Paper," ujarnya.
Dia mengakui butuh waktu lama sekitar tujuh tahun bagi perusahaan untuk memenuhi pasokan gas ke PLN karena terkendala proses pipanisasi sepanjang 50 kilometer ke pembangkit PLN karena terkendala biaya pembebasan lahan. Pasokan gas ke PLN, baru terserap 29 MMSCFD.
Selain itu, lanjut dia, perusahaan terus berupaya mencari sumber gas baru di Kabupaten Pelalawan. "Kami juga melakukan pencarian sumber-sumber baru, dan optimis terhadap sumber gas baru untuk menerangi sebagian dari Riau ini," ujarnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan
Besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaLNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi
Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaPGN Dapat Pasokan Gas 410 BBTUD dari Blok Corridor
Volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan dan industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPakar: Gas Beracun Gunung Marapi Bisa Picu Toksisitas Pada Tubuh, Ini Bahayanya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca Selengkapnya