Barisan Prajurit Kopaska TNI Menangis di Hutan, Alasannya Bikin Haru
Merdeka.com - Momen lebaran 1 Syawal merupakan hari istimewa yang begitu dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Terutama di Indonesia, di mana tradisi untuk berkumpul bersama keluarga sangat dijunjung tinggi. Bercengkeraman, melepas rindu dan saling meminta maaf akan menjadi kenangan yang indah.
Namun bagaimana jika momen tersebut beralih dengan menikmati lebaran di dalam hutan? Seperti yang dialami para prajurit pasukan khusus TNI Angkatan Laut yang tengah menjalani pendidikan Kopaska (Komando Pasukan Katak).
Bahkan sejumlah anggota TNI AL tersebut tampak berurai air mata di tengah barisan. Momen mengharukan, seakan mereka memendam rindu yang mendalam terhadap sanak keluarga.
Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @galeri.prajurit.tni, Minggu (8/5).
Prajurit Kopaska Lebaran di Hutan
Instagram @galeri.prajurit.tni ©2022 Merdeka.com
Setiap matra di TNI memiliki satuan elite-nya masing-masing. Dalam tubuh TNI Angkatan Laut sendiri ada Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal sebagai pasukan Kopaska.
Pendidikan pasukan khusus TNI AL ini biasanya berlangsung selama empat bulan, yang diikuti oleh anggota TNI aktif tertentu. Para tentara ini kembali menjadi siswa, baik berpangkat Perwira, Bintara dan Tamtama semua akan digembleng.
Selama proses pendidikan berlangsung di alam liar, mereka tentu tak dapat pulang. Bahkan di saat hari raya lebaran sekali pun.
"Suasana lebaran di Pendidikan. Tahun ini belum bisa kumpul keluarga, tahun depan akan jadi kebanggaan keluarga," tulis dalam keterangan video.
Menangis di Barisan
Instagram @galeri.prajurit.tni ©2022 Merdeka.com
Pasukan yang memiliki julukan 'Pasukan dari Neraka' ini tetap memiliki hati yang lembut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, memperlihatkan barisan prajurit berseragam loreng tengah bertakbir bersama.
Menurut informasi yang dihimpun, para prajurit ini menjalani pendidikan Kopaska di wilayah Hutan Selogiri, Banyuwangi, Jawa Timur.
Seraya membendung rindu yang teramat dalam terhadap keluarga, sejumlah anggota TNI AL tampak berurai air mata. Mereka bertakbir bersama para senior dan rekan sesama prajurit di dalam hutan.
Fase Pendidikan Kopaska
Sebagai pasukan elite, seorang prajurit Kopaska wajib memiliki keahlian khusus. Mulai dari menyelam hingga bertempur di dalam air. Mereka biasanya mengemban tugas operasi rahasia seperti, Operasi Amfibi, Operasi Khusus dan dukungan-dukungan lain guna memperlancar berbagai misi TNI AL.
Kopaska ©militaryphotos.net
Pendidikan sebagai seorang Kopaska akan diawali dengan indoktrinasi dan penggemblengan fisik, sampai mencapai keahlian khusus. Berikut ini fase latihan prajurit Kopaska:
1. Fase pertama selama 1,5 bulan
Dalam fase pertama akan ditutup dengan tradisi 'Minggu Neraka' atau Hell Week. Para siswa baik perwira, bintara dan tamtama akan digojlok sedemikian rupa. Tenaga dan pikiran akan terkuras selama 1,5 bulan pertama masa pendidikan.
"Sesuai namanya, seperti neraka! Cukup sekali seumur hidup," singkat seorang mantan anggota Paska saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Tak pandang bulu, para siswa harus siap dikejutkan dengan kegiatan tak terduga. Semisal renang laut di gelapnya malam, senam perahu karet dan dayung.
Saking beratnya, jatah tidur para prajurit hanya 10 menit yang kemudian dipaksa push up, halang rintang, pull up hingga dihujami bogem mentah dari instruktur dan pelatih. Fungsinya, tentu saja untuk membentuk mental baja.
Selain itu, mereka akan menerima ujian lisan materi yang telah diberikan. Fungsinya, melatik otak prajurit agar mampu berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak, dalam tekanan fisik dan mental namun, tetap sadar, tidak gegabah mengambil keputusan.
2. Fase Kedua 2,5 bulan plus 1 bulan
Dalam fase kedua pendidikan, selama 2,5 bulan ditambah satu bulan, para siswa akan mendapatkan pembinaan di kelas ditambah satu bulan praktik. Teori yang diajarkan adalah pengintaian pantai, demosili dan sabotase. Biasanya, pada fase ini latihan akan dilakukan di sekitar pantai wilayah Gresik atau di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo.
Meski pembinaan kelas, calon prajurit Kopaska tetap mendapatkan pendidikan komando. Seperti, perang jarak dekat, membaca peta, bertahan di dalam hutan, intelijen tempur serta beladiri tangan kosong. Terpenting, calon prajurit Kopaska dalam fase ini tetap diwajibkan lari dan berenang baik di kolam atau laut.
Setelah merampungkan pendidikan yang menguras mental dan fisik ini, selanjutnya calon prajurit Kopaska akan dikirim ke sekolah Para untuk mempelajari dasar terjun payung militer. Pendidikan bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir, Gunung Sari, Surabaya. Atau bisa juga di Sekolah Para Pusdikpassus Batujajar Bandung atau Sekolah Para TNI AU di Wing III/Paskhas Lanud Sulaiman, Margahayu Bandung.
Materi latihan dasar terjun payung militer ini meliputi:
Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki) Latihan loncat dari menara 250 kaki. Satu pekan praktik dengan melaksanakan 3 kali terjun tanpa perlengkapan, 1 kali terjun siang dengan perlengkapan tempur dan 1 kali terjun malam lengkap dengan perangkat tempur. Pasukan Katak juga mendapat keahlian terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan heli yang dinamai water jump.Tahap berikutnya yakni calon prajurit Kopaska akan menjalani cara sabotase, kontra sabotase dan intelijen tempur.
Tahap terakhir dalam pendidikan yang menjadikan calon prajurit lengkap mempunyai keahlian khusus hingga terkenal di mancanegara yakni, penghancuran bawah air atau Underwater Demolition Team (UDT).
Teknik yang diajarkan meliputi, menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelamatan laut dalam, menyelam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo berjiwa, hingga penyerbuan dalam laut.
Momen Berlebaran Prajurit di Dalam Hutan
Tak ayal video momen siswa pendidikan Kopaska di tengah hutan menuai haru banyak warganet. Meski begitu, di masa penggemblengan, mereka tetap menjunjung tinggi agama serta tradisi berlebaran. Meski sederhana, bahkan berbeda dari orang kebiasaan pada umumnya.
Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar
Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaTNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaTangisan Ibu Eks Casis yang Dibunuh Prajurit TNI AL Pecah di Pelukan Komandan TNI AL, Air Mata Sang Kolonel Ikut Menetes
Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaKehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaPemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget
Momen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.
Baca SelengkapnyaKomandan Terjun Langsung, Begini Patroli Pasukan TNI AU Amankan Aset Tanah Negara
Berikut potret Komandan terjun langsung saat patroli pasukan TNI AU amankan aset tanah negara.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca Selengkapnya