Merdeka.com - Nabi Muhammad SAW menyebarkan ajaran Islam. Berbagai tauladan keseharian Rasulullah masih diterapkan oleh umat muslim. Termasuk kisah perjalanan hidupnya yang begitu menginspirasi.

Kompleks makam keluarga Rasul tersusun rapi hanya ditandai dengan batu. Tak ada kesan mewah yang disombongkan.

Selain itu, ada dua ulama Indonesia yang belum lama ini dimakamkan di kompleks yang sama. Berikut ulasan selengkapnya.

Makam Istri Pertama Nabi Muhammad SAW

Perbukitan pasir tandus telah diubah menjadi susunan kompleks pemakaman. Semuanya telah dibagi menjadi beberapa kotak pembatas luas dengan model mendaki.

Bagian paling atas menjadi rumah peristirahatan bagi keluarga Nabi Muhammad SAW terdahulu. Kemudian tersusun hingga ke bawah. Tepatnya di makam al-Ma'la, Kota Mekkah.

Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com

"Di makam ini ada bagian keluarga Rasulullah, salah satunya istri pertama Nabi Muhammad SAW yaitu Siti Khadijah ya. Terus ada kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib juga dimakamkan di sini," kata Alman seperti dikutip dari channel YouTube Alman Mulyana.

Ulama Indonesia Dimakamkan

Begitu luas, tanah lapang dipenuhi pasir dan bebatuan. Termasuk seorang ulama besar Indonesia juga dimakamkan di sana.

Kiai Haji Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen meninggal saat berada di Mekkah.

Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com

"Ada ulama besar Indonesia yang dimakamkan di sini, Syekh Nawawi al-Bantani. Dan yang minggu kemarin, dimakamkannya Kiai Haji Maimun Zubair, Masya Allah Tabarakallah. Ada dua ulama besar Indonesia yang dimakamkan di sini," terang Alman.

Makam Idaman

Kompleks makam tersebut diakui menjadi rumah peristirahatan yang paling diidamkan, oleh sebagian besar orang Mekkah. Lantaran keluarga terdekat Rasul juga berada di sana.

"Ini posisinya persis di bawah perbukitan. Dan makam ini, orang Mekkah sangat ingin dimakamkan di sini, karena ada keluarga Nabi Muhammad SAW," papar Alman.

Makam Tokoh Besar Sederhana

Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com

Terlihat begitu sederhana, hanya menggunakan batu sebagai penanda makam per orangan. Baik itu tokoh besar, orang dengan jabatan tinggi, hingga orang miskin sekali pun.

"Jadi makam di sini cukup dengan batu. Enggak pakai keramik atau apa. Bahkan raja saja seperti ini, tidak dibedakan. Mau orang kaya, mau raja, mau miskin, semua sama kalau sudah dikubur itu," imbuh Alman.

Kubah Biru Dibongkar

Sebelumnya di wilayah komplek al-Ma'la pernah dibangun sebuah kubah. Namun kini telah dibongkar oleh pemerintah. Demi mencegah jemaah haji dan umrah menyalahgunakan makam.

"Dulu itu di sini pernah ada kubah, kalau nggak salah warnanya biru. Tapi sama pemerintah dibongkar, karena takut disalahgunakan sama para jemaah. Karena kalau musim haji, penuh yang datang ke sini," terang Alman.

Kondisi Makam yang Digali

Channel YouTube Alman Mulyana ©2021 Merdeka.com

Alman berkesempatan menengok lubang makam di bawah bukit. Sudah dipersiapkan panjang untuk meletakkan beberapa jenazah baru.

"Nanti kalau ada mayat yang baru disimpan di situ," tutur Alman.

Video

Berikut video Alman Mulyana saat berziarah ke makam keluarga Nabi Muhammad SAW.