Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inilah Dua Lokasi yang Diduga Jadi Tempat Mata-Mata China Bagi AS, Bukan di Houston

Inilah Dua Lokasi yang Diduga Jadi Tempat Mata-Mata China Bagi AS, Bukan di Houston bendera china dan as. ©AFP

Merdeka.com - Amerika Serikat baru-baru ini memerintahkan penutupan Konsulat China di Houston. Pihaknya menuduh para diplomat China telah mengubah fasilitas tersebut menjadi pusat mata-mata ilegal.

Akan tetapi, berdasarkan sebuah laporan minggu ini, bukan di Houston lah pusat mata-mata China. Dikutip dari New York Post, Kamis (30/7/2020), pusat lokal operasi mata-mata China di Amerika Serikat berada di Konsulat San Francisco dan New York.

Melindungi Kekayaan Intelektual Amerika Serikat

Meski begitu, perintah penutupan Konsulat China tetap dijalankan. Perintah itu dibuat juga dengan beberapa alasan.

Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat saat itu, perintah ini dibuat untuk 'melindungi kekayaan intelektual Amerika'. Tak hanya itu, aksi ini juga guna melindungi 'informasi pribadi Amerika Serikat'.

Lokasi Utama Lakukan Spionase

Masalahnya, bagaimana pun itu merupakan Konsulat China di Houston. Menurutnya, texas bukan lah pusat utama China untuk melakukan spionase. Spionase sendiri merupakan penyelidikan secara rahasia atas data kemiliteran serta data ekonomi negara lain. Bisa dikatakan juga spionase sebagai bentuk pemata-mataan. Partai Komunis Tiongkok diduga telah mengoperasikan dua lokasi untuk spionase. Dua titik itu yakni Konsulat China di Kota New York dan San Francisco.

China Dituduh Ada Tujuan Lain di Konsulat dan Kedutaan

Sebenarnya, China sudah sejak lama dituduh menggunakan konsulat dan kedutaannya untuk tujuan yang dipertanyakan. Salah satunya yakni mengumpulkan informasi mengenai warga Uighur serta kelompok pembangkang China. Selain itu, diduga juga melakukan kontrol kepada siswa-siswanya.003 pandasurya wijaya

©NDTV

Hal ini seperti yang dikatakan oleh salah satu presiden Asosiasi Pelajar dan Cendekia Tiongkok (CSSA) di majalah Kebijakan Luar Negeri pada tahun 2018, lalu. "Saya merasa kecenderungannya adalah konsulat mencoba untuk mengontrol CSSA." ujarnya.Menurut Axios, kedutaan dan konsulat telah membayar siswa untuk mengambil bagian dalam demonstrasi guna mengunjungi para pemimpin China. Tak hanya itu, aksi tersebut juga bertujuan meminta presiden CSSA untuk mengadakan sesi belajar mengenai pemikiran partai serta guna mengirim foto ke pemerintah untuk "memastikan kepatuhan".

San Francisco Jadi Lokasi Paling Menonjol

San Francisco sejak lama diduga menjadi lokasi yang paling menonjol di antara dua konsulat yang berkenaan dengan spionase. Menurut Politico, operasi intelijen asing di Bay Area sudah memfokuskan pandangan mereka terhadap pengumpulan rahasia dagang serta teknologi dari Lembah Silikon di dekatnya."Ini adalah bentuk pengumpulan intelijen yang sangat halus yang lebih terhubung dengan bisnis dan berorientasi," ujar seorang pejabat intelijen pada tahun 2018.

Mata-Mata Banyak dari Lingkungan Sehari-Hari

Lebih lanjut sumber itu mengatakan, mata-mata 'sangat banyak dari bagian lingkungan sehari-hari' di wilayah tersebut. Para pejabat China juga diduga berfokus pada pengumpulan informasi intelejen terkait urusan politik internal Amerika Serikat sejak lama. Politico melaporkan pada tahun 2018, pemerintah China merekrut seorang staf yang ditempatkan di kantor Senat Dianne Feinstein di California. Aksi itu  dilakukan untuk melaporkan kembali terkait politik Amerika Serikat.

Memungkinkan Menutup Perwakilan China Lainnya

Sebelumya, Amerika Serikat memberikan waktu selama 72 jam kepada China untuk menutup konsulatnya di Houston. Hal ini terjadi di tengah tuduhan spionase yang dilakukan China terhadap Amerika Serikat. Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan saat menjawab pertanyaan, 'selalu mungkin' perwakilan-perwakilan China lainnya dapat ditutup juga.bertemu xi jinping

©REUTERS/Carlos Barria

"Kami pikir ada pembakaran dalam satu (konsulat) yang kami tutup. Saya kira mereka membakar dokumen-dokumen atau membakar kertas-kertas dan saya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan semua itu," kata Presiden Donald Trump seperti dikutip Reuters, Kamis (23/7).Setelah melihat api, para pekerja pemadam kebakaran mendatangi konsulat itu. Dua pejabat pemerintah AS mengatakan mereka memperoleh informasi bahwa dokumen-dokumen dibakar di sana.

China Menutup Konsulat Amerika Serikat

Tak berselang lama, China memerintahkan penutupan konsulat Amerika Serikat di Chengdu barat daya. Ini merupakan bentuk langkah respon terhadap Amerika Serikat yang menutup Konsulat China di Houston.Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan, penutupan itu adalah "tanggapan yang sah dan perlu terhadap tindakan tidak masuk akal yang diambil oleh AS"."Situasi saat ini antara China dan AS adalah sesuatu yang tidak ingin dilihat China, dan AS memikul semua tanggung jawab untuk itu." tulisnya.

Pria Singapura Mengaku Jadi Mata-Mata China di AS

Seorang pria Singapura bernama Jun Wei Yeo (39 tahun) mengaku bersalah di Washington, Amerika Serikat. Hal ini karena dia bekerja sebagai agen mata-mata China. Peristiwa ini bisa kian meruncingkan hubungan China-AS yang saat ini sudah memanas.Jun Wei Yeo yang juga dikenal dengan nama Dickson Yeo, dua hari lalu mengaku bersalah di pengadilan federal Washington karena bekerja sebagai agen mata-mata ilegal untuk pemerintah China pada era 2015-2019, demikian pernyataan Departemen Kehakiman AS, seperti dilansir laman BBC, Sabtu (25/7).

Direkrut Oleh Intelejen China

Sebelumnya dia didakwa memanfaatkan kantor konsultan politiknya sebagai alat untuk mengumpulkan informasi bagi intelijen China.bendera china dan as

©AFP

Di pengadilan, dia mengaku mengawasi warga AS yang punya jabatan tinggi dan meminta mereka menulis laporan untuk klien palsu. Menurut dokumen pengadilan, dia direkrut oleh intelijen China pada 2015 setelah memberikan presentasi tentang situasi politik di Asia Tenggara di Beijing.Pada saat itu dia adalah seorang siswa PhD di universitas bergengsi di Singapura. Menurut pernyataannya di pengadilan, Yeo me memakai situs jaringan profesional diduga LinkedIn untuk menghubungi target potensial yang kemungkinan memiliki akses terhadap informasi sensitif.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang
Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang

Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi

Baca Selengkapnya
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan

Baca Selengkapnya
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas

Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.

Baca Selengkapnya
Aniaya Istri Lalu Kabur ke Singapura, Warga Jakarta Utara Dibekuk di Guangzhou China
Aniaya Istri Lalu Kabur ke Singapura, Warga Jakarta Utara Dibekuk di Guangzhou China

Pelarian ETT (35) setelah menganiaya istrinya, SAG, berakhir. Warga Jakarta Utara ini ditangkap petugas gabungan di Guangzhou, China, Senin (15/1).

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertama Kalinya, Mumbai Salip Beijing Jadi Kota Paling Banyak Dihuni Orang Kaya
Pertama Kalinya, Mumbai Salip Beijing Jadi Kota Paling Banyak Dihuni Orang Kaya

Daftar orang kaya disusun berdasarkan kepemilikan saham individu.

Baca Selengkapnya