Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Bahan Pengawet Makanan Alami dan Buatan, Waspadai Dampak Bagi Kesehatan

10 Bahan Pengawet Makanan Alami dan Buatan, Waspadai Dampak Bagi Kesehatan Ilustrasi garam. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Bahan pengawet makanan alami dan buatan kerap menjadi pilihan untuk menjaga makanan tahan lama. Selain mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusukan, tentunya menjaga kualitas makanan itu sendiri.

Patut diketahui, bahwa semua bahan pengawet baik alami maupun buatan tak semuanya aman digunakan. Mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet, bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran pencernaan, pernapasan, diare, bahkan rusaknya jantung dan ginjal.

Bahan pengawet makanan alami terbilang lebih aman, guna menghindari risiko pada tubuh. Berikut beberapa bahan pengawet makanan alami dan buatan yang patut diwaspadai dampaknya bagi kesehatan.

Bahan Pengawet Makanan Alami

Bawang Putih

ilustrasi bawang putih

©Pixabay

Bahan pengawet alami pertama bisa memanfaatkan dari bawang putih. Diketahui bawang putih bersifat antibakteri dan mengandung antioksidan yang sangat baik dalam menjaga makanan, supaya tetap berkualitas dan tidak rusak.

Bawang putih bertugas menurunkan pH pada makananan dan mencegah membusuknya makanan akibat bakteri maupun kuman.

Garam

laut

© www.healthcareaboveall.com

Bahan pengawet makanan alami selanjutnya yang kerap dimanfaatkan ialah garam. Sejak zaman dulu, garam menjadi bahan pengawet makanan. Selain mengawetkan makanan, garam juga memberi rasa sedap.

Pasalnya, kandungan klorida dalam garam dipercaya bisa membunuh tumbuhnya mikroorganisme, menyerap air pada makanan dan mencegah makanan cepat busuk atau basi.Konsumsi makanan dengan bahan pengawet garam, tetap sesuai porsi. Jika berlebihan masuk di tubuh, tak baik bagi kesehatan jantung, gangguan fungsi ginjal, dan sebagainya.

Cuka

putih

©Snug Hug

Bahan pengawet makanan alami berikutnya menggunakan cuka.Dilansir dari Liputan6, cuka merupakan produk hasil fermentasi dari bahan acetobacter. Terdapat berbagai macam jenis cuka yang diperoleh dari bahan fermentasi berbeda.

Ada cuka yang biasa digunakan untuk memasak biasa disebut dengan cuka masak. Cuka jenis ini adalah cuka kimiawi dengan rasa asam yang kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat.

Produk yang biasanya menggunakan cuka untuk makanan adalah acar, kimchi, jeli, dan minuman. Penggunaan cuka sebagai bahan pengawet makanan alami bisa meningkatkan daya simpan, mempertahankan warna, serta mencegah pencokelatan pada buah dan sayuran.

Gula

ilustrasi gula

©Pixabay

Bahan pengawet makanan yang kerap dijumpai sejak zaman dulu ialah gula. Rasa manis gula membuat makanan terasa lebih lezat dan menjaga kualitas makanan. Gula sendiri bermanfaat mengikat zat air pada makanan, sehingga mencegahnya busuk atau basi.

Kluwak

buah kluwak

©jakarta.panduanwisata.com

Kluwak kerap kali dijadikan sebagai bumbu dan pemberi warna. Ternyata di balik itu bisa juga digunakan sebagai pengawet makanan alami.

Kluwak biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan segar. Langkah mudah memanfaatkannya, Anda bisa mencincang halus kluwak. Lalu dikeringkan dan masukkan ke dalam perut ikan yang sudah dibersihkan.

Menggunakan kluwak sebagai bahan pengawet, membuat ikan bisa bertahan hingga enam hari. Pengawetan dengan kluwak sering dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan.

Kayu Manis

003 magang

©2018 Liputan6.com

Bahan pengawet makanan alami selanjutnya adalah kayu manis. Kayu manis memiliki sifat bakterial sehingga mampu menghambat tumbuhnya khamir atau kapang pada makanan. Bahan pengawet makanan alami ini sangat baik menjaga dari pembusukan atau basi.

Daun Gambir

Salah satu bahan pengawet yang masih jarang digunakan masyarakat ialah daun gambir. Daun ini bisa dijadikan sebagai alternatif bahan pengawet makanan alami yang aman.

Pasalnya, daun gambir memiliki kandungan zat katekin yang bermanfaat dalam menjaga makanan dari pengaruh mikroorganisme penyebab basi.

Biasanya digunakan pada pembuatan telur asin. Cara menggunakan daun gambir adalah dengan merendam telur asin di air sisa penirisan.

Bahan Pengawet Makanan Buatan atau Kimia

Boraks

Borkas menjadi bahan pengawet makanan buatan atau kimia yang kerap digunakan oleh beberapa pedagang nakal. Sifatnya yang antiseptic membuat borkas mampu membunuh kuman di dalam makanan.

Meski kerap digunakan sebagai bahan pengawet makanan, sebenarnya borak tidak aman. Pasalnya, bisa memberikan efek berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Asam Benzoat

Bahan pengawet makanan buatan selanjutnya ada asam benzoat. Jenis pengawet ini biasanya digunakan untuk mengawetkan buah-buahan, kecap botol, margarin, saus tomat, dan minuman ringan.

Hampir sama dengan boraks, asam benzoat memiliki kandungan antibakteri. Sehingga makanan yang diberikan bahan pengawet ini akan terlindung dari perkembangan bakteri.

Sulfur Dioksida

Bahan pengaruh buatan berikutnya ialah sulfur dioksida yang acap kali digunakan untuk mengawetkan sari buah, buah kering ataupun sirup.

Bahan pengawet kimia ini terbilang aman untuk dikonsumsi, dengan syarat penggunaannya masih dalam batas cukup atau diberikan sesuai takaran.

Itulah beberapa bahan pengawet makanan alami dan buatan yang kerap dijumpai. Sebagian ada yang menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuh dan menambah citarasa lezat. Sebagian lain, tak ada efek rasa sama sekali.

Semi menjaga kesehatan diri, pastikan untuk memperhatikan takaran asupan. Supaya tidak melebihi kemampuan tubuh.

(mdk/kur)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
18 Pewarna Alami Makanan, Tak Hanya Aman Dikonsumsi Tapi juga Bikin Badan Sehat
18 Pewarna Alami Makanan, Tak Hanya Aman Dikonsumsi Tapi juga Bikin Badan Sehat

Penting untuk mulai beralih menggunakan pewarna alami yang tidak hanya aman tetapi juga menyehatkan bagi tubuh.

Baca Selengkapnya
Pertahankan Kesegaran Makanan Tanpa Bahan Kimia, 7 Bahan Dapur Ini Sebagai Pengawet Alami
Pertahankan Kesegaran Makanan Tanpa Bahan Kimia, 7 Bahan Dapur Ini Sebagai Pengawet Alami

Untuk membuat makanan tetap tahan lama, kita tidak selalu harus bergantung pada bahan kimia. Sejumlah bahan alami di dapur dapat menjadi pengawet yang efektif.

Baca Selengkapnya
8 Zat Pengawet Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi
8 Zat Pengawet Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi

Merdeka.com merangkum 8 zat pengawet makanan yang boleh dikonsumsi dengan aman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa
Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa

Pada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Baca Selengkapnya
Kombinasi Berbahaya! Berbagai Makanan Ini Ternyata Nggak Boleh Disantap Bersamaan
Kombinasi Berbahaya! Berbagai Makanan Ini Ternyata Nggak Boleh Disantap Bersamaan

Berbagai makanan ini ternyata nggak boleh disantap secara bersamaan! Bisa mengakibatkan masalah kesehatan, lho.

Baca Selengkapnya
5 Jenis Makanan yang Boleh Disantap di Atas Jam 7 Malam
5 Jenis Makanan yang Boleh Disantap di Atas Jam 7 Malam

Makanan yang mudah dicerna di pagi hari belum tentu mudah dicerna di malam hari. Yuk, simak makanan yang boleh disantap saat malam!

Baca Selengkapnya
8 Buah Bernutrisi yang Aman Dikonsumsi saat Diare, Murah dan Lezat
8 Buah Bernutrisi yang Aman Dikonsumsi saat Diare, Murah dan Lezat

Buah-buahan memiliki manfaat yang tepat untuk dikonsumsi pada saat sedang mengalami diare.

Baca Selengkapnya
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.

Baca Selengkapnya
Manfaat Jewawut bagi Kesehatan, Bahan Pengganti Nasi yang Baik untuk Pencernaan
Manfaat Jewawut bagi Kesehatan, Bahan Pengganti Nasi yang Baik untuk Pencernaan

Jewawut adalah sejenis tanaman pangan yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan atau Poaceae. Tanaman ini memiliki biji kecil berbentuk bulat.

Baca Selengkapnya