12.000 unit di 200 lokasi
Merdeka.com - Sejak tahun 2007, pemerintah mengeluarkan beleid Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.03/2007 tentang Batasan Rumah Sederhana, Rumah Sangat Sederhana, Rumah Susun Sederhana, Pondok Bora, Asrama Mahasiswa dan Pelajar serta Perumahan lainnya, yang atas penyerahannya dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Luas hunian yang harus dibangun mencapai 21 meter persegi dengan harga jual termasuk strata title tidak melebihi Rp 75 juta/unit. Kini, pemerintah mengeluarkan aturan terbaru soal kepemilikan rumah sejahtera tapak dengan perhitungan nilai angsuran yang hanya Rp 575.000 perbulan dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan yang dirancang. Harga maksimal rumah bertipe 36 ini dipatok Rp 80 juta.
Tapi, program yang dirancang saat Kabinet Indonesia II terbentuk ini terasa hambar, karena baru pada Maret 2012, dengan paksaan, bank pelat merah seperti Bank Tabungan Negara mau bergabung dalam program FLPP. Itupun dengan tarik menarik dana yang harus disetor pemerintah dalam perjanjian kerja sama operasional (PKO) 2012 antara pemerintah dan perbankan komposisi sumber dana antara 50 berbanding 50 yang tadinya tadinya 60 persen berbanding 40 persen.
Para pengusaha perumahan mengeluarkan gelagat menolak program ini, karena dinilai tidak masuk akal bagi kantong mereka, dengan alasan harga tanah dan bahan baku yang tinggi di pasaran. “Rumah tersebut hanya layak dibangun di pedesaan yang harga tanahnya masih tergolong murah,” ujar Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia Eddy Ganefo, pada merdeka.com, awal bulan lalu.
Dalam sosialisasi pelaksaan FLPP di kantor Kementerian Perumahan Rakyat, Senin, (5/3), Menteri Djan Faridz sesumbar jika program pemerintah tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana. Bahkan, Pemerintah telah mematok bunga perbankan untuk kepemilikan rumah murah ini hanya 7,5 persen.
Selain itu, Kemenpera dalam kegiatan sosialisasi menunjukkan prototipe rumah murah yang harganya pembangunannya hanya sekitar Rp 25 juta. Prototipe ditargetkan bisa jadi solusi pembangunan rumah yang harganya terjangkau bagi masyarakat miskin di Indonesia.
Menteri Djan menegaskan konsep rumah murah yang nantinya direncanakan seharga Rp 80 juta hasil kerja sama Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), hanya berbahan dasar sangat sederhana. Bahan dasar rumah murah untuk type 36 tersebut hanya menggunakan semen, pasir cetak (batako), besi beton dan besi siku.
Kementerian Perumahaan Rakyat sesumbar pada tahun 2012, 12.000 rumah murah di 200 lokasi yang termasuk daerah tertinggal akan segera dibangun . "Itu berlaku secara nasional. Dalam rangka membantu pengembang untuk membuat rumah itu menjadi murah, dan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga," ungkap Djan Faridz di Jakarta.
(mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit
Penugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaTinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget
Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Generasi Milenial Kini Incar Rumah dengan Cicilan Rp4 Juta-an per Bulan, Ini Buktinya
Pengembang punya cara untuk memudahkan konsumen, khususnya generasi milenial.
Baca SelengkapnyaModel Depan Rumah Minimalis tapi Mewah, Inspirasi Hunian Para Seleb yang Tampak Cantik dan Mewah di 2024
Aspek estetika dari sebuah tempat tinggal sering menjadi pertimbangan penting saat seseorang akan membeli atau membangun rumah.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Janji Bangun 3 Juta Rumah, Menteri Basuki Respons Begini
Janji pembangunan rumah itu termasuk ke dalam salah satu rencana besar yang dia usung bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaIbu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaKisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Ia berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya