4 Tahun, Presiden Jokowi Target Ekspor Industri Otomotif Capai Rp336 T
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar industri otomotif di Tanah Air dapat memacu nilai ekspornya menjadi lebih besar. Paling tidak, selama empat tahun mendatang nilai ekspor industri otomotif bisa tumbuh menjadi USD 24 miliar atau setara Rp336 triliun (asumsi Rp14.022 per USD).
"Kita harapkan nilai ekspornya dari USD 8 miliar meloncat USD 24 miliar," kata Presiden Jokowi di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (12/12).
Presiden Jokowi mengatakan untuk mendukung capaian nilai ekspor tersebut maka kapasitas produksi industri ini juga perlu ditingkatkan. Dari yang sebelumnya hanya mencapai 300.000 unit mencapai 1 juta unit di tahun mendatang.
"Saya meminta kepada industri otomotif target sekarang ini 300.000. Dalam empat tahun, tiga sampai empat tahun mendatang harus bisa meloncat menjadi 1 juta ekspornya," katanya.
Dengan kapasitas produksi sebanyak 1 juta, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan agar industri otomotif berkonsentrasi pada ekspor. Sehingga ke depan Indonesia ini menjadi hub terbesar. "Artinya kita akan menjadikan Indonesia sebagai produksi hub bagi industri otomotif," imbuh dia.
Di samping itu, dia juga meminta agar ke depan industri otomotif Tanah Air dapat menyasar pasar-pasar baru seperti Asia Timur, Afrika, dan Timur Tengah. Sebab, selama ini, Indonesia hanya fokus menggarap pasar-pasar tradisional atau pasar-pasar yang sudah lama.
"Saya kira kita punya peluang besar masuk ke pasar yang kita sebutkan tadi bukan pasar tradisional yang itu-itu saja," kata Presiden Jokowi.
Jokowi Targetkan Ekspor Produk Otomotif RI Capai 1 Juta Unit di 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekspor perdana Isuzu Traga di Pabrik Isuzu Karawang. Dalam sambutannya, dia menargetkan ekspor produk otomotif Indonesia bisa mencapai 1 juta unit pada 2024, naik tiga kali lipat dari angka ekspor saat ini.
"Saya minta sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, 2024 minimal 1 juta unit harus keluar dari Indonesia," kata Jokowi, di Karawang, Jawa Barat, dikutip Antara, Kamis (12/12).
Untuk itu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada para pelaku industri otomotif untuk bisa mencapai target tersebut. Dengan demikian, jika saat ini volume ekspor sebesar USD 8 miliar, maka lima tahun ke depan diharapkan naik tiga kali lipat.
"Caranya gimana, tidak mau tahu. Yang jelas saya lihat Pak Prijono (Presiden Direktur PT Astra) sudah salaman sama Menko Perekonomian dan Menperin, berarti sangat serius," imbuhnya.
Dia meyakini target tersebut bisa tercapai. Sehingga Indonesia bisa menjadi production hub bagi otomotif untuk diekspor ke semua negara. "Karena kerja tidak pernah pakai target yang terukur dan realistis. Saya yakin, insya Allah bisa terwujud. Defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan bisa diatasi 4-5 tahun ke depan. Sehingga," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Izin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaAksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaTotal Investasi Rp4 Triliun, Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Diharapkan Jokowi Kurangi Kemacetan
Jokowi menyebut jalan tol tersebut memiliki total panjang 14,8 kilometer dengan total investasi sebesar Rp4 triliun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnya