Eks TGUPP Beberkan Sodetan Ciliwung Terhenti di 2015, Anies Cabut Kasasi Ahok 2019
Merdeka.com - Eks anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati, membeberkan fakta dibalik proyek sodetan kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta. Hal itu ia sampaikan merespon pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang menyebut, jika proyek tersebut mangkrak selama enam tahun.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @tatakujiyati, ia pun menjabarkan proses pembangunan proyek sodetan Ciliwung yang disebutnya sebenarnya memang sudah terhenti sejak tahun 2015 lalu. Simak ulasan selengkapnya:
Pernyataan Jokowi Soal Proyek Sodetan Ciliwung
Presiden Jokowi melakukan peninjauan proyek sodetan kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur Jakarta, Selasa (24/1) lalu.
Pada kesempatan itu, Jokowi memuji kinerja Pejabat Gubernur Heru Budi Hartono yang disebutnya mampu menyelesaikan pembebasan lahan dengan cepat.
Jokowi mengaku kaget setelah mengetahui proyek sodetan Ciliwung yang selama ini, katanya, mangkrak selama enam tahun sudah hampir selesai.
"Sebentar lagi akan selesai mungkin April Insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," kata Jokowi.
Ihwal 6 tahun proyek tersebut mangkrak, Jokowi menegaskan, hal itu karena pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Namun, di tangah Heru Budi semua bisa selesai dengan singkat.
"Pembebasan. Tadi saya sampaikan. Dikerjakan oleh pak gubernur Heru, saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," tegas Jokowi.
Pembangunan Sodetan Ciliwung
Melalui akun @tatakujiyati, eks TGUPP itu menjabarkan timeline waktu pembangunan proyek sodetan kali Ciliwung. Ia menyebut, jika proyek itu sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2013. Namun, pembangunan sempat mangkrak karena terkendala pembebasan lahan pada tahun 2015. "Proyek Sodetan Kali Ciliwung BKT:2013 : dimulai2015: mangkrak terkendala pembebasan lahan2019 - 2020: DKI menarik diri dari pengadilan, pilih menerima tuntutan warga, urusan pebebasan lahan selesai2021: proyek dimulai lagi, diproyeksi selesai 2023," tulis Tatak dalam cuitannya.
Anies Cabut Gugatan Kasasi Ahok di 2019
Selanjutnya, kata Tatak, proyek sodetan kali Ciliwung ini sebenarnya adalah proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun, Pemprov DKI bertanggung jawab soal pembebasan lahan. Seperti diketahui, jika pada tahun 2015 proyek tersebut memang sempat terhenti karena terkendala pembebasan lahan yang digugat oleh warga. Pada saat itu, Ahok yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI memilih untuk melawan gugatan di pengadilan. Namun, pada 2019 ketika kepemimpinan Ibukota dipegang Anies Baswedan, ia memilih untuk menerima tuntutan warga agar proyek bisa dilanjutkan. "2015 proyek berhenti terkendala pembebasan lahan DKI digugat warga. Ahok pilih lawan warga di pengadilan, tp 2019 Anies pilih terima tuntutan warga, cabut kasasi, agar proyek bs lanjut," tulisnya.
Cuitan KemenPUPR Soal Pembangunan Sodetan Ciliwung
Terakhir, Tatak pun menunjukkan cuitan di akun resmi Kementerian PUPR yang menyebut jika pembangunan sodetan kali Ciliwung itu dilajutkan lagi pada tahun 2021. Dalam keterangan waktu yang tertera, cuitan tersebut tampak dibagikan pada 4 Agustus 2021.
@tatakujiyati ©2023 Merdeka.com
"Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan terowongan (sudetan) dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur pada TA 2021. Sebelumnya, pembangunan sudetan ini telah dilaksanakan sepanjang 550 m pada tahun 2013-2015," cuit akun @KemenPU.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya