Waspada, Sektor Energi di Indonesia Masih Dihantui Serangan Siber
Merdeka.com - CyberRes, Lini Bisnis Micro Focus, dalam laporan tahunannya menyebutkan bahwa Indonesia mesti berhati-hati terhadap serangan siber yang menargetkan industri energi. Setidaknya sampai dengan 12 bulan mendatang.
Laporan tahun ini memperkirakan sektor energi sebagai salah satu industri paling rentan di Indonesia. Hal ini karena Indonesia menjadi target utama serangan di sektor energi pada tahun 2021.
"Indonesia juga menjadi sasaran mayoritas kelompok pelaku pengancam besar, termasuk Lazarus APT, APT 10, Conti, dan Winnti Group," ujar Jeffrey Neo, Managing Director, Asia Tenggara & Korea, Micro Focus dalam keterangannya, Senin (19/9).
Dilanjutkannya, Indonesia juga tak sendiri. Serangan di sektor energi pada tahun 2021 sebagian besar menargetkan Amerika Serikat, Rusia, Qatar, Indonesia, Saudi Arab, Korea Selatan, Pakistan, Australia, Belanda, Iran, dan India.
"Sub-sektor yang paling terkena dampak adalah minyak dan gas, nuklir, pipa, dan gas alam. Sebagian besar serangan dilakukan oleh Energetic Bear, APT28, Kelompok pelaku ancaman APT10, Lazarus, APT34, Maze, Fin7, FIN8, dan MuddyWater," ungkap dia.
Meski begitu, menurut dia, kawasan Asia Tenggara masih memiliki peluang besar untuk membalikkan situasi, karena telah dilengkapi dengan pemahaman yang mumpuni mengenai lanskap terkini, penerapan taktik, hingga ancaman yang dapat muncul.
"Negara-negara di Asia Tenggara masih belum pulih dari dampak serangan siber tahun lalu, yang menyebabkan efek jangka panjang pada semua organisasi dan individu. Sementara tren ini masih berlanjut hingga 2022," jelas dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaSerangan Siber Makin Massif, Pemerintah dan Korporasi Harus Lebih Serius Antisipasi
Masih maraknya kasus peretasan yang terjadi sepanjang 2023 hingga awal 2024.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru LSI Denny JA, Ini Daftar Daerah yang Dikuasai Prabowo-Gibran di Atas 50%
Elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di seluruh wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan
Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaTarget Bauran Energi 25 Persen di 2025 Terancam, Covid-19 Jadi Kendala Besar
Pembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya