Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

68 Tahun merdeka, Rupiah tak berdaulat di Indonesia

68 Tahun merdeka, Rupiah tak berdaulat di Indonesia rupiah. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kemarin, Indonesia merayakan Hari Oeang. Ini sebagai peringatan lahirnya mata uang Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di bumi Indonesia. Rupiah, yang secara resmi baru ditetapkan sebagai mata uang sah empat tahun setelah kemerdekaan, juga sebagai tanda kedaulatan bangsa Indonesia.

Namun ternyata, selama 68 tahun semenjak Indonesia merdeka, keberadaan Rupiah belum jadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Khususnya untuk masyarakat di perbatasan. Mereka lebih memilih mata uang negara tetangga dalam bertransaksi sehari-hari.

Kondisi inilah yang membuat prihatin Menteri Keuangan Chatib Basri. Menkeu pun mengkritik Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas yang bertanggung jawab terhadap peredaran Rupiah ini.

"Karena distribusi Rupiah sebagai mata uang RI belum merata," ujarnya ketika memimpin upacara peringatan Hari Oeang Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta.

Pihak BI melalui Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas sempat mengungkap bahwa masifnya peredaran mata uang asing di perbatasan dikarenakan faktor pembayaran gaji masyarakat. Pasalnya, masyarakat perbatasan lebih mudah mendapat kerja di negeri tetangga dibandingkan di Indonesia.

"Uang rupiah yang beredar di perbatasan kurang dari 50 persen," tuturnya saat ditemui di acara kerjasama BI dengan TNI di Mabes TNI, Cilangkap.

Menurutnya, Peso dan Ringgit menjadi mata uang yang paling banyak beredar di daerah perbatasan. Ronald menegaskan daerah terpencil yang menjadi sasaran distribusi uang di antaranya adalah Natuna, Nias, Maluku dan Papua. Bank Indonesia menargetkan dalam 5 tahun peredaran uang rupiah bisa menjangkau semuanya.

Ronald menekankan pentingnya peredaran Rupiah ini. Sebab, berkaca dari pengalaman pada 17 Desember 2002, Indonesia harus kehilangan dua pulau yakni Sipandan dan Ligitan akibat masyarakat di sana lebih banyak menggunakan Ringgit Malaysia.

"Itu pertimbangan Mahkamah Internasional kala itu," ucapnya.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Lambok Antonius mengungkapkan alasan masyarakat perbatasan lebih memilih mata uang asing ialah karena alasan efisiensi. Nilai mata uang tetangga lebih tinggi dibandingkan Rupiah. Maka dari itu dirinya mengingatkan pentingnya kebijakan penyederhanaan nilai mata uang atau redenominasi.

"Kalau mau beli kan pakai Ringgit cuma bawa berapa lembar, kalau pakai Rupiah kan itu bawa berlembar-lembar," jelas Lambok.

Cerita WNI yang memilih menggunakan ringgit sebagai alat transaksi sehari-hari memang cukup miris. Seolah tidak ada penghargaan dan penghormatan terhadap rupiah. Namun, yang mengejutkan justru datang dari Timor Leste. Negara yang belum lama merdeka setelah cukup lama menjadi bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia.

Jika di wilayah Indonesia, beberapa WNI menggunakan ringgit sebagai alat transaksi keuangan, hal berbeda ditemui di Timor Leste. BI mendapati mata uang rupiah justru masih kerap digunakan oleh masyarakat di Timor Leste untuk transaksi sehari-hari. Padahal, Timor Leste telah lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak 2002 silam. Selain rupiah, Timor Leste juga menggunakan mata uang dolar AS.

Demikian diungkapkan oleh Ronald Waas. "Ada beberapa tempat punya keunikan sendiri. Di Timor Leste, rupiah kita masih digunakan untuk bertransaksi di sana," ujar Ronald.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, menjelaskan pihaknya berjanji mengupayakan berbagai program agar di masa depan Rupiah bisa digunakan sepenuhnya di seluruh wilayah RI.

"Kami mendorong penggunaan rupiah ditingkatkan khususnya di sistem pembayaran," ungkapnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
IDR Adalah Indonesia Rupiah, Berikut Penjelasannya
IDR Adalah Indonesia Rupiah, Berikut Penjelasannya

IDR adalah singkatan dari Indonesian Rupiah, yaitu mata uang resmi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?

Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya