Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

76.050 pembantu rumah tangga diekspor ke berbagai negara

76.050 pembantu rumah tangga diekspor ke berbagai negara Pelatihan TKI. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla punya banyak pekerjaan rumah di sektor ketenagakerjaan. Salah satunya, pembenahan legalitas dokumen perjanjian Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Perbaikan kualitas kelembagaan dan operasional Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). Kemudian meningkatkan pelayan perlindungan pada TKI," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Kadin Benny Soetrisno di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (17/11).

Benny menyebutkan, tenaga kerja Indonesia yang diekspor ke pelbagai negara, rata-rata bekerja sektor informal. Data yang ada menunjukkan, jumlah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) atau pekerja rumah tangga mendominasi.

"Menurut data yang dibuat Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), jumlah PLRT domestic worker dikirim ke negara penempatan mencapai 76.050," jelasnya.

Angka tersebut, tambah Benny, harus menjadi perhatian pemerintah apalagi tak sedikit TKI yang mendapatkan perlakuan semena-mena saat bekerja di negeri orang.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Jokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Nantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Presiden Jokowi: Tak Ada Negara Lain Beri Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Pemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga

Jokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen

Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros

Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya