Merdeka.com - Masalah buruh yang tidak terbendung membuat 10 perusahaan di Indonesia menghentikan produksinya. Beberapa perusahaan tersebut antara lain adalah Panarub, Shukakhu dan Patria.

Panarub adalah perusahaan pemroduksi sepatu olahraga merek terkenal Adidas. Sementara Shukaku adalah pabrik pemroduksi barang elektronik dan Patria adalah produsen dan distributor kendaraan alat berat.

"Di antara itu juga ada Samsung. Tapi kalau Samsung hanya mengurangi produksinya," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hariyadi Sukamdani kepada merdeka.com, Selasa (6/11).

Haryadi mengatakan, meskipun Samsung hanya menurunkan volume produksi, jumlah penurunan tersebut tidak bisa disepelekan. "Turunnya cukup lumayan," kata dia.

Namun, Haryadi mengaku belum tahu sampai kapan 10 perusahaan tersebut menghentikan produksinya. "Baru akan kita (Kadin) konfirmasi besok. Mereka baru izin ke kami untuk penghentian produksi saja," ujar dia.

Penyebab berhentinya produksi perusahaan-perusahaan tersebut, lanjut dia, salah satunya adalah masalah buruh. "Soal upah minimum menjadi ganjalan. Mereka memandang nggak kondusif dan ada pertimbangan lain sehingga memutuskan untuk menghentikan produksi," kata dia.

Persoalan buruh itu, jelas Hariyadi, menyebabkan ongkos produksi perusahaan tidak terkendali. Pasalnya, perusahaan harus menyediakan setidaknya 34 persen dari total belanja perusahaan sebagai cadangan ketenagakerjaan termasuk jaminan sosial dan pesangon. "Jadi secara paket, kita (Indonesia) memang lebih besar upahnya dibandingkan negara lain," kata dia.

Selain itu, perusahaan juga menganggap keamanan untuk berbisnis di Indonesia sudah tidak terkendali. "Demo buruh sudah beberapa kali dilakukan, manuvernya juga sudah berlebihan. Dan pemerintah kesannya meninggalkan urusan tersebut antara buruh dengan pengusaha saja," ujar dia.