Rombongan Haji RI 'Dilarang' Pulang karena Isi Tas, Pas Dibongkar Ternyata ini Isinya
Merdeka.com - Jemaah haji mulai dipulangkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (15/7). Berurutan dimulai dari SOC-1 Solo.
Sayangnya terdapat ratusan koper jemaah haji Indonesia yang tak lolos pemeriksaan di bandara. Sehingga dikembalikan dan jemaah diminta membongkar sendiri kopernya.
Dari 360 terdapat 296 koper dari kloter SOC-4 dikembalikan ke hotel jemaah haji. Sementara itu, sekira 63 koper jemaah haji yang lolos pemeriksaan dan bisa masuk ke pesawat.
Lantas apa yang menyebabkan pembongkaran dan sampai jemaah haji tertahan pulang? Simak informasi selengkapnya berikut ini seperti dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (19/7).
Koper Sudah Sampai Jeddah, Dikembalikan ke Jemaah
Ratusan koper jemaah haji Indonesia kloter selanjutnya yang hendak bertolak ke tanah air harus mengalami ketersendatan arus balik.
kanal YouTube Mas Awiee ©2022 Merdeka.com
Kondisi hotel para jemaah haji Indonesia menjadi sesak dan berantakan. Mereka harus membongkar sendiri kopernya, lantaran ditolak di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.
"Ada suasana yang agak ribet karena ratusan tas-tas jamaah yang mau pulang ke Indonesia, tasnya sudah dibawa ke Jeddah ke bandara dibalikin lagi," kata Awi dikutip dari kanal YouTube Mas Awiee.
Rupanya mereka kedapatan membawa air zamzam dengan beragam ukuran dan pengemasan.
"Karena banyak yang membawa air zamzam," imbuhnya.
Hotel jadi Kacau, Banyak Air Zamzam Berbagai Kemasan
kanal YouTube Mas Awiee ©2022 Merdeka.com
Lobby hotel tempat jemaah haji menginap pun mulai dipenuhi beragam jenis botol. Botol berisi air zamzam tersebut banyak berserakan di lantai.
"Allahu akbar, ini kacau jadinya, tas-tas sudah dipacking bagus, dibongkar lagi ya Allah. Ini air zamzam berbagai kemasan tetap dilarang. Ini fakta sesungguhnya," ungkap Awi.
Pihak maskapai dan petugas haji meminta para jemaah membongkar sendiri untuk mengeluarkan air zamzam dari dalam koper.
"Hotel penuh air zamzam ini. Kita kurang taat dengan apa yang diintruksikan sama ketua kloternya. Enggak tanggung-tanggung ada yang lima liter," sambungnya.
Kelabui Petugas Demi Bisa Bawa Air Zamzam
kanal YouTube Mas Awiee ©2022 Merdeka.com
Sebagian besar botol telah dibungkus rapi menggunakan isolasi. Bahkan ada yang dibungkus dengan lembaran alumunium foil untuk mengelabui pemeriksaan alat.
"Bahkan untuk mengelabui petugas dengan X-ray, ini dipasang gidir (alumunium foil), Masyaa Allah. Enggak boleh seperti ini ya," papar Awi.
kanal YouTube Mas Awiee ©2022 Merdeka.com
Jemaah haji Indonesia seakan tak mengindahkan instruksi dari para petugas, sehingga mempersulit kepulangan.
"Alhamdulillah ini penimbangan di depan hotel. Coba dibayangkan kalau proses pembongkaran di bandara, betapa macetnya. Ini ada banyak pelanggaran. Sudah diberi peringatan, tapi faktanya masih banyak," tuturnya.
Air Zamzam Sekarang Dilarang Masuk
kanal YouTube Mas Awiee ©2022 Merdeka.com
Ini menjadi kali pertama kasus pelarangan air zamzam. Meski dalam botol ukuran kecil sekali pun, jemaah haji Indonesia tak bisa membawa air ini sebagai buah tangan.
"Yang dilarang air zamzam. Sebenarnya banyak kategori dipelarangan penerbangan, danger kelas satu sampai sembilan. Kalau masalah klasik di jemaah ini air zamzam. Tapi tahun ini khusus SOC4 baru kali ini terjadi kayak gini," kata petugas haji.
"Ini sudah dibawa ke gudang, sudah di X-ray, ternyata dari 360 bagasi terdapat 296 koper yang terisi (air zamzam). Hanya bawa satu pun terdeteksi," terangnya.
Aturan Baru dari Otoritas Kerajaan
kanal YouTube Mas Awiee ©2022 Merdeka.com
Para petugas haji tampak sesekali membantu dan menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Rupanya pelarangan membawa air zamzam merupakan salah satu aturan baru dari Kerajaan Arab Saudi.
"Yang mengeluarkan aturan adalah otoritas kerajaan Arab Saudi. Sampeyan bisa tanya, saya hanya melaksanakan perintah yang ada," ujar petugas.
Bahkan petugas sempat disangka menipu terkait aturan membawa air zamzam. Ia lantas menegaskan aturan terbaru dari pemerintah tersebut.
"Insyaa Allah mas ini di Masjidil Haram, sekali berbohong berlipat-lipat, berbuat baik bisa berlipat-lipat. Aturannya tidak berubah. Ini larangan dari pemerintah," pungkasnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaKemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaCatat! Rencana Perjalanan Haji Tahun 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca SelengkapnyaMomen Haji Isam Orang Terkaya di Kalsel Ulang Tahun, Hadiahnya Bukan Barang Mewah tapi Jajanan Kaki Lima
Bukan barang mewah, sang rekan malah memberinya hadiah tak terduga.
Baca SelengkapnyaKouta Haji 2024 Sebesar 20 Ribu, Menag: Jemaah Reguler 50 Persen dan Khusus 50 Persen
Komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jemaah haji.
Baca SelengkapnyaDemi Pelayanan Optimal Kepada Jemaah, Petugas Haji Indonesia Harus Rela Tidak Berhaji
Alasannya, petugas haji merupakan orang pertama yang akan dicari jemaah ketika mereka menemukan permasalahan.
Baca SelengkapnyaPadahal Masih di Indonesia, Pulang Kampung Harus Pakai Paspor Biar Harga Tiket Lebih Murah
Menjelang lebaran, Reza Alwi Mufti atau yang biasa dikenal Dekjaw menceritakan perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Aceh.
Baca Selengkapnya