Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Klaim SBY sukses bangun ekonomi selama 10 tahun

5 Klaim SBY sukses bangun ekonomi selama 10 tahun Pidato kenegaraan SBY. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pidato penyampaian nota keuangan RAPBN 2015 adalah pidato terakhir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di depan anggota DPR sebelum masa pemerintahannya berakhir. Beberapa kali SBY menyebut bahwa pidatonya tersebut menutup dua periode masa jabatannya sebagai kepala negara.

Sepanjang sepuluh tahun memimpin negeri ini, harus diakui bahwa SBY menghadapi tantangan yang tidak mudah di bidang ekonomi. Salah satunya saat menghadapi krisis keuangan dunia pada 2008 dan perlambatan ekonomi di 2013. Hal itu pula diakui oleh SBY.

"Pada tahun 2008, misalnya, ketika terjadi krisis keuangan global, yang sejumlah pengamat menyebutnya sebagai krisis keuangan terdahsyat yang dialami dunia sejak krisis tahun 1929," ucap SBY saat berpidato di depan anggota DPR, kemarin.

SBY dan jajaran kabinetnya mengaku telah berupaya keras membawa Indonesia menjauh dari dampak krisis. "Kita tahu, upaya kita untuk terus memperbaiki dan membangun negeri ini selama sepuluh tahun bukanlah sebuah proses yang mudah. Kadang kita berhasil, tak jarang kita harus menerima kekurangan di sana-sini. Tetapi satu hal yang membuat kita semua bangga, bahwa upaya itu adalah upaya kita bersama, upaya yang tulus dan sungguh-sungguh," ujar SBY.

Kepala Negara mengklaim cukup berhasil melewati itu semua. Dia menceritakan, saat krisis 2008, pemerintah merespon dengan melakukan penyesuaian mendasar APBN disertai dengan langkah-langkah taktis dan cepat di bidang moneter dan perbankan serta di sektor-sektor terkait.

"Langkah kebijakan itu telah berhasil meminimalkan dampak krisis tersebut pada perekonomian nasional, yang kemudian bangkit kembali dengan cepat. Hal yang sama juga kita lakukan pada tahun 2013-2014 ini untuk skala krisis ekonomi yang lebih kecil," katanya bangga.

Dalam pidatonya tersebut, SBY juga membanggakan kinerjanya menjaga stabilitas ekonomi ketika tak bisa menghindari dampak perlambatan ekonomi di 2013.

"Walaupun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, perlu dicatat, bahwa dengan pertumbuhan 5,8 persen dalam tahun 2013, Indonesia tetap mampu menempatkan dirinya sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi kedua diantara negara-negara G-20," imbuhnya.

Dia akhir kepemimpinannya, SBY memaparkan sejumlah indikator yang menunjukkan kesuksesannya membangun negeri. "Sungguh kita patut bersyukur, dalam sepuluh tahun terakhir ini, pembangunan di tanah air kita mengalami kemajuan yang menggembirakan," tegas SBY.

Merdeka.com mencatat klaim keberhasilan yang disampaikan SBY. Berikut paparannya.

Belanja Negara terus naik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim pembangunan ekonomi di Tanah Air mengalami kemajuan menggembirakan dalam sepuluh tahun terakhir. Dalam periode itu, belanja negara meningkat empat kali lipat.

"Pada 2004 total belanja negara adalah sebesar Rp427,2 triliun. Pada tahun ini, angka tersebut mencapai Rp1.876,9 triliun," kata kepala negara.

Tidak hanya itu, dia menyebut, anggaran kesehatan meningkat sekitar 8 kali lipat, dari Rp 8,1 triliun menjadi Rp 67,9 triliun. Anggaran pendidikan meningkat 6 kali lipat dari Rp 62,7 triliun menjadi Rp 375,4 triliun.

Kemudian, anggaran untuk infrastruktur meningkat hampir 11 kali lipat dari Rp18,7 triliun menjadi Rp 206,6 triliun, dan anggaran untuk ketahanan pangan meningkat hampir 7 kali lipat dari Rp 10,7 triliun menjadi Rp 72,4 triliun.

Ekonomi 10 besar dunia

SBY menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5 persen pada tahun 2004 dan terjaga pada kisaran rerata 5,8 persen dalam periode 2005-2013. Menurut SBY, hal itu sangat membanggakan dan menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi Indonesia sudah berada dalam jalur yang benar.?

"Tak hanya itu, tahun 2014 Bank Dunia mengumumkan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar ekonomi dunia berdasarkan metode perhitungan Purchasing Power Parity," ujar SBY.

Rakyat makin sejahtera

SBY menuturkan, pertumbuhan ekonomi tidak hanya cukup tinggi, namun juga semakin inklusif dan berkualitas. Indikatornya dari pertumbuhan kualitas manusia Indonesia yang tercermin dari Human Development Index (HDI) meningkat dari 0,640 pada tahun 2005 menjadi 0,684 pada tahun 2013, sesuai data UNDP dalam Human Development Report 2014.

Indikator lain yang menunjukkan rakyat Indonesia makin sejahtera dilihat dari rata-rata pendapatan per kapita rakyat Indonesia. SBY menyebut, pada 2004 rata-rata pendapatan per kapita masih USD 1.161. Selama sembilan tahun, kata SBY, meningkat rata-rata 13 persen per tahun.

"Sehingga pada tahun 2013 mencapai USD 3.475. Angka ini berdasarkan data indikator ekonomi Bank Dunia. Kenaikan pendapatan per kapita ini juga menjadi tolok ukur peningkatan kemakmuran rakyat Indonesia secara umum," tegas SBY.

Kemiskinan dan pengangguran turun

Peningkatan pertumbuhan ekonomi, lanjut SBY, berdampak pada penurunan angka kemiskinan dari 16 persen di tahun 2005 menjadi sekitar 11,25 persen pada Maret 2014.

Tidak itu saja, angka pengangguran terbuka pun menurun dalam kurun waktu sama. Pada 2005, angka pengangguran terbuka masih sebesar 11,2 persen. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat dari Pemerintah, angka tersebut berhasil diturunkan menjadi 5,7 persen pada bulan Februari 2014.

Ratio utang turun drastis

SBY menegaskan, pemerintahannya selalu menjaga prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran negara. Termasuk pengelolaan utang Indonesia. Rasio utang terus diturunkan dari 56,6 persen dari PDB pada 2004, menjadi sekitar 25,6 persen pada 2014.

"Hal ini akan kita terus jaga keseimbangannya di tahun-tahun mendatang, sehingga anggaran kita tidak mudah terpengaruh oleh gejolak keuangan domestik maupun global, serta sekaligus untuk makin memperkokoh kemandirian fiskal kita."

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
AHY Dulu Kritik Sekarang Puji-Puji IKN, Demokrat Beri Penjelasan

AHY Dulu Kritik Sekarang Puji-Puji IKN, Demokrat Beri Penjelasan

AHY meminta pemerintah untuk fokus pada pembenahan ekonomi masyarakat lebih dulu.

Baca Selengkapnya
Ada Usulan Waktu Kerja Jadi 4 Hari Seminggu, Begini Respons BKN

Ada Usulan Waktu Kerja Jadi 4 Hari Seminggu, Begini Respons BKN

Bahkan YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak

Cak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak

Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya