Xiaomi sebut Belum Ada Dampak Signifikan Akibat Covid-19
Merdeka.com - Xiaomi mengatakan belum ada masalah berarti yang diakibatkan kondisi pasar lesu di tengah penyebaran Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.
Menurut Alvin, proses produksi Xiaomi juga masih stabil, begitu juga pasokannya tidak terkendala. Hanya dia tidak menampik mungkin akan ada sedikit penundaan dalam hal alokasi produk.
Di samping itu, model bisnis yang diadopsi Xiaomi juga membuat perusahaan tidak perlu banyak berubah. Sebab, perusahaan memang sudah menjalankan model bisnis dengan aktivitas yang efisien.
"Dengan model bisnis yang mengambil sedikit margin, kami memang sudah melakukan aktivitas lebih efektif dan efisien," tutur Alvin menjelaskan.
Berbekal model bisnis itu pula, Alvin mengatakan produk Xiaomi lebih menarik di tengah kondisi pasar akibat Covid-19 saat ini.
"Kami menawarkan produk yang value for money, jadi selama penurunan ekonomi seperti ini, produk kami lebih elastis (resilient) dan orang di saat ini memang biasanya memilih produk yang demikian," kata Alvin lebih lanjut.
Oleh sebab itu, dia menuturkan permintaan produk Xiaomi untuk saat ini masih tinggi. Terlebih, pihaknya memang tidak memiliki biaya terlalu banyak untuk promotor maupun toko.
"Dengan kondisi itu, bisnis Xiaomi di situasi ini masih stabil dan lancar," kata Alvin.
Kendati demikian, Xiaomi masih menggelar sejumlah promo untuk tetap menarik konsumen.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Xiaomi dikabarkan sudah mendaftar izin penjualan mobil listrik pertamanya yang diberi nama SU7.
Baca SelengkapnyaXiaomi akan meluncurkan mobil listrik SU7 di tahun depan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Xiaomi SU7 adalah model yang sangat dinantikan dan memulai debutnya di Beijing hari ini.
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya