3 Fakta Semakin Suburnya Transaksi Digital di Indonesia
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencermati setidaknya ada tiga faktor transformasi digital pada layanan sistem keuangan yang perlu dicermati selama 2021 ini. Pertama, terkait perubahan kebiasaan membayar masyarakat yang semakin nyata.
Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Retno Ponco Windarti melihat, masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi secara digital di tengah keterbatasan aktivitas fisik selama masa pandemi Covid-19. Itu dibuktikan dari transaksi e-commerce, mbanking, dan juga uang elektronik yang meningkat tajam.
"Sampai dengan Oktober 2021 ini, nilai transaksi uang elektronik sudah tumbuh 55,5 persen. Jadi sangat tinggi, sehingga mencapai Rp 29,23 triliun," ujar Retno dalam sesi webinar, Jumat (3/12).
Kenaikan drastis juga terlihat pada transaksi digital banking yang mencapai Rp 3.910 triliun lebih, atau meningkat 63 persen. Kemudian, transaksi menggunakan kartu ATM, kartu debit, kartu kredit yang tercatat mencapai Rp 664 triliun lebih, atau tumbuh sekitar 6,3 persen.
Kehadiran Fintech Makin Diterima Masyarakat
Faktor kedua, Retno melanjutkan, solusi financial technology (fintech) semakin diterima oleh masyarakat, inovasi yang terus berlanjut, serta ekosistem yang semakin meluas.
"Sejumlah inovasi semakin berkembang, misalnya kolaborasi fintech dan bank yang makin berkembang untuk tarik uang tunai di bank, pembelian Reksadana bisa melalui chanel elektronik, hingga kolaborasi fintech dan startup," tuturnya.
Ketiga, bank mau tidak mau ikut berpacu melakukan transformasi digital. Tidak hanya di bidang produk, tapi juga menyentuh pada aspek core banking-nya, penggunaan cloud, hingga proses bisnis.
"Jadi kita sekarang rasanya sudah sangat terbiasa dengan istilah digital banking atau bank digital, udah tidak asing lagi. Itu tiga fakta yang perlu kita catat," pungkas Retno.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBegini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaJawab Tantangan Persaingan Digitalisasi Perbankan, Ini Langkah Diambil Bank DKI
Bank DKI berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam produk dan layanan perbankan digital, yang akan semakin memudahkan nasabah, mitra, dan pemangku kepentingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun
Bank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaBank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing
BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaBegini Strategi Komunikasi Diterapkan Perbankan di Era Digital
Aktivitas komunikasi secara internal maupun eksternal terus diperkuat Bank DKI khususnya dalam menyampaikan berbagai perkembangan, capaian kinerja.
Baca Selengkapnya