Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orangutan, Sang 'Manusia Hutan' Endemik Indonesia

Orangutan, Sang 'Manusia Hutan' Endemik Indonesia Orang Utan. ©2021 Merdeka.com/Pranata

Merdeka.com - Tubuh gemuk diselimuti rambut merah kecokelatan. Lehernya besar dan terdapat kantung tenggorokan yang besar. Lengannya kuat dan panjang membuat Orangutan bisa bergerak cepat dari pohon ke pohon. Menggelantung, berayun pada cabang-cabang pohon.

Saat ini orangutan hanya dapat ditemui di Indonesia, yakni di dua wilayah yaitu Pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Indonesia, kera besar ini memiliki tiga spesies. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orang utan Tapanuli ( ) yang baru ditemukan pada November 2017 lalu.

Sepintas ketiga spesies Orangutan terlihat sama, namun jika diamati lebih dalam mereka punya perbedaan. Dari warna bulu, bulu Orang utan Kalimantan berwarna cokelat gelap, bulu Orangutan Tapanuli berwarna kayu manis. Sedangkan bulu Orangutan Sumatera berwarna coklat kemerahan.

orang utan©2021 Merdeka.com/Pranata

Dari segi fisik, seperti tangan kaki, tubuh sampai ke gigi orang utan memang terlihat mirip dengan manusia. Satwa ini menjadi hewan yang paling dekat kekerabatannya dengan manusia. Bahkan lebih dekat kekerabatannya dengan manusia daripada simpanse.

Sebuah penelitian dari Washington University School of Medicine membuktikan Orangutan memiliki DNA yang mirip dengan manusia. Bahkan tingkat kemiripannya mencapai 97 persen.

Enggak heran, kalau orang utan mendapat julukan manusia hutan karena tubuhnya yang mirip dengan manusia. Kecerdasan yang dimiliki satwa unik ini juga bisa dibilang mirip dengan manusia.

orang utan©2021 Merdeka.com/Pranata

Kera besar ini menghabiskan waktunya lebih banyak di pohon. Ya, Orangutan adalah hewan arboreal. Artinya ia hidup atau beraktivitas di atas pohon. Dari bermain, makan, tidur di pohon. Satwa ini sampai membuat sarang di atas pohon, sebagai tempat berlindung dan untuk tidur.

Hal ini berbeda dengan kera besar lainnya, seperti gorila dan simpanse yang lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah. Orangutan termasuk hewan omnivora, namun sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. Bahkan 60% makanan mereka adalah jenis buah-buahan. Setidaknya ada 300 jenis buah yang mereka konsumsi.

orang utan©2021 Merdeka.com/Pranata

Untuk ukurannya, Orangutan jantan lebih besar dari pada Orangutan betina. Tingginya 1,67 meter dan beratnya 68 kg. Sedangkan betina memiliki tinggi kurang dari 1,2 meter dan berat 36,3 kg. Hal ini karena Orangutan jantan juga memiliki flap pipi besar yang disebut flensa, dan kantong tenggorokan besar. Namun, flap pipi jantan ini lah yang menarik Orangutan betina.

Kantung tenggorokan besar Orangutan membuat satwa ini bisa membuat panggilan jarak jauh. Suaranya pun bahkan dapat didengar dalam 1 km. Lolongan Orangutan jantan ini digunakan untuk mengawasi kekuasaan wilayahnya.

Selain itu, berguna untuk memanggil sang betani agar tak diganggu oleh Orangutan jantan lainnya. Manis banget ya! Berkat suara lolongannya, Orangutan dikenal sebagai salah satu hewan yang paling berisik.

orang utan©2021 Merdeka.com/Pranata

Keberadaan orangutan terancam punah. Diperkirakan populasi Orangutan Borneo sekitar 50 ribu ekor, Orangutan Sumatera14 ribu ekor. Sedangkan Orangutan Tapanuli kurang dari 800 ekor saja.

Maraknya perdagangan ilegal dan penebangan hutan secara liar membuat populasi Orang utan semakin sedikit. Alhasil, setiap tanggal 19 Agustus selalu diperingati sebagai hari orangutan internasional. Perayaan itu dihelat untuk melestarikan spesies primata ini.

(mdk/Tys)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.

Baca Selengkapnya
Meneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?

Meneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?

Penelitian terbaru di jurnal Innovation ungkap evolusi pergerakan manusia. Tim ilmuwan gunakan fosil kera prasejarah, Lufengpithecus 6 juta tahun. Simak disini

Baca Selengkapnya
Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan

Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan

Sekitar 300.000 tahun lalu, di awal kemunculan Homo sapiens, Bumi hanya dihuni antara 100 dan 10.000 manusia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.

Baca Selengkapnya
Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata

Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern

Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern

Asal-usul spesies kita, Homo sapiens, telah menjadi teka-teki bagi para ahli paleoantropologi selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya
Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan

Berukuran Seperti Tikus, Hewan Ini Sempat Dianggap Jenis Primata Tapi Ternyata Bukan

Selama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.

Baca Selengkapnya
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya