Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Jenderal Polri Heran Polisi Punya Rumah Mewah: Dari Mana Duitnya?

Kisah Jenderal Polri Heran Polisi Punya Rumah Mewah: Dari Mana Duitnya? Hoegeng. buku hoegeng/sinar harapan

Merdeka.com - Decak kagum selalu diberikan saat mengingat Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Kesadaran serta kepeduliannya membenahi kinerja polisi patut dijadikan panutan. Tak hanya saat menjabat sebagai Kapolri saja, saat dirinya telah pensiun, pria kelahiran Pemalang Jawa tengah ini tetap aktif berdedikasi untuk polisi.

Semasa menjabat, Hoegeng juga pernah berpesan agar polisi tak menerima suap. Polisi itu harus bisa mengayomi masyarakat. Jangan sampai polisi bisa dibeli hingga akhirnya menjadi polisi bayaran. Penasaran dengan kisah Jenderal Polri ini?

Simak ulasan informasinya berikut ini.

Heran Polisi Punya Rumah Mewah

Pada awal tahun 1977, Hoegeng mendapat informasi dari perwira menengah polisi berdinas sebagai provos terkait dugaan korupsi. Tindakan tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah perwira tinggi polisi di bagian jawatan keuangan.

"Salah seorang perwira di bagian keuangan itu bahkan mempunyai sebuah rumah mewah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Setelah diselidiki, ternyata benar," kata Hoegeng dalam buku 'Hoegeng, Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa,' Karya Aris Santoso bersama rekan. Terbitan PT Bentang Pustaka.

hoegeng

buku hoegeng/sinar harapan

Tak menunggu lama, Hoegeng langsung menulis sebuah memo pribadi ke Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Widodo Budidarmo. Isi pesan tersebut yakni Hoegeng mengkritik habis-habisan perilaku polisi yang bergaya hidup mewah.

"Wid, sekarang ini kok polisi sudah kaya-kaya, sampai-sampai sudah ada yang punya rumah mewah di Kemang. Dari mana duitnya itu," tanya Hoegeng kepada Widodo dalam memo.

Ambil Langkah Tegas

Karena tak mendapat respons baik dari Kapolri, Hoegeng lantas mengambil langkah tegas untuk membongkar kasus tersebut. Dia sengaja membocorkan dugaan korupsi di jawatan keuangan Polri kepada sejumlah media. Hasilnya, tak lama kemudian kasus tersebut meledak dengan dugaan korupsi mencapai Rp6 miliar di surat kabar nasional. Kasus tersebut lantas seperti bola salju yang terus menggelinding. Hingga akhirnya mendapatkan tindak lanjut dari penegak hukum. Usai diusut, sejumlah petinggi polisi terlibat pada korupsi Rp6 miliar tersebut. Mulai dari Deputi Kapolri Letjen Polisi Siswadji, dan tiga perwira kepolisian lainnya."Sebagai mantan Kapolri, saya benar-benar prihatin dan malu mendengar adanya kasus manipulasi di Mabak itu," kata Hoegeng.Hoegeng berharap Kapolri Jenderal Widodo segera mengusut serta menindak skandal korupsi itu. Jika tidak dia mengancam akan membocorkan lebih banyak lagi ke hadapan publik. "Kalau tidak, saya akan nyorakin terus," lanjut Hoegeng.Berawal dari sikap tegas Hoegeng itulah, akhirnya Siswandi bersama polisi lain yang terlibat divonis bersalah. Mereka lantas dihukum penjara. Hingga awal 1980-an Hoegeng masih banyak menerima keluhan dan informasi tentang kinerja polisi. Itu membuktikan jika Hoegeng masih mendapat hati di rakyat serta mantan anak buahnya.

Polisi Tidak Menerima Suap

Hoegeng juga pernah berpesan agar polisi tidak menerima suap apapun. Polisi itu harusnya bisa mengayomi masyarakat. Jangan sampai polisi bisa dibeli hingga pada akhirnya menjadi polisi bayaran. Hal ini disampaikan oleh mantan Kapolri Jenderal Polisi Widodo Buddarmo dalam Buku 'Hoegeng-Oase menyejukkan di tengah perilaku koruptif para pemimpin bangsa-' terbitan Bentang."Mas Widodo jangan sampai kendor memberantas perjudian dan penyelundupan karena mereka ini orang-orang yang berbahaya. Suka menyuap. Jangan sampai polisi bisa dibeli," tutur Widodo menirukan pesan Hoegeng semasa itu.hoegeng

©2012 Merdeka.com/dok

Widodo mengerti Hoegeng tidak asal dalam memberikan perintah. Hoegeng telah membuktikan jika dirinya memang tidak bisa dibeli. Terbukti sejak menjadi perwira polisi di Medan, Hoegeng terkenal akan keberanian serta kejujurannya. Dia tidak sudi menerima suap apapun dan sepeser pun. Bahkan, barang-barang hadiah pemberian penjudi dilemparkannya keluar rumah."Kata-kata mutiara yang masih saya ingat dari Pak Hoegeng adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik," kenang Widodo.

Hoegeng Seperti Elliot Ness

Widodo juga menyamakan Hoegeng dengan Elliot Ness, penegak hukum legendaris yang memerangi gembong mafia Al Capone di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu gembong mafia Al Capone menyuap hampir seluruh polisi, jaksa serta hakim di Chicago. Karenanya mereka bisa bebas menjalankan aksi-aksi kriminalnya.Akan tetapi saat itu, Elliot Ness dan kelompoknya dikenal sebagai The Untouchables atau mereka yang tak tersentuh suap. Mereka pun akhirnya berhasil mengobrak-abrik kelompok gengster itu."Pak Hoegeng itu tak kenal kompromi dan selalu bekerja keras memberantas kejahatan," jelas Widodo.Sayang, Hoegeng belum bisa menang seperti Eliot Ness di Chicago. Sebab, saat itu Jenderal Hoegeng dilengserkan Soeharto karena dianggap mengusik bisnis keluarga Cendana. Polisi jujur ini pun dicopot jabatannya secara tiba-tiba sebelum berhasil membabat habis para koruptor serta mafia di Indonesia. Hoegeng menjabat sejak 9 Mei 1968 hingga 2 Oktober 1971, bisa dikatakan hanya sebentar. Meski begitu, teladan Hoegeng tetap akan dikenang sepanjang masa.

(mdk/tan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Kagum Bhabinkamtibmas Pakai Uang Sendiri Bangun Masjid, Langsung Dipeluk Erat

Jenderal Polisi Kagum Bhabinkamtibmas Pakai Uang Sendiri Bangun Masjid, Langsung Dipeluk Erat

Sosoknya langsung diberi apresiasi hingga diganjar pelukan erat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Pegang Komando Kodam, Jenderal Bintang 2 TNI Bagikan Mujizat Terbesar Nabi Muhammad SAW ke para Prajurit

Tak Lagi Pegang Komando Kodam, Jenderal Bintang 2 TNI Bagikan Mujizat Terbesar Nabi Muhammad SAW ke para Prajurit

Jenderal Bintang 2 TNI bagikan mujizat terbesar Nabi Muhammad SAW ke prajurit usai tak lagi pegang komando Kodam.

Baca Selengkapnya
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk

Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk

Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.

Baca Selengkapnya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan

Jenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan

Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.

Baca Selengkapnya