Merdeka.com - Belum lama ini, sebuah pesawat Boeing 737 mengalami kecelakaan di bandara Kota Kazan, Rusia. Pada kecelakaan naas tersebut tercatat 50 orang dalam pesawat meninggal dunia.

Dilansir dari BBC.co.uk, juru bicara kementerian Rusia mengatakan tidak ada korban selamat dari kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan U363 yang dioperasikan oleh maskapai Tatarstan tersebut. Sebanyak 44 penumpang dan 6 orang awak pesawat tewas di tempat.

"Laporan mengatakan pilot telah berusaha mendarat dua kali sebelum jatuh dan jatuh pada usaha ketiga," kata salah seorang pejabat Kementerian di Rusia.

Kecelakaan pesawat komersil juga kerap terjadi di Indonesia. Salah satunya saat pesawat Lion Air tergelincir di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Pesawat Lion Air tersebut kebetulan juga berjenis sama dengan yang terjatuh di Rusia yakni Boeing 737. Pesawat jenis Boeing 737-800 NG tersebut dilaporkan sudah mendekati landas pacu bandara tetapi jatuh ke perairan dan menyebabkan badan pesawat patah.

Untungnya seluruh penumpang dalam pesawat Lion itu selamat dan hanya mengalami luka. Ternyata bukan hanya Boeing saja yang pernah mengalami kecelakaan.

Beberapa pesawat pun pernah mengalami hal yang sama dengan tingkat frekuensi kecelakaan yang cukup tinggi. Berikut merdeka.com mencoba mengungkap apa saja pesawat ternama yang sering mengalami kecelakaan berdasarkan data konsultan internasional, Ascend Worldwide.

Boeing 737 (CFMI)

Ascend Worldwide mencatat sebanyak 17 mengalami kecelakaan sejauh ini di dunia. Total korban meninggal oleh pesawat ini berjumlah 1049 orang.

Saat ini sebanyak 1636 pesawat jenis Boeing 737 beroperasi di dunia. Jumlah ini tersebar di seluruh maskapai penerbangan termasuk di Indonesia.

Pesawat boeing jenis ini jadi favorit untuk penerbangan jarak dekat dan sederhana. Pertama kali dibuat pada tahun 1967, Boeing 737 adalah produk yang paling laku.

MD-80

MD-80 tercatat oleh Ascend Worldwide mengalami 15 kali kecelakaan. Meski berada di urutan kedua namun jumlah korban oleh pesawat ini menjadi yang terbanyak yakni sebesar 1106 orang.

Di dunia sebanyak 942 pesawat jenis ini beroperasi. Pesawat penumpang sipil (airliner) produksi McDonnell Douglas (MD) Amerika Serikat yang memiliki spesifikasi pesawat jet bermesin ganda dengan daya jelajah maksimal 3800 km dan kecepatan 811 km/jam.

Produksi pesawat jenis ini berakhir tahun 1999. Di Indonesia, Lion Air memutuskan memensiunkan bertahap MD-80 dan menggantikannya dengan Boeing 737-900 ER mulai tahun 2007 lalu.

Airbus A320

Ascend Worldwide mencatat sebanyak 9 kali pesawat A320 mengalami kecelakaan. Sementara, jumlah korban tewas sejauh ini ialah 602 orang.

Sebanyak 2.388 pesawat A320 saat ini beroperasi di seluruh dunia. Berdasarkan informasi Airbus, pesawat ini menjadi pesawat penumpang jet komersial yang paling cepat terjual berdasarkan catatan tahun 2005 hingga 2007, dan menjadi penjualan terbaik pesawat generasi tunggal.

Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 adalah Indonesia AirAsia, Citilink Garuda Indonesia dan Mandala Airlines.

Boeing 757

Kembali Boeing memasuki peringkat dengan tingkat kecelakaan terbanyak. Pesawat jenis ini menurut Ascend Worldwide mengalami 7 kali kecelakaan.

Tercatat sebanyak 531 orang menjadi korban oleh pesawat asal Amerika Serikat ini. Sementara itu sebanyak 813 pesawat jenis ini beroperasi di dunia.

Pembuatan Boeing 757 berakhir pada bulan Oktober 2004 setelah diproduksi perusahaan berhasil memproduksi 1050 pesawat. Mayoritas 757 digunakan untuk penerbangan domestik bagi perusahaan-perusahaan penerbangan di Amerika Serikat. Sebagian penerbangan seperti Royal Brunei, Royal Nepal Airlines dan Icelandair menggunakan 757 untuk penerbangan internasional mereka.

Boeing 767

Boeing menjadi jenis penyumbang kecelakaan pesawat terbanyak di dunia. Kali ini pesawat Boeing 767 menyumbang 6 kali kecelakaan dan menempati peringkat 5.

Dari 6 kali kecelakaannya, Boeing 767 mengakibatkan 790 orang korban tewas. Di dunia, pesawat jenis ini tercatat 770 pesawat yang beroperasi.

Pesawat ini berbadan lebar dengan mesin twinjet pertama yang diproduksi oleh pabrikan tersebut dan pesawat pertama dengan kaca kokpit untuk dua awak. Pesawat ini memiliki dua mesin turbofan, ekor konvensional, dan untuk mengurangi hambatan aerodinamis, sebuah desain sayap superkritis.

Saat ini Delta Air Lines, American Airlines, United Airlines, All Nippon Airways masih menjadi pengguna setia pesawat jenis itu.

Baca juga:DPR kritik rencana pemerintah alihkan 80 penerbangan ke HalimPengalihan penerbangan ke Bandara Halim bisa selamanyaMenhub dukung Lion Air pindah dari Soekarno-HattaAnak usaha Garuda optimis raup kontrak hingga Rp 174 miliarTiket pesawat PP Jakarta-Hong Kong Rp 2 jutaan, siapa mau?