4 Aksi anak usaha Bakrie terbebas dari lilitan utang
Merdeka.com - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), satu diantara perusahaan yang dimiliki milik Keluarga Bakrie, belum terbebas dari lilitan utang yang menumpuk.
Satu diantara, perusahaan tambang yang menginduk pada perusahaan Bakrie and Brothers sepanjang 2013, membukukan kerugian sebesar USD 121 juta. Otomatis, utang semakin menumpuk. Bahkan, utang jatuh tempo mencapai USD 500 juta. Kas perusahaan pun terus tergerus, dari awalnya memiliki dana segar USD 22 juta menjadi tinggal USD 6,2 juta.
Perusahaan yang punya konsensi lahan tambang seng, timah dan emas di Sumatera Utara dan Aceh, Sulawesi Tengah, serta Gorontalo ini, harus bekerja keras untuk membuat biru neraca keuangannya.
Bukan hanya BRMS, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami hal serupa. Bahkan, harus menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa, untuk mencari jalan biar anak usaha Bakrie And Brothers ini terbebas dari lilitan utang.
Berikut beberapa langkah korporasi perusahaan milik keluarga politisi Partai Golkar ini mencari dana untuk membayar utang-utangnya.
Berburu mitra anyar
Dengan konsensi yang dimilikinya di Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, terutama dari tiga cucu perusahaan milik keluarga Bakrie, PT Dairi Prima Mineral yang diharapkan memproduksi seng dan timah hitam, PT Citra Palu Mineral yang memproduksi emas, serta PT Gorontalo Minerals yang menghasilkan tembaga.
Perseroan ingin mencari mitra anyar untuk membiayai belanja modal tiga anak usaha dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Misalnya, Dairi butuh dana USD 10 sampai 20 juta. Gorontalo USD 35 dan proyek Citra Palu USD 8 juta.
"Sumber dananya kita akan cari partnership, atau kita pakai pemasukan lain. Bisa dalam bentuk strategic partnership di proyek itu dan pembayarannya diambil dari cashflow kalau tambang sudah beroperasi. Jadi semuanya dari proyek, tidak ada subsidi silang," ungkap Direktur Keuangan BRMS Fuad Helmy selepas Rapat Umum di Jakarta, Senin (30/6).
Jual anak-anak usaha ke China
Satu anak usaha dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yaitu PT Dairi Prima Mineral (DPM) yang merupakan pemilik konsesi proyek pertambangan seng ?di daerah Sopokomil di Kabupaten Dairi, terus melakukan penjajakan pada investor untuk meningkatkan asetnya.
Proyek dengan awal porsi kepemilikan 80 persen dari proyek milik PT Bumi Resources Minerals, Tbk dan 20 persen dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Terus ditawarkan pada ?Non Ferrous Metal Industry Foreign Engineering & Construction Co. Ltd. (NFC), investor China untuk menambah kepemilikannya.
Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan China itu, menyediakan dana segar buat mempercepat produksi. Saham NFC akan ditingkatkan hingga 29 persen, sementara BRMS tetap menguasai 51 persen, dan sisa 21 persen saham dikuasai PT Aneka Tambang Tbk. "Rencana kami masih menjadi mayoritas (pemegang saham)," ungkapnya.
Desak percepat renegoisasi Newmont
Berhentinya produksi Newmont Nusa Tenggara, membuat perusahaan milik keluarga Bakrie ini ketar-ketir. Paling tidak, dengan porsi kepemilikan saham minoritas di perusahaan tambang Amerika Serikat ini, pendapatan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bisa kembali kinclong.
Padahal, Tahun lalu produksi tembaga dari Batu Hijau yang menjadi hak BMRS mencapai 161 juta ton, sedangkan untuk emas mencapai 48.000 ons. Produksi tersebut, bisa membuat kinerja perseroan bernapas lega dan membayar utang jatuh tempo USD 500 juta.
"Kita tahu negosiasi dengan pemerintah untuk mendapatkan keringanan bea ekspor sudah berjalan. Kita harap ada kesepakatan sehingga Newmont dapat segera mengekspor," ungkap Investor Relation BMRS Herwin Hidayat di Jakarta, Senin (30/6).
Tambah jual saham di bursa
Dalam keterbukaan informasi, beberapa waktu lalu, anak usaha Bakrie and Brothers, ?PT Bumi Resources Minerals menargetkan Rp 8 triliun dana segar bila sukses dari rights issue.
Perseroan akan melepas sahan 32,2 miliar lembar ke publik, atau setara 55,7 persen saham yang ada sekarang. Dana yang didapat untuk melunasi utang pada China Investment Corporation (CIC) sebesar USD 150 juta dan USD 150 juta kepada Castleford Investment Holdings Ltd.
Tetapi, RUPSLB yang digelar di Hotel Gran Melia, hampir lima jam ditunda dan menunggu memenuhi syarat kehadiran pemegang saham. Walaupun tidak dihadiri 75 persen pemegang saham, perseroan tetap memutuskan ?mengeluarkan saham seri B. "Sekarang masih dihitung lagi, apakah bisa lanjut atau tidak," ujarnya di sela-sela RUPS di Gran Melia, Senin (30/6).
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPria Ini Bagikan Kisahnya Jadi Anak Tunggal dari Proses Bayi Tabung, Semua Keinginannya Bisa Terwujud
Pria ini bagikan kisah jadi anak tunggal bayi tabung. Semua keinginan tercapai.
Baca SelengkapnyaDunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaTukang Bakso Penuh Tato Dapat Rezeki Nomplok Dagangannya Diborong Mayjen TNI Kunto 'Rezeki Anak Salih'
Sang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaAnak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan
Terrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaPotret Kedekatan Nia Ramadhani dengan Aburizal Bakrie, Mengaku Bersyukur Punya Mertua Asik
Bagi Nia, memiliki mertua yang asik dan juga dianggap sebagai orangtua, adalah suatu kebahagiaan tersendiri.
Baca SelengkapnyaDulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang
Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaAyahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak
Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca Selengkapnya