299 Emiten di BEI terseok ke zona merah
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak bisa menahan laju positifnya seperti dalam sesi pembukaan yang naik tipis. Di akhir perdagangan indeks terkoreksi cukup dalam ke posisi 5145 poin atau turun 0,75. Dengan jumlah emiten yang mengalami peningkatan hanya 99 emiten, mayoritas atau 299 emiten mengalami penurunan.
Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 52.716.388 dengan nilai Rp 4,5 triliun. Indeks tertinggi sempat menyentuh 5195 poin dan terendah menyentuh di level 5144. Hanya sektor pertambangan yang berakhir di teritori positif.
Padahal, sentimen dalam negeri terkait pertemuan Jokowi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang rencananya dilaksanakan besok, diharapkan memberikan dampak positif pada indeks.
Selain bursa Indonesia yang terseok, bursa utama Asia pun mengalami hal serupa. Nikkei 225 turun ke level 15.521 poin atau turun 0,59 persen, Hang Seng ke level 25.074, poin turun 0,37 persen dan Straits Times turun ke level 3.323 atau turun 0,19.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca SelengkapnyaSelain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPermintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya