Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Kepentingan asing setelah Jokowi jadi presiden

4 Kepentingan asing setelah Jokowi jadi presiden Pelantikan Jokowi Presiden. ©2014 Merdeka.com/CahyoBruri Sasmito

Merdeka.com - Dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Indonesia, satu per satu tamu negara yang hadir saat pelantikan, di sapa oleh Presiden ke-7 Joko Widodo, atau yang akrab dipanggil Jokowi.

Acara pelantikan Jokowi-JK, dihadiri oleh 18 tamu negara seperti Menlu Amerika John Kerry, Menlu Inggris Phillip Hammond, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak.

Usai acara, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menuju Bundaran Hotel Indonesia untuk menemui ribuan relawan dan rakyat yang akan mengarak keduanya ke Istana Merdeka. Kedatangan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, disambut oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selepas itu, satu per satu pimpinan Negara itu datang ke Istana Presiden, dan melakukan pembicaraan. Lantas apa, saja agenda dan kepentingan yang mereka bawa? berikut paparannya.

Hilangkan hambatan investasi

Tanpa jas, Presiden Joko Widodo menemui Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, usai dilantik dan mengantarkan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan Istana Negara.

Dalam pertemuan, yang berlangsung singkat, Jokowi mengaku berbicara terkait masalah ekonomi, terutama perihal subsidi bahan bakar minyak hingga infrastruktur serta reformasi birokrasi.

Selama ini birokrasi dinilai menghambat investasi para investor.  "Misalnya yang Singapura tadi menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/9).

Ubah regulasi

Usai bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Presiden Jokowi berlanjut menemui  Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Pertemuan keduanya berlangsung hangat dan penuh tawa,. Bahkan Najib, berfoto selfie usai bicara sebelum meninggalkan Istana Negara.Di hadapan media, Najib terlihat tersenyum dan bercanda dengan para jurnalis. "Presiden Jokowi telah setuju untuk berkunjung ke Malaysia segera. Semua itu tergantung kehendak Tuhan," ungkap Najib. Presiden Jokowi mengatakan, dirinya dan PM Malaysia membicarakan soal sejumlah regulasi yang juga dinilai bisa menghambat investasi dari negeri jiran itu ke Indonesia. "Dengan perdana Menteri Malaysia, bicara mengenai aturan-aturan yang menyulitkan mereka untuk investasi di bidang-bidang tertentu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10).

Komitmen tambah investasi

Salah satu pemimpin negara yang ditemui Presiden Jokowi, usai dilantik adalah, Perdana Menteri Australia Tony Abbot. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam tersebut kedua kepala negara membahas berbagai isu.

Jokowi mengaku, isu yang dibicarakan antara lain, kerja sama meningkatkan investasi serta kerja sama di bidang pendidikan. "Kalau dengan perdana menteri australia membicarakan mengenai, juga hal yang berkaitan dengan investasi, pelajar kita yang banyak di sana, punya mereka juga yang banyak di sini. Itu kira-kira," ujarnya, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10).

Dalam pertemuan itu, Tony Abbot secara langsung menyampaikan undangan kepada Jokowi untuk hadir dalam pertemuan G20. "Itu yang paling penting, mengundang untuk hadir di G20," katanya.

Tagih program perubahan iklim

Usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Istana Merdeka, Jakarta. Rencananya nanti, Presiden Jokowi dan Presiden Obama berencana bertemu  dalam forum APEC yang digelar di Tiongkok, November mendatang. Dalam pembicara usai dilantik, Presiden Jokowi dan Kerry menyinggung masalah perubahan iklim dan investasi. Jokowi mempersilakan bila Amerika, berencana menanam investasi di Indonesia dalam bidang industri dan infrastruktur. "Kalau memang ada investasi di bidang industri dan infrastruktur, ya silakan," ujar Jokowi.

(mdk/arr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah

Jokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah

Kemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya

Jokowi: 280 Juta Penduduk Harus Makan Semuanya

Presiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Baca Selengkapnya
Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi Kumpulkan Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya