2014 Jadi tahun berat bagi sektor properti perumahan
Merdeka.com - Konsultan asing, Cushman & Wakefield menyampaikan bahwa kenaikan suku bunga dan tindakan Bank Indonesia dalam menerapkan aturan baru terkait LTV (loan to value ratio) akan memberikan tekanan yang tinggi pada pasar perumahan di 2014. Tahun depan akan menjadi tahun yang lebih berat bagi pengembang dan akan berdampak pada pertumbuhan pasokan.
"Tahun depan pasokan diproyeksikan akan meningkat secara lambat yang tumbuh 3 persen menjadi 327.404 unit," ujar Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (17/10).
Menurutnya, perlambatan pasar perumahan di tahun depan ini berkaca dari penjualan perumahan di Jabodetabek pada September ini yang lebih rendah sebesar 13 persen menjadi 11.152 unit dibanding 2012. Sebaliknya, pertumbuhan pasokan selama tahun ini naik 25 persen menjadi 10.526 unit dibandingkan tahun lalu.
"Perlambatan pada pertumbuhan permintaan pun diperkirakan akan terjadi sebagai refleksi dari kekhawatiran yang sedang berlangsung terkait kestabilan suku bunga KPR dan keberlanjutan dampak kebijakan LTV baru," jelasnya.
Diproyeksikan pertumbuhan permintaan hanya sebesar 3,7 persen atau 2 persen lebih rendah dari pertumbuhan di 2013. Sejumlah isu pun akan menahan pertumbuhan harga tanah yang telah terjadi secara signifikan sekitar 25 persen per tahun dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Harga tanah residensial juga diperkirakan akan tumbuh lebih moderat sebesar 18 persen di tahun 2014.
"Harga tanah tahun ini juga sangat kuat sebesar 25,6 persen hingga akhir tahun ini, apalagi pertumbuhan paling tinggi dialami oleh Bekasi dan Bogor-Depok sebesar 31 persen," ungkap dia.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaInsentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Incar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaAjak Mahasiswa Jadi Developer, Dirut BTN: Backlog Perumahan 12,71 Juta Harus Dicarikan Solusinya
Bank BTN melalui Housing Finance Center (HFC) dalam beberapa tahun terakhir telah mencetak sekitar 2.234 developer muda.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaSurvei BI: Penjualan Properti di Akhir Tahun 2023 Meningkat
Penjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBaru Pertama Kali Kerja Mau Ambil KPR Rumah, Bisa Nggak Ya?
Perlu banyak persiapan dan pertimbangan finansial yang harus dilakukan terutama yang baru pertama kali bekerja.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca Selengkapnya