4 Tips Berinvestasi di Tengah Resesi ala Warren Buffett
Merdeka.com - Resesi menjadi ancaman terbesar bagi masyarakat yang hendak melakukan kegiatan investasi. Kondisi ini rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga di dunia.
Umumnya masyarakat khawatir uang yang mereka investasikan justru akan menimbulkan kerugian baru. Mengingat, masih tingginya kondisi ketidakpastian perekonomian global akibat ketegangan politik hingga sikap agresif sejumlah bank sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga.
Melansir dari laman The Motley Fool dan Sumber lainnya, beberapa ekonom dunia percaya bahwa setidaknya ada 50 persen kemungkinan bahwa kita bisa menghadapi resesi dalam 18 bulan ke depan. Meski begitu, tetap ada peluang untuk meraup keuntungan dari investasi di masa resesi.
Miliarder dunia yang juga seorang investor ulung, Warren Buffett menyampaikan, peluang untuk meningkatkan kekayaan dari kegiatan investasi masih tetap terbuka di tengah ancaman resesi. Dengan catatan, investor mampu membaca peluang kondisi pasar saat ini.
Berikut beberapa tips dari investor terkenal Warren Buffett:
1. Manfaatkan momentum harga saham jatuh sebagai peluang emas
Saat harga saham jatuh dan kondisi ekonomi sedang terpuruk, mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Akan tetapi, penurunan harga saham bisa menjadi kesempatan sempurna untuk membeli lebih banyak karena harga lebih rendah.
Kembali pada tahun 2008, pada puncak Resesi Hebat, Buffett menulis sebuah opini untuk The New York Times. Di dalamnya, dia berkata: "Singkatnya, berita buruk adalah sahabat investor. Tapi, ini memungkinkan Anda membeli sepotong masa depan Amerika dengan harga yang diturunkan," ujar Warren Buffett.
Jika resesi sebelumnya telah mengajari kita sesuatu, pasar pada akhirnya akan pulih. Dengan terus berinvestasi selama penurunan, Anda tidak hanya dapat memperoleh investasi berkualitas tinggi dengan harga diskon, tetapi Anda juga dapat mempersiapkan diri untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan saat harga saham melambung.
2. Berinvestasi untuk jangka panjang
Tak seorang pun, bahkan Warren Buffett dapat memprediksi dengan tepat bagaimana kinerja pasar saham dalam beberapa minggu atau bulan mendatang. Jika kita menghadapi resesi, tidak ada yang tahu seberapa parah atau berapa lama itu akan berlangsung.
Apa yang kita ketahui, bagaimanapun, adalah bahwa dalam jangka panjang, pasar akan melihat pengembalian rata-rata yang positif. Tidak peduli seberapa buruk hal-hal dalam jangka pendek, mereka akan membaik seiring waktu.
3. Memilih saham yang tepat
Melanjutkan berinvestasi selama kemerosotan pasar bisa menjadi ide yang cerdas, tetapi kunci suksesnya adalah memilih investasi yang tepat. Antara lain dengan mengambil saham dari perusahaan yang sehat serta memiliki prospek bisnis cerah.
Dalam sebuah surat kepada pemegang saham, Buffett menjelaskan bahwa dia dan mitra bisnis Charlie Munger fokus pertama dan terutama dan berinvestasi dalam bisnis daripada saham, dengan mengatakan: "(Kami) memiliki saham berdasarkan harapan kami tentang kinerja bisnis jangka panjang mereka dan bukan karena kami melihatnya sebagai kendaraan untuk pergerakan pasar yang tepat waktu. Poin itu sangat penting, Charlie dan saya bukan pemetik saham; kami adalah pemetik bisnis," jelas Buffet.
4. Tetap alokasikan dana darurat
Menyisihkan dana darurat di tengah perekonomian global yang penuh ketidakpastian merupakan pilihan bijak. Sebab, kondisi buruk dapat terjadi sewaktu-waktu yang memerlukan dana darurat.
Dengan cara ini, Anda tetap bisa memperoleh keuntungan melalui investasi meski dunia dihadapkan pada resesi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika masyarakat menginvestasikan sisa THR mereka saat ini, mereka berpotensi mendapatkan keuntungan yang optimal.
Baca SelengkapnyaMenurut Tiara, kepecayaan diri tinggi mampu menampilkan sisi terbaik dalam diri pribadi masing-masing.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z memiliki banyak akses ke beberapa sumber atau platform, seperti berinvestasi, yang memudahkan gen Z untuk merencanakan keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaNggak perlu hadapi dilema keuangan boncos pasca mudik, yuk terapkan tips ini!
Baca SelengkapnyaHal itu akan lebih bermanfaat dibandingkan membeli barang-barang yang dirasa hanya ingin dipakai dalam waktu sekejap saja.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca Selengkapnya