12 tahun kredibilitas WTO sebagai 'wasit' perdagangan diragukan
Merdeka.com - Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) kesembilan akan digelar di Bali, 3-6 Desember 2013. Rencananya, 159 negara anggota WTO dan sejumlah NGO dan media yang mencapai 10.000 orang.
Pemerintah menilai, KTM WTO sebagai momen penting untuk memperjuangkan paket Bali terutama terkait dengan sektor pangan dan pertanian.
"Bagi Indonesia, pertemuan ini sangat penting karena kita ingin adanya aturan perdagangan dunia yang dapat memfasilitasi kepentingan-kepentingan Indonesia seperti perlindungan terhadap petani dan pembangunan pedesaan, kelancaran arus barang, dan perdagangan yang mendukung penanggulangan kemiskinan," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Gedung Kemendag, Jakarta, Rabu (6/11).
Paket Bali, kata dia, merupakan rangkuman dari pertemuan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) awal Oktober lalu. Paket ini berisi tiga poin yaitu fasilitasi perdagangan antar negara anggota, hasil perundingan seputar isu pertanian, serta isu-isu seputar pembangunan terutama di negara-negara berkembang.
Menurut Bayu, Indonesia dan negara lain punya kepentingan yang sama untuk memperjuangkan ini. Tidak hanya Paket Bali, pemerintah juga berjanji memperjuangkan Doha Development Agenda (DDA) yang mengaitkan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan.
Selama 12 tahun, DDA belum juga disepakati, sehingga kepercayaan terhadap kredibilitas WTO sebagai lembaga penyelesaian sengketa dagang dunia menurun.
"Indonesia berkepentingan untuk mendorong kemajuan perundingan DDA khususnya sektor pertanian dan implementasi perlakuan khusus dan berbeda dikaitkan dengan kesejahteraan petani dan perlindungan konsumen," ungkap dia.
Menurutnya, kepercayaan terhadap WTO perlu dipulihkan kembali mengingat WTO sebagai lembaga yang memiliki instrumen hukum yang kuat dalam menjaga iklim perdagangan multilateral.
"Jika tidak diatasi, suatu saat negara-negara anggota termasuk Indonesia akan terbawa ke dalam kerumitan kegiatan perdagangan satu negara dengan negara lain tanpa pegangan umum," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBegini Persiapan Prabowo Hadapi Debat Capres Ketiga, Bakal Keluarkan Singkatan Seperti Gibran?
Debat ketiga capres akan digelar Minggu, 7 Januari 2024 mendatang dengan tema Pertahanan dan Hubungan Internasional
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJadwal Debat Cawapres Jumat 22 Desember, Ini Temanya
Debat akan berlangsung selama enam segmen dengan total durasi yaitu 120 menit.
Baca Selengkapnya