2015, bisnis galangan kapal Batam dinilai masih sulit tumbuh
Merdeka.com - Asosiasi Perusahaan Galangan Kapal Batam pesimistis bisnisnya bakal tumbuh tahun depan. Sebab, ekonomi global masih mengalami pelemahan.
"Kami perkirakan belum akan membaik," kata Ketua Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA) Luc Verley seperti dikutip Antara, Minggu (28/12).
Menurutnya, industri galangan kapal di Batam mulai meredup lima tahun terakhir. Suramnya bisnis perkapalan internasional berimbas ke Batam.
Selain itu, penurunan produksi kapal di Batam disinyalir lantaran konsumen lebih memilih memesan kapal di China. Akibatnya, pekerja di galangan kapal Batam turun drastis, dari sekitar 250 ribu orang menjadi sekitar 30 ribu orang.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau Cahya mengatakan pelemahan industri galangan kapal disebabkan beberapa kebijakan pemerintah yang kurang mendukung. Diantaranya, penetapan Upah Minimum Kota.
"Sektor galangan kapal sedang mengalami kelesuan yang luar biasa, rata-rata order anjlok hingga tinggal 20 persen," kata dia.
Sebaliknya, Deputi Bidang Sarana Usaha Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam Istono mengatakan industri galangan kapal dan industri penunjang minyak dan gas bumi Batam masih bagus. Data BP Batam menyebutkan terdapat sekitar 100 perusahaan galangan kapal beroperasi di Batam berasal dari berbagai negara.
Menurutnya, industri galangan kapal masih meneriman pesanan kapal perang dari pemerintah pusat.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan penyelenggaraan ajang ini juga meningkatkan pariwisata dan membuka peluang untuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca Selengkapnya