Sosok Riska Anak Tukang Sayur Tak Mampu Bayar Kuliah, Wafat Pembuluh Darahnya Pecah
Merdeka.com - Dunia pendidikan di Indonesia baru saja kehilangan sosok mahasiswi tangguh nan inspiratif. Mahasiswi asal Purbalingga dinyatakan wafat usai mengidap hipertensi akut.
Sosoknya pun dipandang bukan mahasiswi sembarangan. Bagi sekelilingnya, mendiang dikenal sebagai sosok pantang menyerah kendati kesulitan membayar kuliah.
Sejumlah tindakan rela dilakoninya demi menembus asa. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari akun Twitter @rgantas.
Anak Tukang Sayur
Kisah pilu Nur Riska, sosok mahasiswi angkatan tahun 2020 mendadak ramai menjadi sorotan. Perjuangannya demi menembus impian begitu menyayat hati banyak orang.
Nur Riska diketahui merupakan sosok gadis cantik asal Purbalingga, Jawa Tengah yang diterima di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Bagi Nur Riska, hal tersebut merupakan suatu berkah lantaran pendidikan dianggapnya sebagai salah satu jalan mengangkat derajat keluarga.
Sehari-hari, orangtua Nur Riska diketahui berdagang sayur demi menghidupi lima buah hati.
akun Instagram @nurriska_1992 ©2023 Merdeka.com
"Orang tuanya sehari-hari jualan sayur di gerobak pinggir jalan. Di saat yang sama, ibunya harus menghidupi Riska dan keempat adiknya nan belum lulus sekolah," demikian dikutip dari keterangan.
Kabar bahagia soal diterimanya Nur Riska di kampus tersebut turut membuat dirinya berpikir kembali. Hal itu semata-mata soal ekonomi keluarga yang tak sanggup membiayai Nur Riska berkuliah.
"Kala itu Ia hampir mengubur asa untuk berkuliah. Beruntungnya, guru-guru di sekolahnya mau membantu UKT pertamanya. Desir harapan pun hadir. Ia resmi menjadi mahasiswa," demikian dikutip dari keterangan.
Berusaha Maksimal Cari Pemasukan
Bala bantuan yang datang membuat Nur Riska kembali tegak. Dengan biaya dari hasil patungan para guru di SMA nya, gadis cantik yang dikenal ceria tersebut resmi memasuki semester 1.
Namun tentu bukan hal yang mudah bagi sosok gadis tangguh tersebut. Meminta uang saku lebih pun tak sanggup dituturkannya kepada orangtua.
Berbekal uang saku seadanya, dia berusaha sekuat tenaga untuk bertahan hidup di Yogyakarta. Berbagai cara pun dilakoninya dengan bekerja hingga mencari beasiswa.
akun Instagram @nurriska_1992 ©2023 Merdeka.com
"Tidak kurang-kurang usaha yangg ia lakukan agar bisa melanjutkan studi. Segala cara dia coba, dari mencari beasiswa hingga mengambil part time," demikian dikutip dari keterangan.
Bantuan Mengalir
Kendati demikian, tetap saja. Kesulitan ekonomi masih menjadi momok besar bagi Nur Riska untuk membayar kuliah di waktu-waktu berikutnya.
Diungkap sosok pemilik cerita dalam akun Twitter tersebut, sebenarnya Nur Riska telah beberapa kali mengajukan penurunan biaya kuliah ke pihak Rektorat. Namun, usai memakan waktu lama, usahanya hanya dikabulkan secuil saja. Pihak Rektorat hanya menurunkan biaya kuliahnya sebanyak Rp600 ribu.
Meski demikian, Nur Riska dan keluarga tak mampu membayar biaya kuliah senilai lebih dari Rp2 juta. Perjuangan Nur Riska tersebut menuai atensi dari berbagai pihak.
akun Instagram @nurriska_1992 ©2023 Merdeka.com
Mulai dari rekan seperjuangan, DPA, hingga kepala jurusan pun ikut memberi bantuan. Satu kesempatan lagi Nur Riska dapat melanjutkan kuliah yang disebutnya sebagai keajaiban.
"Namun, di detik-detik terakhir bantuan pun datang. Ia menyebut ini sebagai "keajaiban". Teman-teman, DPA, dan Kajur membantu patungan," demikian dikutip dari keterangan.
Berpulang Maret 2022
Selang beberapa waktu, kabarnya pun tak lagi terdengar di sekeliling rekan seperjuangan hingga jurusan. Rupanya, Nur Riska tengah berjuang. Kali ini bukan ekonomi, melainkan kesehatannya.
Tak banyak diketahui, Nur Riska ternyata mengidap penyakit hipertensi akut hingga membuat kondisi fisiknya kian menurun. Sempat mengalami kritis, Nur Riska akhirnya pun berpulang pada Maret 2022 silam.
akun Instagram @nurriska_1992 ©2023 Merdeka.com
"Selama ini dia mengidap hipertensi yang amat buruk. Ancaman putus kuliah kian memperburuk keadaannya. Setelah beberapa waktu tidak kuliah, tiba-tiba muncul kabar ia sedang kritis di RS. Pembuluh darah di otaknya pecah," demikian dikutip dari keterangan.
"Ia pun menyerah pada 9 Maret 2022. Meninggalkan keluarganya beserta mimpi-mimpinya," demikian dikutip dari keterangan.
Perjuangan Nur Riska demi cita-cita mengangkat derajat orangtuanya pun harus berakhir. Kini, sosoknya meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang yang tengah berjuang bagi asa serta keluarga.
Banjir Doa Haru
Perjuangan Nur Riska yang terpaksa harus berhenti tersebut menuai derai air mata dari publik. Kini, banyak ungkapan duka hingga doa mendalam yang disematkan bagi mendiang.
"Selamat jalan saudaraku," tulis akun @yeni.ariyanti12
"Semoga tenang kawan," tulis akun @ganif_prasetyo
"Rest in love saudaraku, perjuanganmu akan selalu terkenang," tulis akun @ajisaputra938
"Surga tempatmu mbak," tulis akun @adityarizkynr
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar
Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca Selengkapnya3 Sosok Ibu Bisa jadi Panutan, Besarkan dan Didik Anak Laki-laki Kakak Adik Hingga jadi Jenderal TNI Polri
Di balik kesuksesan para Jenderal TNI Polri ini tentu ada peran sang ibu yang begitu penting.
Baca SelengkapnyaSelesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari
Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca SelengkapnyaSosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaTak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi
Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca Selengkapnya