Ini Alasan Virus Corona Bisa Sebabkan Kematian
Merdeka.com - Wabah virus corona atau bisa disebut dengan pneumonia asal Wuhan menjadi ancaman dunia. Sejumlah negara telah terindikasi terjangkit virus corona ini. Tidak sedikit korban akibat virus corona ini yang tercatat.
Bahkan, sejumlah negara sudah memperketat pengawasan terutama pada jalur internasional mereka termasuk bandara. Sebab, hingga kini para ilmuwan masih belum bisa menemukan cara pengobatan yang efektif bagi penderita. Tak hanya itu, virus corona juga bisa menyebabkan kematian.
Banyak orang bertanya-tanya alasan mengapa virus corona baru ini bisa menyebabkan kematian. Berikut ulasannya:
Gejala yang Perlu Dicurigai
Perlu diketahui gejala-gejala penanda terinfeksi virus corona. Dari sejumlah gejala, jika mendapati tubuh secara mendadak merasa sesak, kalian harus ekstra waspada. Terlebih bila orang yang terindikasi itu memiliki riwayat dari Wuhan, China.
Kementerian Kesehatan telah memasukkan gejala tersebut dalam ancaman kewaspadaan tinggi atas novel coronavirus (pneumonia Wuhan).
THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS
"Mohon maaf jika tiba-tiba seseorang sesak napas dan tidak sadarkan diri dalam waktu yang cepat itu kita juga perlu curiga ke arah novel coronavirus," ungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono.
Lebih lanjut, jika dalam 14 hari ditemukan adanya kontak erat dengan seseorang dengan riwayat virus corona, maka kalian harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Terlebih memiliki riwayat mengunjungi atau bekerja serta ber kontak langsung dengan hewan di Wuhan.
Beragam Vaksin Pneumonia yang Beredar
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, setidaknya sudah ada tiga vaksin pneumonia yang beredar. Pertama, vaksin PCV3 yang memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae. Biasanya vaksin ini diberikan pada bayi serta anak di bawah dua tahun.Kedua, vaksin PPSV23 yang melindungi tubuh dari 23 strain bakteri pneumokokus. Vaksi ini lebih ditujukan pada kelompok usia di atas 65 tahun atau dari usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus.
Shutterstock.com/baitong333
Tak hanya itu, Anung juga mengatakan sudah ada 3 merek Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang telah beredar di Indonesia, yaitu PCV 10 dengan merek bernama Pneumosil, PCV 10 dengan merek bernama Synflorix dan PCV 13 dengan merek bernama Prevnar.Namun dirjen Anung mengatakan hanya ada dua vaksin yang sudah memiliki izin beredar melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu PCV 10 Synflorix dan PCV 13 Prevnar."PCV 10 merek Pneumosil belum mendapat izin edar dari BPOM," jelas dirjen Anung
Vaksin Pneumonia Biasa Tidak Bisa Mengatasinya
Rupanya, semua vaksin itu tidak bisa digunakan untuk mengatasi virus corona. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengatakan, vaksin pneumonia biasa tidak cocok untuk mencegah virus corona Wuhan (pneumonia Wuhan).
THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS
"Vaksinnya itu tidak cocok. Saya tegaskan bahwa vaksin pneumonia biasa tidak untuk mencegah novel coronavirus," jelas dirjen P2P Kemenkes.
Penyakit Pneumonia
Melansir dari National Health Service (NHS), Jumat (24/1), pneumonia adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan jaringan pada satu atau dua paru-paru. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri.
Centers for Disease Control and Prevention 2020 Merdeka.com
Setiap paru-paru memiliki kelompok kantung udara kecil yang berada di ujung saluran pernapasan. Bagi penderita pneumonia, kantung-kantung kecil ini akan terisi oleh cairan atau nanah hingga akhirnya meradang.
Gejala Pneumonia
Gejala pneumonia bisa berkembang secara tiba-tiba selama 24 hingga 48 jam. Namun terkadang, gejala pneumonia bisa datang lebih lambat selama beberapa hari. Dilansir dari National Health Service (NHS), berikut gejala umum pneumonia:
Centers for Disease Control and Prevention 2020 Merdeka.com
- Batuk, bisa kering ataupun basah. Jika basah, biasanya lendir akan berwarna kuning, hijau, coklat atau bernoda darah.
- Kesulitan bernapas
- Laju detak jantung meningkat
- Suhu tubuhnya kian tinggi
- Berkeringat dan menggigil
- Nafsu makan menurun
- Nyeri di bagian dada
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKematian secara alami lebih sering dijumpai dan dialami oleh manusia. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang kematian alami yang seharusnya dialami oleh manusia!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca Selengkapnya