Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies Sebut 2 Pekan ke Depan Ada 6000 Kasus Corona Jika Tak Ditangani Serius

Anies Sebut 2 Pekan ke Depan Ada 6000 Kasus Corona Jika Tak Ditangani Serius Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Najwa Shihab dan Ahmad Yurianto. ©2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab

Merdeka.com - Virus corona kini tengah meneror beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Beberapa langkah telah pemerintah siapkan untuk menangani kasus corona di Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun telah menyiapkan cara untuk mengatasi kondisi tersebut. Berikut ulasan lengkapnya.

Pemantauan Corona di Jawa Barat

anies baswedan ridwan kamil najwa shihab dan ahmad yurianto

2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab

Dilansir dari channel Youtube 'Najwa Shihab', Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beserta beberapa pejabat penting terlihat hadir di acara Mata Najwa. Najwa pun bertanya tentang upaya pemerintah Jawa Barat dalam mengatasi kasus corona yang sedang terjadi di beberapa negara.

"Kami ini sebenarnya mempunyai kemampuan untuk melakukan tes, tapi kan sesuai protokolnya domain di pemerintah pusat. Per hari ini di Jawa Barat yang dalam pemantauan ada 616. Pemantauan itu artinya perilakunya patut di indikasi tapi tidak ada gejala. Yang pengawasan ada 55, itu yang bergejala dan sekarang sedang dalam pengawasan. Yang positif 3, walaupun di Jakarta tapi KTP nya ada di Depok," kata Ridwan.

Ridwan dan Anies Minta Pemerintah Beri Izin Pemda untuk Lakukan Tes Corona

anies baswedan ridwan kamil najwa shihab dan ahmad yurianto

2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab

Ridwan pun meminta pemerintah pusat untuk mengizinkan daerah-daerah yang memiliki kapasitas untuk melakukan tes. "Nah kami melakukan permohonan persis seperti pak Anies, izinkan kami di daerah yang memiliki kapasitas ini untuk melakukan tes. Nanti kalau hasilnya positif, kami tidak akan mengumumkan. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam artian informasinya sesuai dengan apa yang dilakukan protokol," kata Ridwan."Bayangkan nya begini, mohon maaf ya, kita doakan tidak terjadi. Kalau ternyata menyebar di seluruh pulau di Indonesia, kalau semuanya harus terpusat di Jakarta untuk ngetes. Perjalanan menuju ke Jakarta butuh waktu, antrian nya dan sebagainya. Sehingga sekarang menurut saya konsepnya untuk ngetes ini harus desentralisasi," imbuhnya.

Anies Ingin Tiru Langkah Singapura, Vietnam dan Selandia Baru

anies baswedan ridwan kamil najwa shihab dan ahmad yurianto

2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab

Anies pun mendukung penjelasan Ridwan Kamil tersebut. Ia memberikan contoh beberapa negara yang terdampak virus Corona. Anies ingin meniru langkas Singapura, Vietnam dan Selandia Baru dalam menangani Corona di negaranya."Kita bisa dua pilihan, pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika, Korea Selatan, Italy. Apa yang mereka lakukan? Di awal relaks, lakukan terbatas pengetesan. Lalu jumlahnya bertahap meningkat. Di Italy pada 20 Februari cuma 4 kasus. Dalam 18 hari, menjadi 9172. Kemudian sesudah itu lompat, pemerintahnya bertindak untuk melakukan penutupan pembatasan semuanya. Itu satu model," kata Anies."Model kedua, ada Singapura, Vietnam, Selandia Baru. apa yang mereka kerjakan? Mereka melakukan yang dikerjakan negara-negara itu, tapi di fase awal," kata Anies."Kami tadi kumpulkan semua dan kami katakan, kami akan melakukan yang dikerjakan itu di fase awal. Supaya tidak terjadi peningkatan jumlah kasus," lanjutnya.

Anies Sebut 2 Minggu ke Depan Ada 6000 Kasus Corona Jika Tak Ditangani Serius

anies baswedan ridwan kamil najwa shihab dan ahmad yurianto

2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab

Anies pun melanjutkan penjelasannya. Ia mengatakan jika dalam 2 pekan kondisi tersebut tidak ditangani dengan serius, maka dapat berpotensi ada 6000 kasus. "Ya kita menggunakan case terburuk untuk menyiapkan jajaran. Bukan berharap ini kejadian. Kita tidak menginginkan ini terjadi. Tapi kalau relaks seperti di Italy bayangkan 18 hari dari 4 jadi 9000," kata Anies.Kalau di Jakarta kita simulasi ini dengan kondisi seperti sekarang kalau 2 minggu ke depan kita tidak melakukan langkah-langkah yang serius, punya potensi bisa 6000 kasus. 840 parah, 300 kritis. Ini simulasi dengan menggunakan skenario terburuk. Jika kita tidak mengerjakan seperti yang dikerjakan Singapura, Selandia Baru, Vietnam," lanjutnya.

Jawaban Juru Bicara Penanganan Wabah Covid-19 (Corona)

anies baswedan ridwan kamil najwa shihab dan ahmad yurianto

2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab

Ahmad Yurianto, Juru Bicara Penanganan Wabah Covid-19 (Corona) pun menanggapi penjelasan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan."Kalau pemerintahan tidak ada masalah, tetapi harus ada persyaratan mutlak bahwa harus security level 2 untuk pemeriksaan virus. Oleh karena itu, jika persyaratannya dipenuhi tidak ada masalah. Karena ini pemeriksaan virus tidak sama dengan memeriksa laboratorium darah," kata Ahmad. "Oleh karena itu kita memiliki jejaring dalam kaitan dengan pemeriksaan virus. Kapasitas pusat tau kok daerah yang memiliki kapasitas atau institusi yang memiliki kapasitas itu. Kita akan siapkan di minggu ini, ada 10 balai besar teknologi kesehatan lingkungan yang telah tersebar di 10 kota di Indonesia. Sudah masuk dalam persiapan dan kita sudah mendatangkan 1000 kit untuk tes pcr. Tetapi tidak untuk genome sequeincing. Pcr adalah screening awal untuk memeriksa. Kalau positif, maka akan diperiksa dengan genome sequeincing," imbuhnya.

(mdk/add)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Terpisah Jarak Korea Indonesia, Prosesi Lamaran Pasangan Ini Viral Curi Perhatian

Terpisah Jarak Korea Indonesia, Prosesi Lamaran Pasangan Ini Viral Curi Perhatian

Selalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.

Baca Selengkapnya
Viral Lansia Jatuh di Pinggir Jalanan Jogja hingga Ditabrak Motor, Sikap Pengendara Lain Jadi Sorotan

Viral Lansia Jatuh di Pinggir Jalanan Jogja hingga Ditabrak Motor, Sikap Pengendara Lain Jadi Sorotan

Meski pagi itu jalanan tampak cukup ramai, tapi tak satu pun orang datang atau berhenti sebentar untuk menolong lansia malang itu.

Baca Selengkapnya