Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Alibi Pertamina dan BPH Migas saat warga sulit beli BBM

5 Alibi Pertamina dan BPH Migas saat warga sulit beli BBM SPBU Abdul Muis. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Sejak beberapa hari terakhir, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di beberapa daerah di Indonesia mengalami kekurangan pasokan. Khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM). Antrean panjang warga yang hendak mengisi BBM pun tak terhindarkan. Bahkan, ada warga yang sengaja menyambangi SPBU sejak pagi hari demi mendapatkan BBM.

Namun, baik pemerintah maupun Pertamina kompak tidak mau disebut terjadi kelangkaan BBM di pasaran. "Ini tidak langka karena yang tidak ada adalah yang (BBM) subsidi. Kalau nonsubsidi berapa pun ada. Pertamax ada. Beli Pertamax. Jangan dikesankan langka tidak ada BBM. Bedakan ada BBM subsidi yang ketat tapi yang nonsubsidi melimpah ruah," tegas Menteri ESDM Jero Wacik saat ditemui di gedung DPR, kemarin.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya juga menanggapi dingin antrean warga mengisi BBM di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan, dia meminta masyarakat bersabar dan membudayakan antre. "Naik Menara Eiffel saja antre, naik Monas saja kalian antre kan," ucap Hanung.

Senada dengan Jero Wacik , Hanung juga mengatakan bahwa habisnya stok BBM di SPBU bukan karena kelangkaan pasokan. Stok Premium maupun Solar subsidi masih aman. Hanya saja, kata dia, jatah BBM untuk setiap SPBU rata-rata disunat 5 persen, khusus BBM jenis premium. Hal ini juga telah sesuai dengan rekomendasi BPH Migas agar dilakukan penghematan kuota.

Sejumlah alibi pun diutarakan pemerintah dan Pertamina di saat rakyat kesulitan mendapatkan BBM. Merdeka.com mencatatnya, berikut paparannya.

Konsekuensi kuota subsidi dikurangi

Direktur Niaga PT Pertamina, Hanung Budya angkat bicara mengenai kelangkaan BBM di beberapa tempat seperti Cirebon dan kota lain di sekitarnya.

Dia mengatakan, langkanya bensin merupakan konsekuensi logis yang harus diterima masyarakat karena berkurangnya kuota BBM subsidi tahun ini.

"Artinya menyesuaikan kuota. Kuota dikurangi 48 juta kilo liter jadi 46 juta kilo liter, langkah operasional dilakukan dengan menyesuaikan kota nasional," ucap Hanung ketika ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/8).

Pertamina membantah terjadi kelangkaan BBM di sejumlah daerah. "Secara nasional kan dikurangi 2 juta kilo liter. Implikasi logisnya kuota SPBU dikurangi. Jadi Pertamina memastikan ketersediaan posisi sesuai kuota," tegasnya.

Warga cuma panik

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyebut terjadinya antrean panjang di beberapa SPBU lebih disebabkan kepanikan masyarakat. Sebab, beredar isu kalau BBM subsidi akan habis sehingga masyarakat berbondong-bondong mengisi bahan bakar mereka dengan kuota berlebih.

Hanung mengakui isu tersebut 'sukses' membuat masyarakat membeli BBM bersubsidi dengan jumlah yang lebih besar dari biasanya.

"Terjadi belakangan seperti di Pantura hanya panic buying, karena ada rumor isu Premium kosong ada rush, biasanya beli Rp 10.000 sekarang jadi full," kata Hanung, di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8).

BPH Migas salahkan Pertamina

Kepala BPH Migas, Andi Noorsaman Sommeng menyadari, antrean panjang dan sulitnya warga mendapatkan BBM sebagai dampak dari kebijakan mengendalikan konsumsi dan penjualan BBM bersubsidi.

Namun, secara tidak langsung dia mengkritik Pertamina lantaran membiarkan masyarakat mengisi BBM sesuka hati hingga berimbas pada habisnya stok.

"Saya bingung sampai ada antrean. Ini bukti telah terjadi penyaluran tidak seimbang, ada yang dapat besar sekali ada yang yang engga kebagian," ucap Andi ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/8).

Andi membenarkan telah terjadi pengurangan jatah atau kuota BBM harian di setiap SPBU. Namun dia tidak ingin disalahkan dengan pengurangan jatah BBM. Menurutnya, persoalannya terletak pada Pertamina yang tidak bisa mengendalikan konsumen.

"Memang ada kuota harian, mingguan. Harusnya dikendalikan di konsumen, jangan di ritelnya. Pokoknya harus ada terus sampai akhir Desember dan harus cukup. Ini sebenarnya bisa saja konsumen di jatah per hari. Jangan badan penyalurnya," tegasnya.

Agar stok BBM aman sampai akhir tahun

Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menegaskan tidak akan mengubah aturan pengendalian BBM subsidi. Padahal, aturan ini telah mengakibatkan panjangnya antrean kendaraan di beberapa SPBU karena pengurangan jatah tiap SPBU sampai 5 persen.

Dia mengatakan pengendalian BBM subsidi, merupakan cara untuk menghemat kuota BBM subsidi. Kuota BBM subsidi tahun ini juga sudah dipangkas dari sebelumnya 48 juta kilo liter menjadi hanya 46 juta kilo liter. "Kita akan tetap pada aturan ini. Kita intinya volume BBM subsidi harus cukup sampai akhir tahun," kata Andi ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/8).

Tak ada kelangkaan BBM

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menegaskan, kuota BBM subsidi seperti premium tidak akan habis. Dengan kata lain, tidak terjadi kelangkaan di pasar.

Hanya saja, Pertamina memang melakukan pengendalian untuk menjaga kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan sebesar 46 juta kilo liter.

"Padahal yang terjadi hanya pengendalian, saya sampaikan bahwa dilakukan Pertamina adalah memotong alokasi harian untuk Premium hanya 5 persen," tegasnya.

Hanung meminta masyarakat di sekitar Pantura tidak panik. Jika BBM bersubsidi habis di hari itu, maka akan ada di hari berikutnya.

"Bukan kelangkaan, toh kalau hari ini habis besok ada lagi. Solar 10-15 persen solar dilakukan hampir semua SPBU," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya

Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini

Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya