Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Doa Iftitah Pendek dan Versi Panjang Sesuai Sunnah Syariat, Lengkap dengan Latinnya

Doa Iftitah Pendek dan Versi Panjang Sesuai Sunnah Syariat, Lengkap dengan Latinnya ilustrasi sholat. soundvision.com

Merdeka.com - Doa iftitah atau istiftah sebenarnya sama. Perbedaan keduanya terletak pada panjang atau pendeknya bacaan. Ada banyak versi bacaan doa iftitah pendek yang sesuai sunnah. Doa iftitah dilafazkan di rakaat pertama. Tepatnya setelah melakukan takbiratul ihram sebelum membaca surah Al Fatihah. Doa iftitah bermaksud sebagai pembuka.

Baca juga: Bacaan Takbiratul Ihram Dan Iftitah Bahasa Arab Latin Beserta Artinya

Doa iftitah mengandung arti puji-pujian kepada Allah SWT. Sejumlah bacaan doa iftitah bahkan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam versi pendek dan panjang. Hal ini juga disampaikan dalam dalil hadist shahih dari Abu Hurairah, ia berkata:

كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: ” أقول: … ” فذكره

"Biasanya Rasulullah SAW setelah bertakbir ketika sholat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa iftitah).” (Imam Bukhari dan imam Muslim)

Sementara di dalam kitab suci Alquran, penggalan ayat yang terdapat doa Iftitah adalah surah al-An'am ayat 79 dan 163. Di Indonesia sendiri, doa iftitah yang kerap dilafazkan ada dua versi. Ketika membaca doa iftitah ini dianjurkan untuk dibaca sirr (lirih) bukan jahr (keras). Hukum membaca doa iftitah adalah sunnah, baik saat sholat wajib maupun sholat sunnah.

Untuk lebih jelasnya, simak mengenai bacaan doa iftitah pendek dan versi panjang sesuai syariat Islam berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (11/3).

Doa Iftitah Pendek Sesuai Sunnah I

ilustrasi sholat jenazah

trtworld.com

Berikut ini salah satu doa iftitah pendek sesuai sunnah yang umum dibaca oleh banyak umat muslim di Indonesia. Bacaan doa ini juga relatif mudah untuk dihapalkan. Doa istiftah ini pun dibenarkan oleh Rasul SAW:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu Akbar, Kabirau Walhamdu Lillahi Katsira, Wa Subhanallahi Bukrotaw Washila.

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang” (HR. Muslim 2/99)

Doa iftitah satu ini menukil dari hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., ia berkata:

بينما نحن نصلي مع رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ إذ قال رجل من القوم: … فذكره. فقال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” عجبت لها! فتحت لها أبواب السماء “. قال ابن عمر: فما تركتهن منذ سمعت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقول ذلك

“Ketika kami sholat bersama Rasulullah SAW, ada seorang lelaki yang berdoa istiftah: (lalu disebutkan doa di atas). Rasulullah SAW lalu bersabda: ‘Aku heran, dibukakan baginya pintu-pintu langit‘. Ibnu Umar pun berkata:’Aku tidak pernah meninggalkan doa ini sejak beliau berkata demikian’”.

Doa Iftitah Pendek Sesuai Sunnah II

ilustrasi berdoa

©Shutterstock

Bacaan doa iftitah pendek sesuai sunnah selanjutnya juga sangat mudah untuk dihapalkan, sebagai berikut:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta’aalaa jadduka wa laa ilaaha ghoyruka.

“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau” (HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10, Ad Darimi 1/282, Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu sholatin Nabi 1/252)

Doa istiftah ini diriwayatkan dari sahabat lain secara marfu’, yakni berurutan dari ‘Aisyah, Anas bin Malik dan Jabir ra. Bahkan Imam Muslim membawakan riwayat berikut:

أن عمر بن الخطاب كان يجهر بهؤلاء الكلمات يقول : سبحانك اللهم وبحمدك . تبارك اسمك وتعالى جدك . ولا إله غيرك

“Umar bin Khattab pernah menjahrkan doa ini (ketika sholat) : (lalu menyebut doa di atas)” (HR. Muslim no.399)

Doa iftitah pendek sesuai ini banyak diamalkan oleh para sahabat Nabi. Bahkan disukai para ulama dan mengamalkan doa iftitah dalam sholat. Selain itu, doa iftitah pendek ini sangat tepat bagi imam yang sedang mengimami banyak orang dengan kondisi lemah, semisal anak-anak dan orang tua atau lansia.

Doa Iftitah Pendek Sesuai Sunnah III

ilustrasi berdoa

©Shutterstock

Bacaan doa iftitah berikutnya juga tergolong relatif mudah dihapalkan. Bahkan bisa dibaca jika Anda tengah mengimami jamaah yang begitu lemah dan tak kuat berdiri terlalu lama.

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian yang terbaik dan pujian yang penuh keberkahan di dalamnya” (HR. Muslim 2/99).

Doa iftitah satu ini menukil dari hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. Ketika ada seorang pria yang membaca doa istiftah tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

لقد رأيت اثني عشر ملكاً يبتدرونها ؛ أيهم يرفعها

“Aku melihat dua belas malaikat bersegera menuju kepadanya. Mereka saling berlomba untuk mengangkat doa itu (kepada Allah Ta’ala).”

Doa Iftitah Pendek

اللَّهُ أَكْبَرُ [ثلاثاً] ، ذُو الْمَلَكُوتِ، وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ

“Allah Maha Besar (3x) Yang memiliki kerajaan besar, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan” (HR. Ath Thayalisi 56, Al Baihaqi 2/121 – 122)

Doa Iftitah Panjang Sesuai Sunnah

Bacaan doa iftitah berikutnya seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah membacakan doa versi panjang ini. Doa iftitah panjang sesuai sunnah ini juga termasuk yang kerap diajarkan di Indonesia.

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Allahumma baa’id bainii wabaina khothooyaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khothooyaa kamaa yunaqqots-tsaubul abyadlu minad-danas. Allahummaghsil khothooyaaya bilmaa-i wats-tsalji walbarodi.

Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin. (HR. Bukhari, No. 182)

Doa Iftitah Panjang II

Doa iftitah panjang sesuai sunnah berikut ini termasuk paling shahih. Lantaran doa iftitah ini sering dilafazkan oleh Rasul saat sholat wajib di siang hari. Di mana kala itu biasanya manusia sudah berinteraksi dengan banyak orang dan mungkin berbuat salah. Doa iftitah ini mengandung permohonan agar Allah mengampuni dosa.

للَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Allaahumma baa‘id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi wal-maghrib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqatstsaubul-abyadhu minad-danas. Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barad.

Artinya: Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah segala kesalahanku dengan air, salju dan air embun sebersih-bersihnya. (HR. Bukhari, No. 182)

Doa Iftitah Panjang III

ilustrasi sholat dhuha

©2020 Merdeka.com

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Wajjahtu wajhiya lilladzi fatoros samawati wal ardh, hanifan wama ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, la syarikalahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin. Allahumma antal malik, la ilaha illa anta robbi wa ana ‘abduka, zholamtu nafzi wa’taroftu bidzanbi, faghfirli dzunubi jami’a. Inajhyaghfiruz dzunuba illa anta, wahdini liahsanil akhlaq la yahdi li ahsaniha illa anta, washrif ‘anni sayyi’aha la yashrifu ‘anni sayyi’aha illa anta, labbaika wa sa’daika, wal khoiru kulluhu biyadaika, was syarru laisa ilaika, ana bika wa ilaika, tabarokta wa ta’alaita, astaghfiruka wa atubu ilaika”.

“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Aka aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertobat kepadaMu” (HR. Muslim 2/185 – 186)

Doa Iftitah Kedelapan

ilustrasi sholat

©2020 Merdeka.com

Doa iftitah yang selanjutnya merupakan penggalan dari yang disebutkan di atas. Doa iftitah pendek sesuai sunnah yang berdasarkan hadist shahih, berikut bacaannya:

اللَّهِ أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ

“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji”. (HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam Sifatu sholatin Nabi 1/251)

Doa Iftitah Kesembilan

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ

“Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, tunjukilah aku amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menujukkanku kepadanya kecuali Engkau. Jauhkanlah aku dari amal dan akhlak yang buruk. Tidak ada yang dapat menjauhkanku darinya kecuali Engkau”. (HR. An Nasa-i 1/141, Ad Daruquthni 112)

Doa Iftitah Kesepuluh

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ

3x لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

3x اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا

“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah (3x), Allah Maha Besar (3x)” (HR.Abu Daud 1/124, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu sholatin Nabi 1/252)

Dalam sejumlah riwayat, disebutkan bahwa ada sekitar 12 bacaan doa iftitah sesuai sunnah yang disyariatkan Islam. Baik yang mengandung puji-pujian kepada Allah SWT, sekaligus memanjatkan permohonan ampun.

Hukum Bacaan Doa Iftitah

ilustrasi sholat

©2021 Merdeka.com/pexels-ali-arapoğlu

Setelah menyebut sejumlah doa iftitah sesuai sunnah dan syariat Islam dalam kitab Al Adzkar, Imam An Nawawi berkata: “Ketahuilah bahwa semua doa-doa ini hukumnya mustahabbah (sunnah) dalam sholat wajib maupun sholat sunnah” (Al Adzkar, 1/107).

Doa iftitah ini dibaca dalam sholat wajib dan sunnah selain sholat jenazah dan sholat ghain. Hal ini dijelaskan pula oleh Syekh Nawawi al Bantani dalam kitab Nihazatuz Zain, ia berkata:

وسنّ بعد تحرم وقبل تعوّذ افتتاح وذلك في غير صلاة الجنازة، أما فيها فلا يسنّ لبنائها على التخفيف

“Setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta’awudz disunnahkan membaca doa iftitah di selain sholat jenazah. Sedangkan di dalam sholat jenazah tidak disunnahkan membaca doa iftitah karena sholat jenazah dianjurkan untuk singkat dalam pelaksanaannya.” (Syekh Nawawi al Bantani, Nihayatuz Zain, halaman 62).

Adab Membaca Doa Iftitah

Selain itu, kita dibolehkan menggabungkan beberapa doa iftitah di atas. Tapi saat sedang sholat sendirian, bahkan ini disunnahkan.

Sementara bagi imam, boleh menggabungkan tapi jika diizinkan oleh makmum. Jika makmum tidak mengizinkan, maka jangan membaca doa iftitah yang terlalu panjang atau digabung. Lantas dianjurkan membaca yang singkat.

Hal ini termasuk adab membaca doa iftitah dan adab dalam sholat berjamaah. Imam An Nawawi mengisyaratkan hadits berikut:

إذا أم أحدكم الناس فليخفف . فإن فيهم الصغير والكبير والضعيف والمريض . فإذا صلى وحده فليصل كيف شاء

“Jika seseorang menjadi imam, hendaknya ia ringankan sholatnya. Karena di barisan makmum terdapat anak kecil, orang tua, orang lemah, orang sakit. Adapun jika sholat sendirian, barulah sholat sesuai keinginannya” (HR.Muslim 467)

Kemudian untuk makmum masbuk atau tertinggal jamaah. Ketika dalam keadaan mau rukuk, maka lebih baik utamakan langsung baca surah Al Fatihah dibanding baca doa iftitah atau istiftah.

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Doa Iftitah Pendek Arab Latin, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya

Doa Iftitah Pendek Arab Latin, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya

Bacaan doa iftitah merupakan doa pembukaan yang dibaca di awal setiap rakaat dalam salat.

Baca Selengkapnya
Doa Iftitah Lengkap Arab Latin dan Artinya, Ketahui Keutamaan Membacanya

Doa Iftitah Lengkap Arab Latin dan Artinya, Ketahui Keutamaan Membacanya

Nabi Muhammad SAW membaca doa iftitah ketika mengerjakan salat sebab keutamaannya.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Iftitah dan Artinya, Lengkap Beserta Keutamaannya

Bacaan Doa Iftitah dan Artinya, Lengkap Beserta Keutamaannya

Salah satu sunah saat mengerjakan salat yaitu dengan membaca doa iftitah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah Lengkap Arab Latin dan Artinya

Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah Lengkap Arab Latin dan Artinya

Doa Iftitah Muhammadiyah dibacakan setelah takbiratul ihram awal yang menandai dimulainya salat.

Baca Selengkapnya
Doa Iftitah Latin Pendek, Lengkap dengan Pedoman Mengamalkannya

Doa Iftitah Latin Pendek, Lengkap dengan Pedoman Mengamalkannya

Doa iftitah adalah doa sunah yang dianjurkan dalam shalat.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Iftitah Pendek Arab Latin, Berikut Keutamaannya

Bacaan Doa Iftitah Pendek Arab Latin, Berikut Keutamaannya

Doa iftitah ternyata beragam, ada yang panjang maupun pendek. Keragaman ini sudah biasa ada dalam fiqih salat.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Setelah Sholat Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, Umat Islam Harus Tahu

Bacaan Doa Setelah Sholat Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW, Umat Islam Harus Tahu

Berikut bacaan doa setelah sholat sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Setelah Sholat Tasbih dalam Bahasa Arab dan Latin Beserta Dalil dan Keutamaanya

Bacaan Doa Setelah Sholat Tasbih dalam Bahasa Arab dan Latin Beserta Dalil dan Keutamaanya

Simak bacaan doa setelah sholat tasbih berikut ini lengkap dengan dalil dan keutamaanya.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Nurbuat Arab Latin dan Artinya, Ketahui Pula Keutamaannya

Bacaan Doa Nurbuat Arab Latin dan Artinya, Ketahui Pula Keutamaannya

Doa nurbuat dilafalkan sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT.

Baca Selengkapnya