Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Perusahaan rokok terkaya sejagat, pendapatannya dekati kekayaan RI

5 Perusahaan rokok terkaya sejagat, pendapatannya dekati kekayaan RI Ilustrasi rokok. Shutterstock/Roy Mullis

Merdeka.com - Kesuksesan industri rokok yang ada di seluruh dunia tidak bisa dipungkiri. Semakin meningkatnya jumlah perokok membuat pundi-pundi perusahaan juga ikut terdongkrak.

Jika industri ini diumpamakan sebuah negara maka pendapatan domestik brutonya setara dengan negara kaya minyak Arab Saudi dan Venezuela.

Industri rokok, seperti di Indonesia, juga menjadi dilema pemerintah di dunia. Sebab, keberadaannya menjadi beban bagi program jaminan kesehatan di banyak negara. Namun, dari industri ini pula, pemerintah dunia mendapat pemasukan signifikan. Di China, sebagai contoh, industri rokok menyumbang 7 persen pendapatan negaranya.

Meski menghadapi banyak penolakan, akan tetapi, nyatanya industri ini mampu beradaptasi dengan mendiversifikasi produknya. Hingga saat ini, industri rokok tetap berdiri kokoh melayani permintaan penduduk dunia.

Dikutip dari The Richest, berikut daftar 5 perusahaan rokok terkaya di dunia. Indikatornya ialah pendapatan yang berhasil mereka raup pada 2013 lalu.

China National Tobbaco

China National Tobbaco meraup pendapatan mencapai USD 91,7 miliar atau setara Rp 1.220 triliun. Angka ini hampir mendekati penerimaan Indonesia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Perusahaan yang berbasis di Beijing ini merupakan BUMN dari pemerintah China.Tingginya pendapatan yang diraup merupakan berkah dari besarnya konsumen lokal dan perusahaan ini mampu memonopoli pasar. Di mana tercatat penduduk China mengusai sepertiga populasi perokok dunia.Produksi perusahaan ini pun cukup fantastis di mana mencapai 2,1 triliun batang dari 5,9 triliun batang rokok yang diproduksi di dunia. 97 Persen pangsa pasar China National Tobbaco berasal dari dalam negeri dan sisanya asing. Meski pasar asing hanya 3 persen namun bernilai 51 miliar batang rokok.

Philip Morris International

Philip Morris International adalah anak usaha dari Grup Altria yang memisahkan diri. Produknya telah menjangkau lebih dari 200 negara dunia dan mencatat pendapatan mencapai USD 76,34 miliar atau setara Rp 1.016 triliun.Pangsa pasar Philip Morris mencapai 15,6 persen di luar Amerika Serikat. Sejumlah produknya yang ternama antara lain Marlboro, U Mild, Philip Morris, Red and White, Basic, Chesterfield, Parliament, Lark, Merit, Muratti, dan Virginia Slims.

Japan Tobacco International

Japan Tobacco International adalah salah satu perusahaan rokok kenamaan dunia. Pendapatan perusahaan yang berbasis di Jenewa, Swiss ini bisa mencapai USD 65,9 miliar atau setara Rp 887 triliun.Perusahaan ini sebelumnya bernama R.J Reynold sebelum dibeli oleh Japan Tobacco seharga USD 7,8 miliar. Usai pembelian tersebut, Japan Tobacco International lebih difokuskan menggarap pasar dunia.Sejumlah produk yang terkenal antara lain Winston, Mild Seven, Camel, Benson & Hedges, Silk Cut, Glamour, LD, dan Sobranie.

Grup Imperial Tobacco

Grup Imperial Tobacco berdiri pada 1901 hasil penggabungan dari 13 perusahaan rokok dan tembakau Inggris. Grup ini disebut sebagai perusahaan pemroduksi rokok terbesar dunia.Imperial Tobacco memproduksi lebih dari 320 miliar batang rokok tiap tahun dari 51 pabriknya di seluruh dunia. Produk mereka tersebar hingga lebih dari 160 negara di dunia.Perusahaan ini menghasilkan pendapatan mencapai USD 46,08 miliar atau setara Rp 613 triliun, dan laba bersih mencapai USD 1,13 miliar.Sejumlah produknya yang terkenal antara lain Ducados, Brandon’s, Carlton, Crowns, Davidoff, Embassy, Excellence, Fortuna, Gauloises, Gitanes, John Player & Sons, John Player Special, Lambert & Butler, Mark Fernyhough, Moon, Parker & Simpson, Peter Jackson, Prima, R1, Regal, Richmond, Rodeo, Route 66, Royale, Superkings and West, Camel, More, dan Mild Seven.

British American Tobacco

British American Tobacco plc adalah perusahaan multinasional yang berbasis di London, Inggris. Berdiri pada 1902, perusahaan ini merupakan hasil patungan antara Imperial Tobacco Company dan American Tobacco Company.British American Tobacco mencatat pendapatan mencapai USD 24,5 miliar atau setara Rp 326 triliun. Produknya telah beredar di sejumlah negara seperti Kanada, Afrika Selatan, Jerman, China, Australia, dan Selandia Baru.Beberapa produknya yang ternama antara lain Dunhill, Lucky Strike, Kent, Kool, Benson & Hedges dan Rothmans. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 55.000 pegawai di seluruh dunia.British American Tobacco, yang mungkin paling dikenali dari merek Lucky Strike, didirikan tahun 1902 saat American Tobacco dan Imperial Tobacco memutuskan untuk membentuk sebuah joint venture. Terpusat di London, Inggris, perusahaan ini memiliki pendapatan kotor sebesar USD 58,1 milyar per tahun.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan

Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen

Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen

"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Baca Selengkapnya
Berangkat Pagi Pulang Tengah Malam, Begini Kisah Kakek Jual Roti Dorong Gerobak dari Desa ke Kota Meski Kondisinya Sakit

Berangkat Pagi Pulang Tengah Malam, Begini Kisah Kakek Jual Roti Dorong Gerobak dari Desa ke Kota Meski Kondisinya Sakit

Mirisnya, ia hanya mendapat pendapatan tak seberapa dari hasil kerja kerasnya tersebut.

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Maskapai dengan Gaji Pramugari Tertinggi di Dunia, Ada yang Sampai Rp1,8 Miliar

Maskapai dengan Gaji Pramugari Tertinggi di Dunia, Ada yang Sampai Rp1,8 Miliar

Industri penerbangan menjadi salah satu sektor yang kerap jadi incaran.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.

Baca Selengkapnya