Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Hal yang bikin BUMN tidak bisa go internasional

4 Hal yang bikin BUMN tidak bisa go internasional BUMN Bersyukur. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Perusahaan pelat merah Indonesia, tidak beranjak dari rangkingnya yang terus terpuruk. Bahkan, dari 144 BUMN, tidak semuanya dalam kondisi baik. Banyak yang mengalami kendala operasional sampai bangkrut seperti Merpati Nusantara Airlines, serta berbagai perusahaan lainnya yang terseok-seok.

Bahkan dari 138 BUMN milik Indonesia, hanya mampu membukukan laba USD 13,5 miliar. Jauh dari BUMN Malaysia. Satu BUMN Malaysia, Petronas mampu mencatatkan laba USD 20 miliar.

BUMN Indonesia diduga hanya jadi sapi perahan para penguasa. Berbagai macam intervensi dialamatkan pada perusahaan yang seharusnya jadi penopang ekonomi Indonesia, terutama untuk sektor-sektor yang menguasai hajat orang banyak.

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng memaparkan banyak hal yang salah kaprah dalam mengurus korporasi BUMN. Padahal, road map BUMN sudah dibuat sejak orde baru, tetapi tidak dilaksanakan saat reformasi.

"Kuncinya sampai seberapa jauh pemerintah memberikan dukungan dan proteksi, sehingga kalau melakukan langkah untuk global itu benar-benar pertimbangan bisnis bukan pertimbangan politik," kata Tanri. Lantas apa saja yang menghambat BUMN bisa terbang tinggi ke kancah internasional?

Aksi korporasi dibatasi

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng, faktor yang membuat perusahaan pelat merah tidak optimal dalam kontribusi pada negara adalah karena aksi korporasi BUMN terhambat berbagai ganjalan, birokrasi, hukum dan politik. Hal ini berbeda dengan BUMN milik negara tetangga yang diberikan kebebasan melakukan aksi korporasi.

Malaysia, kata Tanri, memberi kebebasan bagi BUMN unggulan mereka seperti Petronas, dengan leluasa. "Sebaliknya, di Tanah Air banyak dirut dipusingkan risiko masuk penjara kalau dianggap menyalahgunakan fasilitas negara

Setoran deviden tinggi

Direktur Utama BNI menyebutkan, salah satu alasan belum optimalnya BUMN melebarkan sayapnya secara Internasional, kemampuan permodalan BUMN sangat terbatas. "Modal yang dipupuk dari keuntungan operasional makin tipis sehingga harus ambil modal lagi. Saya tidak tahu bank lain, tapi kalau BNI itu 2017 kita harus cari modal lagi dari pemerintah atau rights issue," kata Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo.

Dia memaparkan opsi penangguhan atau pengembalian dividen untuk memperkuat permodalan. Bahkan lebih ideal lagi, kalau porsi saham pemerintah bisa dikurangi. "Bayar dividen harus dikurangi supaya bank BUMN lebih kuat."

Intervesi politik

Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto menyebutkan tekanan sejumlah pihak di dalam negeri menghalangi perusahaan BUMN untuk ekspansi ke luar negeri. Padahal, melebarkan sayap usaha ke luar Indonesia, dapat mendatangkan keuntungan besar.

Dia menceritakan saat tekanan ini dialami Semen Indonesia ketika menjadi pemegang saham mayoritas Thang Long, pabrik semen Vietnam. Parlemen menganggap para petinggi BUMN semen itu tidak nasionalis.

"Kenapa go international? kenapa pergi ke Vietnam? kenapa bantu di sana? itu perusahaan rugi kenapa diambil?" kata Dwi menirukan cecaran pernah dilontarkan anggota Komisi VI DPR-RI, di Jakarta, Selasa (26/8).

Namun, Dwi mengaku tak menggubris serangan itu. Dia sepenuhnya yakin keputusan go international bakal menguntungkan perseroan. "Saya waktu itu tidak ada komentar. Kalau mau tanya silakan diskusi. Kalau nggak setuju, silakan ganti dirutnya," ungkapnya.

CEO tidak mumpuni

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng mengusulkan tiga aksi strategis yang perlu diimplementasikan terus menerus oleh pemerintah agar BUMN mencapai skala global.

Diantara target tersebut, selain masterplan yang jelas, tata kelola yang transparan dan bagus. Yang paling penting adalah kapasitas pemimpin kualitas BUMN harus diakui secara internasional. Dia menyayangkan Yayasan Pengembangan Kepemimpinan Korporasi yang didirikan pada 1998 untuk melatih bos BUMN sekarang mandek.

Padahal, kata Tanri, direktur di Pertamina atau Telkom saat ini hasil didikan lembaga itu. "Jadi harus ada global CEO. Target kita dulu harus ada 10 BUMN menjadi pemain global, dipimpin 10 CEO kelas global juga, itu impian pada 1999," katanya.

(mdk/arr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
11 Bunga Termahal di Dunia Edisi Terbaru Tahun 2024, Siap-Siap Melongo

11 Bunga Termahal di Dunia Edisi Terbaru Tahun 2024, Siap-Siap Melongo

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bunga menjadi mahal harganya.

Baca Selengkapnya
Fakta Bisnis Bandar Murtala Ilyas, Anak Buah Cuan Miliaran Rupiah dari Pengiriman Narkoba

Fakta Bisnis Bandar Murtala Ilyas, Anak Buah Cuan Miliaran Rupiah dari Pengiriman Narkoba

Untuk 1 kilogram sabu yang diedarkan imbalannya Rp20-30 juta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.

Baca Selengkapnya
6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan

Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.

Baca Selengkapnya
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya