Merdeka.com - Enam ekor kera yang diberi vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford, dinyatakan bebas virus corona selama 28 hari meski dipapar secara berkelanjutan oleh virus tersebut.

Dilaporkan oleh Business Insider, hasil ini adalah tanda awal yang menjanjikan untuk adanya vaksin, yang kini sedang dijalankan uji cobanya kepada manusia.

Meski demikian, versi manusia yang berfungsi secara benar masih dalam pengembangan dan skenario terbaiknya masih akan hadir di akhir tahun ini.

Percobaan di kera ini dilakukan pada akhir Maret lalu oleh ilmuwan pemerintah di Rocky Mountain Laboratory di hamilton, Montana. Kemudian, setelah diberi vaksin, mereka dipapar virus di mana sebelumnya telah berhasil menjangkit kera lain.

Hasilnya, kera yang divaksin tidak terpapar virus selama 28 hari.

Kera yang diujicoba sendiri berjenis rhesus macaques, yang dianggap paling dekat dengan manusia.

The Jenner Institute adalah lembaga yang bekerja dengan Oxford Vaccine Group untuk mengembangkan vaksin corona. Pemerintah Inggris sendiri telah mengucurkan dana hingga 25 juta Dollar untuk proyek ini.

Vaksi ini diberi nama hAdOx1 nCoV-19, dan telah dinyatakan berhasil. Langkah selanjutnya adalah percobaan kepada manusia. Tepat hari ini yakni Kamis (30/4), uji coba pertama mulai dilakukan.

Proses pengembangan vaksin sendiri adalah proses yang lambat. Diprediksi, jika semua proses lancar tanpa hambatan dan dilakukan dengan cepat, vaksin bisa muncul berupa produk jadi pada September.