Bermodal Ikan Petek Rp500 Ribu, Pemuda ini Berhasil Untung Rp500 Juta
Merdeka.com - Terjun ke dunia bisnis, menjadi salah satu ajang mencari pundi-pundi rupiah yang diidamkan banyak orang. Selain itu, iming-iming menjadi bos di perusahaan sendiri dinilai sebagai hal yang mengagumkan.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak orang yang mulai banting setir menjadi pebisnis. Demi mencukupi kebutuhan di tengah lilitan ekonomi. Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang pemuda bernama Aang Permana.
Pernah hidup kekurangan, tak membuatnya menyerah untuk melangkah. Bermodalkan Rp500 ribu untuk membeli ikan petek dan alat masak, kini ia berhasil meraup keuntungan mencapai Rp500 juta. Penasaran? Berikut ulasannya.
Hidup Miskin Sejak Kecil
Instagram @kang_aang ©2020 Merdeka.com
Dilansir laman Instagram akun @sekolahpebisnis, mengunggah kisah inspiratif dari seorang pemuda kelahiran 1990. Dialah Aang Permana yang kini menggeluti karier baru sebagai pengusaha ikan petek.
Semasa kecil ia mengaku hidup di dalam keluarga yang serba kekurangan. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Aang sudah terbiasa mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke kantor kepala desa setiap tahunnya.
Supaya dirinya bisa melanjutkan sekolah. Terutama untuk bisa masuk ke jenjang pendidikan SMP kala itu.
Banting Setir Jadi Pengusaha
Sebelumnya, Aang pernah menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan minyak. Seorang sarjana Manajemen Sumber Daya Perikanan ini akhirnya memilih banting setir ke bisnis olahan ikan petek (glass fish).
Awalnya ingin bisa mengabdi untuk masyarakat. Merintis usaha karena ingin bekerja untuk dirinya sendiri, serta memberikan manfaat langsung kepada orang di lingkungannya.
Modal Rp500 Ribu
Instagram @sekolahpebisnis @kang_aang ©2020 Merdeka.com
Aang memulai bisnis ikan petek pada 2014, cukup bermodal sebesar Rp500 ribu. Kemudian ia gunakan untuk membeli ikan petek dan peralatan masak sederhana.
Meski belum memiliki rancangan bisnis, tapi ia bertekad untuk melakukan berbagai eksperimen. Baik mengenai cara beternak ikan, hingga cara mengolah yang tepat.
Pria berusia 30 tahun ini melirik ikan petek, karena potensinya yang cukup besar dan belum dioptimalkan.
Awalnya Kerap Ditolak
Akhirnya Aang berhasil menciptakan 'Crispy Ikan Sipetek'. Respons yang cukup bagus dari keluarga dan masyarakat. Sampai ia memberanikan diri untuk mempromosikan ke toko oleh-oleh.
Instagram @sekolahpebisnis @kang_aang ©2020 Merdeka.com
Sayangnya saat menawarkan produknya ke toko oleh-oleh di Cianjur, tak sedikit yang menolak. Lantaran belum terkenal di pasaran. Tapi hal itu tak membuatnya menyerah. Aang mencoba menjajakan dengan cara lain.
"Awalnya memang sulit. Kita mulai dengan titip di warung-warung, nggak laku. Jual di toko oleh-oleh, nggak banyak yang mau. Kita terus belajar memperbaiki kekurangan. Terus kita jualan lewat media sosial dan kemitraan online. Alhamdulillah responnya sangat baik," ujarnya seperti dikutip dari laman Instagram akun @kang_aang.
Untung Rp500 Juta Per Bulan
Instagram @sekolahpebisnis @kang_aang ©2020 Merdeka.com
Ikan petek hasil eksperimennya kini dibanderol dengan harga Rp15 ribu per bungkus. Aang memutuskan untuk mengubah sistem penjualannya dengan menggunakan sistem agen.
Sampai ia mulai kebanjiran orderan, bisa sekitar 1.000-1.500 bungkus per hari. Jerih payahnya selama ini mulai berbuah manis.
Kini, Aang bisa mengantongi omzet sebesar Rp400 hingga 500 juta per bulan. Serta tercatat sudah memiliki 400 agen Crispy Ikan Sipetek yang memproduksi setiap harinya.
Keberhasilan alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) tersebut, membuatnya kerap diundang ke berbagai acara motivasi bisnis para pemuda. Serta menjadi bintang tamu di beberapa acara reality show.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaPemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Baca Selengkapnya