Kisah Andik Anak & Istri Wafat di Tragedi Kanjuruhan, Si Bungsu Selamat Usai Dilempar
Merdeka.com - Duka mendalam tragedi Kanjuruhan masih menyisakan luka bagi para keluarga korban. 125 Orang meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Andik, adalah salah satu korban selamat menuturkan bahwa istri dan dua anaknya wafat dalam tragedi tersebut. Beruntung, anak bungsunya masih bisa diselamatkan.
Ia berangkat bersama dengan tujuh anggota keluarga lainnya untuk menyaksikan pertandingan Arema FC kontra Persebaya. Simak ulasannya.
Panik Gas Air Mata
©2022 Merdeka.com/instagram.com/liputan6.sctv
Andik menuturkan bahwa ia berangkat dari rumah menuju Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan Arema FC melawan Persebaya. Namun, nahas, pertandingan itu justru menyisakan luka yang sangat dalam.
Istri dan dua anaknya meninggal dalam kericuhan yang terjadi di stadion. Ia menuturkan bahwa saat itu semua orang panik karena ada tembakan gas air mata dari Polisi.
Gas air mata itu yang menyebabkan orang berlarian mencari jalan keluar. "Langsung pisah, langsung kayak gugup, gitu," ujar Andik.
Namun, pintu-pintu keluar tidak terbuka dan masih dikunci. Akibatnya, penonton berdesakan dan kesulitan untuk bernafas.
Anggota Keluarga Meninggal
©2022 Merdeka.com/instagram.com/liputan6.sctv
Tiga anggota keluarga Andik meninggal. Saat itu, mereka sedang menonton di tribun 13.
Pada peristiwa itu, Andik mengatakan bahwa ia sudah tidak ingat, bingung dan hanya fokus menyelamatkan diri dan si bungsu.
"Bagaimana caranya bisa keluar. Teman keluarga sudah tidak ingat, karena saya bawa anak kecil tadi," lanjutnya.
Melempar si Bungsu
©2022 Merdeka.com/instagram.com/liputan6.sctv
Andik mengatakan, bahwa kondisi saat itu sudah sangat kacau dan semua orang panik. Hal itu karena ada tembakan gas air mata dan membuat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.
Ia pun hanya fokus untuk menyelamatkan anak bungsunya yang berusia 1,5 tahun. Bahkan, ia melempar anaknya dari beton yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter. Hal itu dilakukan supaya anak bungsunya bisa keluar dengan selamat.
"Ini posisinya saya lempar ke bawah, baru saya ikut ke bawah," terang Andik.
(mdk/mff)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaSekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.
Baca Selengkapnya