Niat Mandi Wajib Haid dan Caranya, Wanita Jangan Sampai Salah

Merdeka.com - Mandi wajib merupakan sebuah perintah dari Allah SWT yang diturunkan melalui firman-Nya. Mandi wajib atau yang seringkali disebut juga mandi junub ini memiliki sejumlah penyebab. Salah satu di antaranya yakni wanita yang sedang mengalami haid atau menstruasi.

Seperti yang telah diketahui, setiap bulan wanita harus mengalami haid sebagai akibat dari sistem reproduksi yang berfungsi normal. Meski wajar, namun dalam agama Islam, darah haid tersebut tergolong hadas besar. Haid memiliki kategori hadas yang sama halnya dengan nifas dan jimak atau berhubungan suami istri.

Setelah haid selesai, para wanita diperintahkan untuk mandi wajib. Hal ini tak lain untuk menyucikan diri dari hadas besar sehingga para muslimah dapat melanjutkan ibadah sesuai dengan perintah Allah SWT seperti salat fardu, berpuasa, dan lain sebagainya. Mengingat saat haid, wanita dilarang untuk melakukan sejumlah ibadah wajib.

Maka dari itu, wajib bagi para kaum muslimin untuk mengetahui bacaan niat mandi wajib haid hingga tata caranya yang benar. Berikut ini adalah panduan mengenai bacaan niat mandi wajib haid beserta tata caranya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

Hukum Mandi Wajib Haid

Haid merupakan sebuah siklus alami yang pasti dialami oleh kaum wanita dewasa. Dalam sebuah firman Allah pada QS. Al Baqarah, darah haid yang dikeluarkan oleh wanita disebut secara terang-terangan sebagai kotoran.

©2015 Merdeka.com/Shutterstock/gezzeg

Wajib bagi pasangannya yang sah untuk menahan diri dan tidak berhubungan intim selama haid. Namun, para kaum wanita dianjurkan untuk tetap beribadah dan berpegang teguh pada iman serta tuntunan Alquran meski dilarang untuk salat. Hal itu sebagaimana dalam firman-Nya yang berbunyi,

"Mereka bertanya kepadamu tentang Haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu Haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222).

Lantaran merupakan kotoran dan hadas besar, maka para wanita pun diwajibkan untuk segera mensucikan diri. Caranya yaitu dengan mandi wajib haid atau mandi junub. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam QS. Al Maidah berikut,

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).

Bacaan Niat Mandi Wajib Haid

Sebelum melakukan mandi wajib atau junub, para wanita muslimah yang telah selesai haid perlu berniat sungguh-sungguh terlebih dahulu. Niat mandi wajib haid tersebut dapat diucapkan ataupun cukup dilafalkan di dalam hati.

Berikut ini adalah bacaan niat mandi wajib haid yang perlu dilafalkan sebelum melakukan serangkaian mandi wajib:

Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala

Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala".Setelah membaca niatnya, hal yang selanjutnya yakni dapat dilanjutkan dengan melakukan gerakan mandi wajib haid. Umumnya, tata cara mandi haid tersebut tak jauh berbeda dengan mandi wajib lantaran hadas lainnya.

Tata Cara Mandi Wajib Haid

Setelah membaca niat mandi wajib haid, maka para wanita muslim dapat melakukan mandi wajib. Usahakan untuk membersihkan seluruh anggota tubuh dengan baik dan benar. Sebab, mandi wajib tersebut akan berpengaruh langsung terhadap ibadah dan amalan yang hendak dilakukan usai haid.

©Shutterstock

Disebutkan, orang dalam keadaan junub seperti sedang haid dilarang keras untuk shalat, berdiam diri di masjid, serta thawaf atau mengelilingi Ka’bah.

Berikut beberapa langkah atau tata cara mandi wajib usai haid yang dianjurkan untuk dikerjakan:

1. Membaca niat mandi wajib haid dengan bersungguh-sungguh untuk meminta ridha dan keberkahan dari Allah SWT.
2. Menyiram kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
3. Setelah itu, dilanjutkan dengan membasuh kemaluan dan dubur untuk membersihkannya dari hadas besar serta kotoran.
4. Dianjurkan untuk membersihkan kemaluan dari kotoran dengan menggunakan tangan kiri.
5. Setelah area kemaluan bersih, maka cuci tangan kembali dengan menggosoknya menggunakan sabun pembersih.
6. Lalu dilanjutkan dengan gerakan wudhu seperti biasa tatkala hendak melaksanakan shalat, mulai dari membersihkan tangan hingga membasuh kedua kaki. Termasuk disertai dengan doa-doa saat berwudhu untuk dilafalkan.
7. Menyiram area kepala dengan mengguyur air sebanyak 3 kali hingga bersih.
8. Menyiram seluruh anggota tubuh dengan air dimulai dari sisi kanan terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan sisi kiri, pastikan seluruh tubuh dibersihkan dengan baik.
9. Gosok seluruh tubuh di bagian depan, belakang, dan juga sela-sela rambut. Hal ini untuk memastikan tidak ada lagi kotoran atau hadas yang menempel di bagian tubuh.
10. Setelah itu, bersihkan tubuh dengan gerakan mandi seperti biasa.
11. Setelah selesai, keringkan anggota tubuh dengan handuk bersih.