Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Bos BUMN yang diancam dipecat Dahlan

4 Bos BUMN yang diancam dipecat Dahlan Dahlan Iskan di Merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan , ingin perusahaan pelat merah di bawah komandonya dapat memberikan kontribusi positif pada negara. Sejumlah cara pun dilakukan oleh pria yang juga bos dari Grup Jawa Pos ini dalam meningkatkan kinerja.

Mulai dari janji perbaikan kesejahteraan sampai ancaman pemecatan dilontarkan Dahlan pada pegawai dan juga para bos BUMN. Dahlan turut bercita-cita menciptakan kumpulan pegawai unggulan untuk menahkodai sebuah BUMN yang dinamakannya Dream Team.

Langkah perbaikan ini memiliki tujuan yang tidak berhenti pada cakupan dalam negeri. Dahlan menargetkan perusahaan pelat merah Indonesia turut mampu berbicara di kancah dunia.

Terlepas dari janji manis Dahlan pada pegawai BUMN yang dapat memajukan kinerja perseroan, di sisi lain mantan bos PLN ini juga tidak segan mengancam akan memberikan sanksi pemecatan.

Terbaru, Dahlan mengancam akan mencopot direksi perusahaan BUMN yang ikut mendanai Pemilu 2014 mendatang. Dahlan melarang keras semua BUMN menjadi ladang uang bagi politikus.

Ancaman Dahlan bukan hanya kali ini saja. Berikut merdeka.com mencoba merangkum siapa saja bos BUMN yang telah mendapat 'lampu kuning' pemecatan?

Bos PT LEN

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengancam akan mengganti Direktur Utama PT Len Industri, Abraham Mose. Ancaman ini dikeluarkan Dahlan jika anak buahnya tersebut tidak bisa menuntaskan masalah persinyalan kereta api hingga akhir tahun ini.

"Dirutnya saya ganti, itu sama saja wartawan tidak bisa nulis berita. Itu kerja dia masa dia tidak bisa," ucap Dahlan keras ketika ditemui di Stasiun Manggarai, Jakarta.

Menurut Dahlan jika sampai akhir tahun tidak bisa menuntaskan masalah persinyalan, Abraham sudah tidak pantas menjadi duduk di kursi tertinggi PT LEN. Dahlan pun meminta komitmen Abraham untuk menuntaskan masalah persinyalan kereta.

Bos PT ASEI

Menteri BUMN Dahlan Iskan berambisi mewujudkan mimpinya membuat perusahaan re-asuransi terbesar di Indonesia. Dahlan berencana menggabungkan 4 perusahaan reasuransi yaitu PT Reasuransi Internasional Indonesia anak usahanya PT Reasuransi Umum Indonesia. Anak usaha Tugu Mandiri yaitu PT Tugu Reasuransi Indonesia yang merupakan cucu PT Pertamina serta Anak usahanya Askrindo yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia atau Nasre. Selanjutnya adalah ASEI.

Dari bos empat perusahaan tersebut, hanya Direktur Utama ASEI Eko Wari Santoso yang belum setuju peleburan ini. Padahal ASEI digadang-gadang menjadi leader perkumpulan re-asuransi ini. Dahlan tak tinggal diam. Untuk kesekian kalinya, menebar ancaman pemecatan.

Dahlan mengancam akan mengganti bos ASEI jika masih tidak sependapat dengannya. "Kalau dia ngotot terus tidak mau ya diganti. ASEI sudah surati kita kalau dia tidak mau," kata Dahlan.

Dahlan memuji sikap bos ASEI yang berani beradu argumen dan tidak takut berbeda pendapat dengannya. Namun Dahlan tidak mau kalah. Jika bos ASEI masih tetap tidak setuju sampai target yang ditentukan, maka mau tidak mau akan diganti.

Bos Sucofindo

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sudah mendengar kasus yang menyeret nama Direktur Utama Sucofindo yaitu Fahmi Sadiq. Kasus ini adalah kasus mapping sekolah yang menimpa Fahmi ketika dia masih menjabat sebagai direktur utama Surveyor Indonesia.

Dahlan mengancam akan mencopot Fahmi jika terbukti terlibat dalam kasus mapping sekolah dengan Kementerian Pendidikan. Dalam kasus tersebut ditemukan sekolah fiktif dan bahkan tidak dikunjungi.

"Dirut Sucofindo sampai saat ini belum ada kepastian. Kita akan cek ke Kejaksaan. Kita belum mendapatkan fakta dia jadi tersangka. Kita akan teliti misalnya dia itu terima sesuatu atau tidak, mendapat bagian atau tidak, menyuruh atau tidak. Kalau memang dapat kiriman, menyuruh, dapat feedback, tidak ada ampun harus diberhentikan," kata Dahlan di Gedung Sarinah, Jakarta.

Dahlan juga masih terus mengkaji apakah dalam proyek survei fiktif ini direktur utama perusahaan harus bertanggung jawab atau tidak. Kasus ini menurut Dahlan sama seperti seseorang yang memalsukan tiket perjalanan dan ternyata fiktif. Ini termasuk dalam kasus penipuan.

Bos PJT 2

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan , pernah menyebut akan memecat direktur utama BUMN jika menyalahgunakan fasilitas kantor. Hal ini telah terbukti beberapa waktu lalu, di mana Dahlan telah memecat salah satu bos BUMN karena ketahuan memberikan fasilitas kantor kepada istrinya secara terus-menerus.

Dirut BUMN yang dipecat Dahlan adalah Eddy A Djajadiredja selaku Dirut Perum Jasa Tirta 2 (PJT 2). Eddy diberhentikan dengan surat keputusan menteri BUMN No: SK-158/MBU/2013 tertanggal 27 Februari 2013.

Dahlan mengetahui istri pejabat BUMN tersebut dari laporan yang kemudian diteliti dan diselidiki. Setelah terbukti, dirut BUMN tersebut langsung dipecat.

"Ada yang lapor lewat sms, email, obrolan, telepon dan kemudian diteliti dan ternyata terbukti," tegasnya.

Baca juga: Sering tebar ancaman pemecatan pada bos BUMN, Dahlan arogan Dahlan ancam pecat bos BUMN yang ikut biayai Pemilu 2014 Lepas tanggung jawab direksi BUMN Dahlan 'tendang' 3 direksi Inalum asal Jepang

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
Kecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi

Kecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi

“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan

Baca Selengkapnya
Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Tangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes

Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara

17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara

Dia memilih usaha bisnis penggergajian kayu di Majenang, Jawa Tengah bersama dengan salah satu rekannya.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Sempat Bermasalah, 2 BUMN Ini Didemo Karyawan karena Pembayaran THR

Sempat Bermasalah, 2 BUMN Ini Didemo Karyawan karena Pembayaran THR

Pegawai BUMN ini demo lantaran perusahaan tidak memberikan THR yang menjadi hak karyawan.

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya